Hi Urbie’s! Jun Matsumoto (41) mendapat banyak kritik oleh netizen Jepang terkait penampilan terbarunya. Beberapa komentar pedas bahkan menyebut bahwa sosoknya sudah tidak lagi seperti anggota boyband legendaris Arashi. Ucapan seperti, “Sebentar lagi, dia bahkan bukan lagi anggota Arashi,” “Muka dia terlihat lebih tua,” hingga “Kenapa badannya jadi sangat gemuk,” membanjiri media sosial Jepang.
Tidak hanya itu, rumor lain juga menyebut bahwa Jun sampai “ditolak mentah-mentah” oleh gadis-gadis di Distrik Minato, salah satu kawasan elit di Tokyo yang kerap jadi pusat perhatian dunia hiburan.
Jun Matsumoto Dari Idol Karismatik ke Sorotan Negatif
Kalau mendengar nama Jun Matsumoto, pasti langsung terbayang masa-masa kejayaan Arashi, boyband Jepang yang menguasai industri musik, variety show, hingga drama pada awal 2000-an. Jun sendiri dikenal sebagai sosok dengan pesona karismatik dan visual yang kuat, terutama setelah membintangi drama legendaris Hana Yori Dango sebagai Domyoji Tsukasa.
Namun, belakangan, fokus publik bukan lagi pada karya atau karismanya, melainkan perubahan penampilan fisik yang dianggap cukup drastis. Tubuhnya terlihat lebih berisi, wajahnya dinilai lebih tua, dan gaya penampilannya dianggap tidak seglamour dulu. Netizen Jepang, yang dikenal sangat kritis terhadap idol, tidak segan melontarkan kritik terbuka di forum maupun media sosial.
Mengapa Penampilan Idol Jadi Sorotan?
Fenomena ini bukan hal baru di dunia hiburan Jepang. Budaya idol di Jepang menuntut para bintang untuk selalu tampil sempurna: muda, segar, dan atraktif. Begitu terjadi perubahan fisik, apalagi penambahan berat badan, publik dengan cepat menilai mereka sudah “usang” atau “tidak layak” berada di panggung.
Padahal, usia Jun Matsumoto kini sudah menginjak 41 tahun. Normal bagi seseorang untuk mengalami perubahan fisik. Namun, karena statusnya sebagai figur publik dan mantan idol top, ekspektasi masyarakat pun berbeda. Inilah yang membuat komentar-komentar tajam terhadap Jun menjadi viral.
Arashi dan Tekanan Pasca Hiatus Jun Matsumoto
Sejak Arashi mengumumkan hiatus pada 2020, masing-masing member menjalani jalannya sendiri. Jun Matsumoto aktif sebagai aktor dan sempat mendapat banyak pujian atas dedikasinya dalam drama serta film. Namun, spotlight yang dulu terbagi lima, kini sepenuhnya tertuju pada individu. Tekanan pun jadi lebih terasa.
Jun juga dikenal perfectionist, terutama ketika ia menjadi produser konser Arashi. Fakta bahwa kini dirinya malah dikritik karena penampilan justru menambah ironi perjalanan kariernya. Publik yang dulu mengagungkannya, kini tak segan memberi komentar pedas.
Netizen vs Realitas: Dua Dunia yang Berbeda
Meski komentar negatif bertebaran, tidak sedikit juga fans setia yang tetap mendukung Jun. Mereka menyebut bahwa perubahan penampilan adalah hal wajar seiring usia. “Dia manusia biasa, bukan karakter drama yang tidak menua,” tulis salah satu fans di Twitter Jepang.
Namun, suara minoritas ini sering kalah dengan dominasi komentar negatif. Apalagi, media Jepang senang mengangkat opini ekstrem netizen agar viral. Alhasil, citra Jun di publik jadi semakin dipertanyakan.
Baca Juga:
- Sosok Muda Inspiratif: Bianca Alessia, Pembawa Baki di Upacara Proklamasi Kemerdekaan ke-80
- Jangan Asal Connect! Bahaya Tersembunyi di Wi-Fi Publik Bandara
- Ganti Pasangan, Tapi Luka Tetap Sama: Kenapa Kamu Terjebak di Pola yang Itu-Itu Lagi?
Seberapa Pentingkah Citra Fisik untuk Karier?
Kritik yang dialami Jun Matsumoto membuka diskusi lebih luas: apakah idol atau artis harus selamanya menjaga standar fisik yang tidak realistis? Di era media sosial, setiap perubahan tubuh bisa menjadi headline. Banyak artis Jepang, Korea, hingga Hollywood menghadapi stigma serupa: ketika muda dipuja, ketika berubah fisik malah dihujat.
Untuk Jun, tantangan berikutnya adalah bagaimana ia mengelola narasi tentang dirinya. Jika mampu menunjukkan bahwa kualitas akting dan karya tetap terjaga, mungkin citra negatif ini bisa bergeser. Tapi jika tidak, risiko “dilupakan” oleh publik pun bisa jadi kenyataan.
Nostalgia dan Harapan Fans Jun Matsumoto
Ingatkah kamu bagaimana gegap gempita konser Arashi dulu? Jun Matsumoto selalu jadi pusat perhatian, baik karena vokalnya, gaya panggungnya, maupun visualnya. Fakta bahwa kini banyak orang membicarakan penampilannya dengan nada sinis membuat banyak fans merindukan masa lalu.
Meski begitu, nostalgia bukan berarti akhir. Banyak fans berharap Jun akan kembali dengan proyek besar yang membuktikan bahwa dirinya masih punya “magic” sebagai entertainer sejati.
Realita Idol yang Menjadi Manusia Biasa
Kasus Jun Matsumoto menunjukkan betapa tipisnya batas antara pujian dan kritik dalam dunia hiburan. Di satu sisi, idol dianggap simbol keabadian, di sisi lain, mereka hanyalah manusia biasa yang juga mengalami penuaan dan perubahan fisik.
Mungkin, inilah waktunya bagi publik untuk belajar menerima artis bukan hanya dari fisiknya, tapi dari kualitas karya dan kontribusinya. Karena bagaimanapun juga, nama Jun Matsumoto sudah tercatat dalam sejarah J-Pop sebagai salah satu ikon terbesar.





















































