Urbies, Conor McGregor kembali menjadi pusat perhatian, bukan karena aksi di oktagon, tetapi karena pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Gedung Putih pada Hari St. Patrick. Kehadirannya memicu perdebatan panas di Irlandia, dengan banyak pemimpin politik menegaskan bahwa McGregor “tidak berbicara atas nama rakyat Irlandia.”
McGregor Bertemu Trump, Bawa Isu Imigrasi
Ditemani pasangan dan keempat anaknya, petarung MMA kontroversial ini bertemu dengan Trump di Oval Office. Dalam pertemuan tersebut, McGregor memuji etos kerja sang presiden sebagai sesuatu yang “menginspirasi.” Sebagai balasan, Trump pun menyebut McGregor sebagai sosok yang “fantastis.”
Namun, di balik pertemuan itu, McGregor mengklaim bahwa dirinya hadir untuk menyuarakan kekhawatiran masyarakat Irlandia terkait kebijakan imigrasi. Ia menuduh pemerintah Irlandia telah “meninggalkan suara rakyatnya” dan menghabiskan dana negara untuk urusan luar negeri yang tidak menguntungkan rakyat Irlandia. Pernyataan ini sontak menuai kritik tajam dari berbagai pihak di tanah kelahirannya.
Reaksi Keras dari Pemimpin Irlandia
Taoiseach (Perdana Menteri Irlandia) Micheál Martin langsung angkat bicara, menyatakan bahwa McGregor tidak mewakili pandangan rakyat Irlandia. “Hari St. Patrick seharusnya menjadi perayaan persaudaraan, komunitas, dan kemanusiaan. Pernyataan Conor McGregor tidak mencerminkan semangat tersebut,” ujar Martin di media sosial.
Sementara itu, Tánaiste (Wakil Perdana Menteri Irlandia) Simon Harris juga menegaskan bahwa McGregor datang ke Washington D.C. atas kapasitas pribadi. “Dia tidak berbicara untuk Irlandia. Dia tidak memiliki mandat untuk itu,” kata Harris di New York. Bahkan, anggota parlemen Irlandia Utara, Matthew O’Toole, menyebut kehadiran McGregor di Gedung Putih sebagai “penghinaan bagi rakyat Irlandia” dan “sangat mengecewakan.”
Baca juga
- Nikmati Iftar Spesial di Zest Sukajadi Bandung, Sajian Lezat dan Promo Menarik!
- Sambut Ramadan dengan Kemewahan dan Cita Rasa Nusantara di Lorin Hotels
- Tjakap Djiwa, Transformasi Staycation di Aryaduta Menteng untuk Jiwa dan Raga
Conor McGregor dan Hubungannya dengan Trump
Ini bukan pertama kalinya McGregor menunjukkan dukungannya terhadap Donald Trump. Ia bahkan menghadiri pelantikan Trump pada Januari lalu dan pernah mengunggah berbagai pernyataan positif tentang mantan presiden AS itu. Di Gedung Putih, McGregor juga terlihat berbincang dengan Elon Musk, seorang pendukung Trump yang sedang berupaya mengurangi ukuran pemerintahan federal AS.
Namun, di balik citra publiknya yang penuh karisma, McGregor juga tak lepas dari kontroversi hukum. Tahun lalu, ia dinyatakan bersalah dalam kasus pelecehan seksual di Dublin dan diperintahkan membayar ganti rugi lebih dari €248.000 kepada korban. Meskipun demikian, ia tetap menjadi figur yang banyak dibicarakan, baik di dunia olahraga maupun politik.
Conor McGregor: Pahlawan atau Pencari Sensasi?
Pertemuan McGregor dengan Trump memperlihatkan bagaimana seorang atlet bisa menggunakan ketenarannya untuk terlibat dalam isu-isu politik. Namun, apakah ia benar-benar memperjuangkan suara rakyat Irlandia atau sekadar mencari perhatian? Beberapa pihak melihat langkahnya sebagai strategi untuk tetap relevan di media, sementara yang lain merasa bahwa ia memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya—meskipun tanpa mandat resmi.
Terlepas dari pro dan kontra, satu hal yang pasti: Conor McGregor tetap menjadi sosok yang selalu berhasil menciptakan perbincangan. Tapi bagaimana menurutmu, Urbies? Apakah McGregor adalah representasi Irlandia atau hanya sekadar tokoh kontroversial yang senang mencari sensasi? Beri tahu pendapatmu di kolom komentar!