Hi Urbie’s! Pernah nggak sih kamu membayangkan main Game Boy ukuran raksasa di tengah hutan bambu? Kedengarannya kayak mimpi absurd, tapi hal itu beneran ada — di pedalaman pulau Shikoku, Jepang, tersembunyi sebuah benda yang bikin para penggemar Nintendo dari seluruh dunia melongo: Game Boy Mailbox.
Ya, kamu nggak salah baca. Ini bukan patung, bukan instalasi seni, tapi kotak pos sungguhan yang bentuknya menyerupai Nintendo Game Boy raksasa — lengkap dengan tombol A, B, Select, Start, dan layar khas monokrom yang legendaris itu.
Penemuan Tak Terduga di Pedalaman Shikoku
Kisah ini bermula dari seorang nelayan lokal yang tanpa sengaja menemukan benda aneh itu di lereng pegunungan Shikoku, salah satu pulau paling tenang dan penuh misteri di Jepang. Di antara pepohonan bambu yang menjulang dan rumah tua yang mulai lapuk, berdiri sebuah Game Boy raksasa yang sudah memudar dimakan waktu.
Permukaannya berlumut, catnya pudar, tapi bentuknya masih utuh — seolah sedang menjaga rahasia dari masa lalu. Setelah diamati lebih dekat, ternyata benda ini bukan mainan atau replika biasa. Di bagian atasnya ada lubang kecil dan logo pos Jepang (〒), menandakan bahwa benda ini kini berfungsi sebagai kotak surat sungguhan!
Dari Display Toko ke Shrine Retro
Menurut para penjelajah urban Jepang, dulunya benda ini adalah display promosi resmi Nintendo pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Kala itu, toko-toko elektronik besar di Jepang sering memajang Game Boy ukuran raksasa agar pelanggan bisa mencoba langsung sensasi bermain konsol portable pertama dari Nintendo.
Namun entah siapa, dan kapan tepatnya, seseorang memutuskan untuk mengubah benda ini menjadi kotak pos. Sebagian orang menyebutnya tindakan “pelestarian nostalgia”, sebagian lagi melihatnya sebagai bentuk tribute pada era emas gaming.
Yang pasti, keberadaan Game Boy Mailbox ini kini dianggap sebagai semacam shrine kecil bagi para pecinta Nintendo — simbol cinta pada masa lalu yang terus bertahan di tengah alam.
Sentuhan Alam dan Waktu yang Membuatnya Ikonik
Bayangkan, Urbie’s — sebuah Game Boy setinggi dada orang dewasa, berdiri sendirian di tengah pepohonan bambu yang rindang, diselimuti lumut dan debu waktu. Cahaya matahari menembus sela-sela dedaunan, membuatnya tampak seperti artefak kuno dari masa depan yang terlupakan.
Bagi banyak pengunjung, suasananya terasa magis. “Kayak masuk ke dunia video game yang tersisa di dunia nyata,” kata salah satu pelancong yang sempat membagikan fotonya di media sosial. Beberapa orang bahkan sengaja melakukan perjalanan jauh hanya untuk bisa berfoto di sana, menganggapnya sebagai ‘ziarah retro’ bagi para gamer sejati.
Nggak heran kalau lokasi ini mulai masuk daftar destinasi unik yang dikunjungi oleh para pemburu nostalgia, bareng tempat legendaris lain seperti Ghibli Museum dan Nintendo World Osaka.
Baca Juga:
- Dibintangi Kang Ha-neul, Kim Young-kwang, Cha Eun-woo & Han Seon-hwa, Film The First Ride Siap Bikin Kamu Ngakak di Bioskop!
- Indonesia Outing Expo 2025: Satu Tempat, Ribuan Ide untuk Kegiatan Kebersamaan
- Malang & Ponorogo Resmi Jadi Kota Kreatif UNESCO 2025, Kebanggaan Baru dari Jawa Timur
Jejak Misterius di Dunia Nintendo
Sampai saat ini, belum ada yang tahu pasti siapa yang mengubah Game Boy raksasa itu menjadi kotak surat. Apakah mantan pegawai toko game lokal? Penggemar fanatik Nintendo yang ingin memberi “hidup kedua” pada benda kesayangannya? Atau mungkin seniman anonim yang terinspirasi oleh kenangan masa kecil?
Nintendo sendiri belum memberikan komentar resmi. Tapi satu hal yang jelas, benda ini sudah jadi bagian dari folklore digital Jepang — kisah yang hidup dari mulut ke mulut, postingan ke postingan, di kalangan pecinta retro gaming seluruh dunia.
Lebih dari Sekadar Kotak Surat
Game Boy Mailbox ini bukan cuma artefak fisik, tapi juga simbol dari sesuatu yang lebih besar: hubungan emosional antara manusia dan kenangan digitalnya. Generasi yang tumbuh bersama Game Boy tahu betapa istimewanya perangkat kecil itu — jendela pertama menuju dunia petualangan Pokémon, Mario, Zelda, dan Tetris.
Kini, dalam bentuk barunya, ia masih “berfungsi”: bukan lagi untuk mengirimkan data atau menyimpan skor tertinggi, tapi untuk mengirimkan surat nyata — pesan dari satu hati ke hati lain.
Ada sesuatu yang romantis dari ide itu, ya Urbie’s? Di era serba digital, Game Boy Mailbox seperti pengingat lembut bahwa nostalgia dan koneksi manusia masih bisa hadir lewat hal paling sederhana: surat dan kenangan.
Game Boy Mailbox, Simbol Nostalgia yang Hidup
Dari promosi toko hingga menjadi kotak pos di tengah hutan, Game Boy Mailbox di Shikoku membuktikan satu hal: kenangan nggak selalu pudar, kadang justru tumbuh menjadi legenda baru.
Dan siapa tahu, suatu hari nanti kamu bakal jalan-jalan ke Jepang dan menemukan benda ikonik ini sendiri — berdiri diam di antara bambu, menunggu surat berikutnya dari masa kini, untuk dikirim ke masa lalu.



















































