Home Business Potensi Kawasan Komersial Baru Favorit untuk Bisnis Kuliner Urban

Potensi Kawasan Komersial Baru Favorit untuk Bisnis Kuliner Urban

“Ketika Kota Tumbuh, Lidah Pun Ingin Dimanjakan”

367
0
Anda yang sedang mencari lokasi bisnis kuliner yang bukan hanya strategis, tapi juga punya “jiwa kota”, Gardenia Square adalah tempatnya. (Foto: Dok. Paramount Petals)
Mercure

Hi Urbie’s! Usaha atau bisnis kuliner memang tidak pernah kehilangan peminat. Di tengah gemuruh kota dan geliat kawasan baru yang terus tumbuh, makanan selalu menjadi penghubung yang paling mudah dan paling menjanjikan.

Ya, lebih dari sekadar kebutuhan, kuliner adalah jembatan emosional, pengikat sosial, dan magnet ekonomi. Tapi di balik potensi keuntungan yang menggoda, membangun bisnis kuliner di kawasan komersial baru tak bisa dilakukan asal-asalan. Perlu strategi, riset, dan perencanaan yang matang.

Banyak pelaku usaha tergoda dengan narasi “first mover advantage”, tetapi nyatanya, menjadi yang pertama di sebuah kawasan baru tetap membutuhkan kalkulasi yang tepat.

Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan sebelum membuka usaha kuliner di kawasan komersial yang sedang berkembang?

1. Pahami Potensi Pasar: Siapa yang Akan Jadi Pelanggan Anda?
Langkah pertama yang tidak boleh dilewatkan adalah memahami siapa pasar Anda. Apakah kawasan itu ditujukan untuk hunian kelas menengah, eksekutif muda, keluarga muda, atau komunitas ekspatriat? Jenis pelanggan ini akan memengaruhi harga, porsi, jenis menu, hingga suasana tempat yang Anda bangun.

Misalnya, di kawasan yang banyak dihuni keluarga muda, bisnis seperti kafe keluarga, restoran cepat saji sehat, atau tempat makan bernuansa homey bisa lebih tepat sasaran. Sedangkan jika mayoritas penghuninya adalah pekerja dan profesional muda, co-working café, cloud kitchen, atau coffee shop berkonsep modern bisa lebih menjanjikan.

2. Karakteristik Konsumen: Jangan Hanya Ikut Tren
Tren makanan bisa berubah secepat algoritma media sosial. Tapi bukan berarti Anda harus selalu mengikuti tren. Yang lebih penting adalah memahami karakter konsumennya.

Apakah mereka cenderung mencari harga terjangkau atau pengalaman dining yang unik? Apakah mereka lebih suka dinein atau grab-and-go? Data seperti ini bisa diperoleh dari observasi kecil, survei, atau analisis sosial media di kawasan tersebut.

Dan jangan lupa, daya beli tetap menjadi faktor penting. Pasar yang sedang tumbuh mungkin belum siap menerima bisnis kuliner premium. Tapi bukan berarti tak ada ruang bagi yang unik, autentik, dan bernilai tambah.

3. Produk dan Jasa yang Sesuai: Menyajikan Apa yang Dibutuhkan dan Diinginkan
Memilih menu bukan hanya soal selera pemilik usaha. Anda perlu menyajikan apa yang dibutuhkan sekaligus diinginkan konsumen. Di kawasan baru, di mana pilihan masih terbatas, Anda punya kesempatan menjadi “jawaban pertama”. Layanan tambahan seperti delivery cepat, kemitraan dengan aplikasi ojek online, hingga loyalty program digital juga penting dipertimbangkan.

4. Strategi Pemasaran: Bangun Reputasi Seiring Infrastruktur Tumbuh
Kawasan baru berarti semuanya masih dalam tahap bertumbuh—termasuk jaringan komunitasnya. Justru di sinilah peluangnya: Anda bisa menjadi “pemimpin rasa” sejak awal.

Beberapa strategi pemasaran efektif untuk kawasan baru:

  • Kolaborasi dengan pengembang, komunitas, atau event local
  • Promo spesial untuk penghuni perdana
  • Branding yang dekat dengan semangat kawasan tersebut
  • Aktif di media sosial berbasis lokal, seperti grup RT/RW online atau komunitas Instagram kota

Ingat, reputasi awal adalah segalanya. Komentar positif dari 10 pelanggan pertama bisa jadi fondasi yang lebih kuat daripada iklan mahal.

