Hi Urbie’s! Dalam beberapa tahun terakhir, budaya Korea semakin mendominasi industri kuliner di Indonesia. Salah satu tempat yang menggabungkan cita rasa khas Korea dan Singapura adalah Omija & Old Chang Kee. Dengan konsep yang unik dan suasana yang nyaman, tempat ini menjadi pilihan menarik bagi pecinta kuliner dan pekerja yang mengadopsi konsep Work From Anywhere (WFA).
Perpaduan Kuliner Korea dan Singapura
Menurut Rangga Pangestu, Team Marketing Omija & Old Chang Kee, konsep tempat ini terinspirasi dari besarnya minat masyarakat terhadap budaya Korea. “Omija hadir sebagai tempat yang menyajikan kuliner khas Korea, sementara Old Chang Kee membawa sentuhan kuliner dari Singapura. Kombinasi ini membuat tempat kami cocok untuk berbagai kalangan, terutama anak muda,” ujar Rangga.
Dengan 46 cabang yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, dan Yogyakarta, Omija & Old Chang Kee terus berkembang dan menjadi destinasi kuliner yang semakin dikenal.
Kenyamanan WFA di Omija & Old Chang Kee
Bagi pekerja yang membutuhkan tempat nyaman untuk bekerja, Omija & Old Chang Kee menawarkan suasana yang mendukung produktivitas. “Kami mengutamakan kenyamanan dengan harga yang terjangkau. Mulai dari mahasiswa hingga pekerja kantoran bisa menikmati suasana di sini. Jam operasional kami dari pukul 08.00 hingga 21.00, cocok bagi mereka yang ingin bekerja dengan tenang,” jelas Rangga.
Fasilitas seperti Wi-Fi cepat, stop kontak di beberapa titik, serta tempat duduk ergonomis menjadikan tempat ini ramah bagi pekerja jarak jauh. “Faktor koneksi internet dan kenyamanan sangat penting untuk WFA. Kami memastikan suasana di sini mendukung produktivitas tanpa gangguan,” tambahnya.
Baca juga:
- Foresthree Coffee & Kitchen, Franchise dengan Filosofi Pohon Kehidupan
- Ini yang Harus di Lakukan Anak Muda Agar Tidak Ikut-Ikutan Tren #KaburAjaDulu
- Erspo Rilis Jersey Tandang Timnas Indonesia, Tampil Elegan dengan Ornamen Garuda di Bahu
Menu Favorit Pengunjung
Tak hanya suasana yang nyaman, menu makanan di Omija & Old Chang Kee juga menjadi daya tarik utama. Cheese Ramyeon menjadi salah satu menu favorit yang sering dipesan. “Banyak orang penasaran dengan cita rasa Cheese Ramyeon karena sering melihatnya di drama Korea. Menu ini menjadi salah satu yang paling diminati,” ungkap Rangga. Selain itu, pengunjung juga bisa memilih berbagai varian ramyeon, baik yang berkuah maupun tidak.
Profil Pengunjung dan Waktu Ramai
Dari segi demografi, resto ini banyak dikunjungi oleh generasi muda, khususnya Gen Z dan Gen Alpha. “Pagi hari biasanya pengunjung berusia 30-35 tahun, sementara sore hingga malam lebih didominasi mahasiswa dan anak-anak muda yang datang untuk bersantai,” kata Rangga.
Akhir pekan menjadi waktu paling ramai, terutama pada pukul 15.00 hingga 20.00. Area outdoor yang tersedia juga menambah daya tarik bagi mereka yang ingin nongkrong lebih santai.
Dampak dan Strategi Promosi
Menurut Rangga, pelanggan yang betah berlama-lama di kafe tidak menjadi masalah. “Justru, semakin ramai tempat ini, semakin menarik perhatian pengunjung lain. Hal ini juga berdampak positif bagi branding kami,” katanya.
Untuk promosi, Omija memanfaatkan tren budaya Korea yang terus berkembang. “Kami baru saja berkolaborasi dengan Seventeen, boyband asal Korea, sebagai bagian dari strategi pemasaran kami. Ini menarik perhatian penggemar K-Pop dan meningkatkan awareness terhadap brand kami,” tambah Rangga.
Bagi yang ingin menikmati menu khas Omija dari rumah, mereka juga tersedia di layanan delivery online seperti GrabFood, GoFood, dan ShopeeFood.
Lokasi Omija & Old Chang Kee
Tim Urbanvibes mengunjungi Omija di Ruko Aniva Junction Paramount Gading Serpong, Blok B No. 1 – 5. Lokasi ini menjadi pilihan favorit bagi pengunjung yang ingin menikmati hidangan Korea-Singapura dengan suasana yang nyaman dan mendukung produktivitas.
Dengan konsep unik, suasana nyaman, dan cita rasa autentik, Omija & Old Chang Kee membuktikan diri sebagai tempat yang bukan hanya sekadar tempat makan, tetapi juga ruang produktif bagi mereka yang ingin bekerja dengan suasana yang berbeda.
