Hi Urbie’s! Di usia muda, karier adalah petualangan baru. Semangat membara, ambisi tinggi, dan keinginan belajar besar. Tapi tidak semua tempat kerja bisa menjadi ladang tumbuh yang ideal. Kadang, rasa tidak nyaman bukan soal manja, tapi sinyal penting untuk berani melangkah ke tempat yang lebih baik.
Kalau kamu sedang galau memikirkan “Apakah waktunya aku resign?”, yuk cek tujuh tanda ini. Bisa jadi jawabannya sudah jelas, tinggal kamu yang perlu berani ambil keputusan.
Kamu Bangun Pagi dengan Rasa Tertekan, Setiap Hari
Bukan sekadar malas atau lelah, tapi benar-benar merasa cemas, takut, dan ingin menghindar dari pekerjaan. Kalau ini terjadi terus-menerus, artinya ada yang salah. Lingkungan kerja yang baik seharusnya membuatmu merasa aman, bukan tertekan setiap hari.
Baca juga:
- Lebaran di Ladang Minyak: Kisah Para Pekerja Hulu Migas yang Mengabdi Tanpa Libur
- BPOM Klarifikasi Isu Penutupan Pabrik Skincare PT. Ratansha Purnama Abadi
- Nvidia Perkenalkan Groot N1: AI Canggih untuk Robot Humanoid
Tidak Ada Ruang untuk Berkembang
Kamu sudah bekerja keras, memberikan ide, bahkan lembur. Tapi tak ada apresiasi, feedback, atau peluang naik level. Kalau kamu merasa stagnan dan perusahaan tidak membuka jalan untukmu tumbuh, mungkin saatnya mencari tempat yang lebih menghargai potensimu.
Nilai Diri Mulai Menurun
Saat kamu mulai meragukan kemampuan sendiri karena terlalu sering disalahkan, diremehkan, atau tidak dianggap, ini bukan sekadar overthinking. Lingkungan kerja yang toksik bisa merusak kepercayaan diri secara perlahan. Waspadai ini.
Gaji Tidak Seimbang dengan Tanggung Jawab
Upah layak adalah hak dasar. Tapi kalau kamu merasa kerjaan makin banyak, tanggung jawab bertumpuk, tapi gaji tetap segitu-gitu aja, padahal kamu sudah mencoba negosiasi, itu bisa jadi pertanda jelas bahwa kamu butuh pindah ke tempat yang lebih menghargai kontribusi.
Kesehatan Fisik dan Mental Menurun
Sering sakit, sulit tidur, mudah marah, atau burnout? Jangan abaikan. Pekerjaan yang sehat seharusnya mendukung kualitas hidupmu, bukan menghancurkannya. Kalau sudah sampai titik ini, resign bukan pilihan egois, tapi bentuk penyelamatan diri.
Kamu Sudah Tidak Percaya dengan Visi Perusahaan
Misi dan nilai perusahaan penting untuk dijadikan pijakan kerja. Kalau kamu merasa visi tempat kerjamu bertolak belakang dengan value pribadi, kerja jadi terasa berat dan terpaksa. Maka, lebih baik cari tempat yang sejalan dengan prinsip hidupmu.
Intuisimu Berkata: “Ini Bukan Tempatmu Lagi“
Kadang kita tidak butuh alasan logis panjang. Intuisi tahu lebih dulu. Kalau kamu terus merasa ada yang salah dan tempat ini bukan lagi zona tumbuhmu, dengarkan. Banyak orang sukses memulai langkah hebat dari keputusan sederhana yaitu resign.
Resign bukan tanda menyerah. Justru, itu bisa jadi titik balik untuk hidup dan karier yang lebih sehat, produktif, dan membahagiakan. Jangan takut berpindah tempat demi versi terbaik dari dirimu. Ingat, kamu berhak bekerja di tempat yang menghargaimu.
Kalau kamu sedang mencari sinyal, mungkin artikel ini adalah tandanya. Jadi, berani angkat koper demi masa depan yang lebih cerah?