5. Lokasi Adalah Segalanya (Tapi Harus Tahu Kapan Masuk)
Masuk terlalu cepat saat kawasan masih “kosong” bisa membuat bisnis merugi karena belum ada cukup pasar. Masuk terlalu lambat bisa membuat Anda tertinggal dari kompetitor.

Cermati momentum: kapan kawasan mulai ramai, kapan tenant lain mulai buka, dan kapan akses mulai terbuka. Jika Anda melihat pengembang mulai meresmikan klaster baru, membuka jalan akses, dan menghadirkan fasilitas umum—maka itu bisa jadi sinyal kuat.

Paramount Petals, kota mandiri baru seluas ±400 hektar di barat Jakarta yang kini jadi magnet baru bagi para pelaku usaha—khususnya di bidang kuliner. (Foto: Dok. Paramount Petals)

Potensi Lezat di Kawasan Baru: Menilik Paramount Petals

Nah, salah satunya Paramount Petals, kota mandiri seluas ±400 hektar di barat Jakarta yang sedang berkembang dengan pesat dalam waktu dekat akan meluncurkan komersial terbaru Gardenia Square di Paramount Petals

Dengan konsep ‘Lovable Living’, kawasan ini menggabungkan hunian, area komersial, pusat gaya hidup, hingga fasilitas modern yang dirancang untuk menunjang gaya hidup sehat dan produktif.

Kehadiran Gardenia Square sebagai pusat komersial terbaru, serta akses tol langsung di KM 25 Jakarta-Merak yang sedang dibangun, membuat kawasan ini semakin matang untuk pelaku usaha, termasuk di bidang kuliner.

Baca Juga:

Gardenia Square: Lebih dari Sekadar Deretan Ruko

Berbeda dari kawasan komersial biasa, Gardenia Square hadir sebagai bagian dari kota yang telah berdenyut. Per Mei 2025, Paramount Petals telah dihuni lebih dari 500 kepala keluarga. Ini bukan lagi kawasan kosong yang baru dibuka, melainkan komunitas aktif yang siap menjadi pelanggan loyal sejak hari pertama tenant kuliner dibuka. Hingga kini tenant ternama mulai hadir, seperti KFC, Alfamidi, dan Kongdjie Coffee dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu, Pasar Modern Paramount Petals pun sedang dalam proses pembangunan dan rencananya akan rampung pada 2026. Itu artinya, Paramount Petals membuka ruang ideal bagi usaha kuliner yang ingin tumbuh di kawasan yang memiliki visi jangka panjang dan jaringan konsumen yang solid.

Terlebih Gardenia Square juga memiliki Lokasi strategis di tengah kota Paramount Petals dan terhubung langsung dengan akses tol KM 25 (Jakarta–Merak) yang akan rampung akhir 2025.

Dengan groundbreaking tol yang dilakukan pertengahan 2024 dan pembukaan South Junction sebagai penghubung antar zona kota, arus lalu lintas baik penghuni, pengunjung, hingga konsumen dari luar kota akan semakin lancar.

“Dalam bisnis kuliner, traffic adalah segalanya. Kalau lokasi mudah diakses dan sudah ada traffic alami dari penghuni, itu sudah setengah jalan menuju sukses,” jelas Amira, pemilik bisnis kuliner berbasis UMKM.

Paramount Petals juga menawarkan infrastruktur modern: dari jaringan utilitas bawah tanah, CCTV kota, hingga jalur pejalan kaki dan sepeda yang membuat pengalaman kuliner menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan modern.

Lantas, jenis usaha kuliner apa yang cocok di kawasan komersial baru seperti Gardenia Square?

Jenis Usaha Kuliner yang Cocok di Kawasan Komersial Baru

Menurut Andri Satria, pengamat tata kota dan gaya hidup urban, usaha kuliner di kawasan baru harus memiliki tiga elemen penting: relevansi pasar, pengalaman pelanggan, dan keunikan produk. Artinya, pengusaha tidak bisa hanya menjual makanan mereka harus menjual pengalaman.

