Home Highlight Ilmuwan Ungkap Percepatan Rotasi Bumi, Akankah Kita Mengalami Hari Terpendek Sepanjang Sejarah?

Ilmuwan Ungkap Percepatan Rotasi Bumi, Akankah Kita Mengalami Hari Terpendek Sepanjang Sejarah?

79
0
Ilmuwan Ungkap Percepatan Rotasi Bumi, Akankah Kita Mengalami Hari Terpendek Sepanjang Sejarah?
Ilustrasi bumi, foto freepik
Urbanvibes

Dunia tengah bersiap menghadapi fenomena langka dalam sejarah rotasi Bumi: hari terpendek yang pernah tercatat. Sejak tahun 2020, kecepatan rotasi planet kita mengalami percepatan yang belum sepenuhnya bisa dijelaskan secara ilmiah. Dan kini, para ilmuwan memperkirakan bahwa rekor baru akan segera tercipta pada tanggal 9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus 2025.

Selama ribuan tahun, manusia mengandalkan rotasi Bumi untuk mengukur waktu. Satu hari dihitung dari satu kali rotasi penuh Bumi terhadap Matahari, yang rata-rata berlangsung selama 24 jam atau setara dengan 86.400 detik. Tapi kini, data menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, rotasi Bumi berlangsung sedikit lebih cepat dari biasanya—bahkan mencapai rekor baru.

Hari yang Semakin Pendek: Apa yang Terjadi?

Pada 5 Juli 2024 lalu, dunia menyaksikan hari terpendek yang tercatat dalam sejarah modern. Saat itu, Bumi menyelesaikan satu putaran penuh dalam waktu 1,66 milidetik lebih cepat dari 86.400 detik standar. Sebelumnya, pada 19 Juli 2020, rekor yang tercatat adalah 1,47 milidetik lebih cepat. Ini adalah fenomena yang sangat langka, mengingat sejak tahun 1973 ketika jam atom modern digunakan untuk mencatat waktu rotasi Bumi, hari-hari cenderung menjadi lebih panjang—bukan sebaliknya.

Menurut pengamatan dari situs timeanddate.com, serta lembaga internasional seperti International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) dan U.S. Naval Observatory, Bumi kemungkinan akan terus mengalami percepatan pada beberapa tanggal penting mendatang, khususnya di bulan Juli dan Agustus 2025.

Apa Penyebabnya?

Secara ilmiah, para peneliti belum bisa memastikan alasan utama di balik fenomena ini. Namun, beberapa faktor yang mungkin berperan antara lain:

  • Pergerakan inti dan mantel Bumi
  • Perubahan distribusi massa akibat mencairnya es di kutub dan gletser
  • Perubahan arus laut dan atmosfer
  • Goyangan Chandler, yakni getaran kecil pada sumbu rotasi Bumi

Selain itu, posisi Bulan juga punya peran besar dalam mempengaruhi kecepatan rotasi. Gaya tarik gravitasi dari Bulan menyebabkan fenomena pasang surut yang bekerja sebagai “rem” alami pada rotasi Bumi. Di wilayah dekat ekuator, gesekan antara air laut dan dasar samudra bisa memperlambat rotasi. Namun dalam jangka panjang, efek ini menyebabkan perlambatan, bukan percepatan. Maka dari itu, percepatan saat ini masih menjadi misteri yang menarik perhatian ilmuwan.

Baca Juga:

Detik Kabisat Negatif: Apa Itu?

Ketika terjadi perbedaan antara waktu rotasi Bumi dan waktu atom, biasanya para ilmuwan menambahkan detik kabisat—satu detik tambahan untuk menyelaraskan keduanya. Terakhir kali hal ini dilakukan adalah pada Desember 2016. Namun kini, karena Bumi justru berotasi lebih cepat, komunitas ilmiah sedang mempertimbangkan kemungkinan yang belum pernah dilakukan sebelumnya: menghapus satu detik, atau yang dikenal sebagai detik kabisat negatif.

Meskipun hal ini masih dalam tahap diskusi, IERS telah mengonfirmasi bahwa tidak akan ada penyesuaian waktu yang dilakukan pada akhir Juni 2025. Artinya, dunia masih menunggu keputusan resmi tentang bagaimana kita akan beradaptasi dengan perubahan ini.

Kenapa Ini Penting?

Mungkin terdengar sepele—hanya beberapa milidetik lebih cepat—tapi perubahan ini punya dampak besar bagi sistem teknologi global yang sangat bergantung pada ketepatan waktu. Misalnya:

  • Sistem GPS (Global Positioning System) sangat bergantung pada sinkronisasi waktu yang akurat
  • Transaksi keuangan internasional memerlukan stempel waktu (timestamp) yang presisi
  • Komunikasi jaringan, termasuk internet, perlu waktu yang sinkron untuk bisa berjalan stabil

Perbedaan sekecil apapun antara waktu rotasi Bumi dan waktu atom bisa menyebabkan ketidaksesuaian yang merusak sistem tersebut.

Apakah Ini Akan Terjadi Terus?

Hingga kini, para ilmuwan belum sepenuhnya yakin apakah tren percepatan ini akan terus berlangsung. Ada kemungkinan bahwa percepatan ini hanya sementara, dan tren perlambatan jangka panjang akan kembali berlanjut seperti sebelumnya. Namun, pengamatan terhadap fenomena ini tetap penting untuk memahami dinamika Bumi yang terus berubah dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here