Home Highlight Commuter Line Terbukti Ramah Lingkungan, BRIN Ungkap Jejak Karbon Lebih Rendah!

Commuter Line Terbukti Ramah Lingkungan, BRIN Ungkap Jejak Karbon Lebih Rendah!

293
0
Commuter Line Terbukti Ramah Lingkungan, BRIN Ungkap Jejak Karbon Lebih Rendah!
Commuter Line Terbukti Ramah Lingkungan, BRIN Ungkap Jejak Karbon Lebih Rendah!
Mercure

Urbie’s, kamu tahu nggak sih kalau naik Commuter Line ternyata bisa jadi aksi nyata buat bantu selamatkan bumi dari krisis polusi udara? Yap, sebuah riset terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap fakta menarik soal efisiensi dan keberlanjutan transportasi berbasis rel ini—khususnya untuk kamu yang sering wara-wiri di wilayah Jabodetabek.

Menurut hasil riset BRIN yang dirilis 11 Juli 2025, Commuter Line cuma menghasilkan sekitar ±34,03 gram CO₂ per penumpang-kilometer. Bandingkan dengan kendaraan pribadi berbahan bakar bensin yang menyumbang sekitar 42 gram CO₂ per penumpang-kilometer—dengan asumsi ada empat orang dalam satu mobil. Artinya, jejak karbon Commuter Line lebih rendah 20% dibanding mobil pribadi. Keren, kan?

Dalam beberapa waktu terakhir, isu polusi udara di Jakarta memang makin bikin khawatir. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, transportasi jadi salah satu penyumbang terbesar polutan di ibu kota, selain sektor industri. Karena itu, pemilihan moda transportasi publik yang lebih ramah lingkungan seperti Commuter Line sangat penting buat bantu mengurangi beban udara kita.

KAI Commuter juga menegaskan komitmen mereka untuk hadir sebagai solusi transportasi publik yang bukan cuma efisien, tapi juga berkelanjutan. Hal ini disampaikan langsung oleh VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, dalam keterangan resminya.

“Kalau dibandingkan dengan mobil pribadi yang maksimal hanya bisa membawa empat orang, Commuter Line bisa angkut hingga 3.400 orang dalam sekali jalan. Itu setara dengan sekitar 850 mobil pribadi, lho! Bisa dibayangkan betapa besar dampaknya terhadap pengurangan emisi karbon,” ujar Joni.

Setiap harinya, Commuter Line Jabodetabek digunakan oleh rata-rata 1,1 juta pengguna, dengan total perjalanan mencapai 1.063 kali per hari. Angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi dan juga besarnya potensi pengurangan kemacetan serta polusi jika semakin banyak orang beralih ke moda transportasi ini.

Baca Juga:

Apalagi berdasarkan laporan dari TomTom International BV, indeks kemacetan di Jakarta tahun ini masih tinggi banget, yakni berada di peringkat ke-5 dunia. Pada jam-jam sibuk seperti pukul 07.00–09.00 dan 17.00–19.00 WIB, kemacetan bisa mencapai indeks 43%. Kebayang kan betapa penuh dan panasnya jalanan kalau masih banyak yang pakai kendaraan pribadi?

Kabar baik lainnya, volume pengguna Commuter Line terus naik. Selama semester pertama tahun 2025, jumlah penumpang tercatat mencapai 166.423.692 orang, naik 6,13% dari tahun sebelumnya. Ini bukti bahwa kesadaran masyarakat terhadap transportasi ramah lingkungan terus tumbuh.

Joni juga menambahkan bahwa KAI Commuter akan terus melakukan inovasi dan peningkatan layanan agar makin banyak Urbie’s dan masyarakat luas yang tertarik untuk menggunakan Commuter Line, bukan cuma demi kenyamanan tapi juga untuk masa depan yang lebih hijau.

“Transportasi berbasis rel seperti Commuter Line adalah langkah kecil yang punya dampak besar terhadap lingkungan. Semakin banyak masyarakat yang beralih, semakin cepat kita bisa atasi masalah polusi,” tutup Joni.

Jadi, Urbie’s, yuk mulai sekarang pilih transportasi yang lebih ramah lingkungan. Dengan naik Commuter Line, kamu bukan hanya hemat waktu dan biaya, tapi juga turut menjaga bumi tetap asri. Satu langkah kecil dari kamu, bisa jadi perubahan besar untuk lingkungan kita bersama.

Swiss-Belexpress Kuta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here