Berikut beberapa model usaha kuliner yang berpotensi sukses di Paramount Petals:

1. Kafe Tematik dan Instagramable
Kafe dengan desain interior yang unik, menu spesial seperti coffee blend lokal, brunch ala Korea atau Jepang, serta koneksi Wi-Fi cepat untuk remote working—jadi andalan para pekerja muda dan pelajar.

2. Katering Harian & Kantin Tunjuk-Tunjuk
Usaha ini sangat cocok di kawasan komersial yang dikelilingi perkantoran, sekolah, dan klaster hunian. Menu variatif, sehat, dan praktis jadi nilai jual utama.

3. Resto Keluarga dan Street Food Modern
Konsep “comfort food” lokal seperti ayam geprek, seafood sambal matah, hingga sate taichan tetap digemari jika dikemas dengan tempat nyaman dan pelayanan cepat.

4. Modular Booth & Pop-up Kuliner
Menjangkau pengunjung harian dan komunitas lokal dengan booth modular, truk makanan, atau pop-up dessert bar yang bisa menyesuaikan tren dan musim.

Apa Kata Warga?

Warga Paramount Petals memiliki ekspektasi tinggi terhadap hadirnya tenant kuliner yang beragam dan berkualitas.

“Saya berharap ada tempat ngopi yang enak, tapi tetap bisa buat kerja sambil bawa anak,” ujar Santy, salah satu warga Paramount Petals.

“Kalau bisa ada tempat makan sehat. Soalnya kami olahraga pagi di jogging track, habis itu laper tapi nggak mau makanan berat,” sambung Doddy, salah satu warga Paramount Petals yang aktif di komunitas lari.

Community Club di Paramount Petals memiliki fasilitas berupa: Lobby & Lounge Space, Café, Gym, Multipurpose Court (Lapangan Basket 3 on 3 & Lapangan Futsal), Swimming Pool Olympic Size, dan Kids Pool, serta Children Playground. (Foto: Dok. Paramount Petals)

Dukungan Kota untuk Usaha Kuliner yang Tumbuh

Tak hanya peluang pasarnya, ekosistem kota Paramount Petals memang dirancang untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Beberapa faktor pendukung utama antara lain:

  • Infrastruktur modern: Seluruh jaringan kabel listrik, air, dan internet disalurkan melalui sistem bawah tanah.
  • CCTV kota dan manajemen kota profesional: Memberi rasa aman dan layanan cepat bagi tenant.
  • Konsep green living: Kawasan pedestrian, jalur sepeda, dan pocket park membuat pengunjung betah berlama-lama—dan tentu saja lapar setelahnya.
  • Fasilitas lengkap: Mulai dari Bethsaida Clinic, Community Club, sekolah, hingga pusat belanja yang sudah dan akan dibuka.

Kota Baru, Peluang Baru, Rasa Baru

Jika sebuah kota adalah panggung, maka kuliner adalah pertunjukan yang tak pernah sepi penonton. Di mana pun kita berada, dari pagi hingga malam, makanan selalu jadi bagian penting dari ritme kehidupan—mulai dari secangkir kopi hangat di pagi hari, makan siang bersama keluarga, hingga kudapan ringan saat menunggu senja turun perlahan.

Inilah yang membuat kawasan komersial baru berpotensi tak hanya menjadi tempat membuka usaha, tapi juga tempat membangun cerita dan pengalaman.

Di kota baru yang dirancang dengan visi jangka panjang dan ditinggali oleh generasi aktif, dinamis, dan sadar gaya hidup, usaha kuliner tak bisa dianggap sekadar jualan makanan—ia menjadi bagian dari kehidupan kota itu sendiri.

Dan, meski bisnis makanan selalu punya pasar, tapi seperti memasak resep terbaik, usaha kuliner di kawasan baru butuh bahan berkualitas, teknik yang tepat, dan waktu yang pas.

Kawasan komersial baru memang bisa jadi ladang emas, jika Anda masuk dengan rencana, bukan sekadar ikut-ikutan. Dan salah satunya komersial baru di Paramount Petals bisa menjadi tempat lahirnya brand kuliner besar berikutnya. Siap mencicipi peluangnya?

Swiss-Belexpress Kuta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here