Home Highlight Dik Doank Angkat Kisah Cinta Seorang Ibu Lewat Vespa di Pameran #GASAJADULU...

Dik Doank Angkat Kisah Cinta Seorang Ibu Lewat Vespa di Pameran #GASAJADULU Jakarta

61
0
pameran seni #GASAJADULU Jakarta Taman Ismail Marzuki Dik Doank - sumber foto Adi/Urbanvibes
pameran seni #GASAJADULU Jakarta Taman Ismail Marzuki Dik Doank - sumber foto Adi/Urbanvibes
Urbanvibes

Hi Urbie’s! Pernah kebayang gimana rasanya kalau mesin dan seni bersatu dalam satu ruang? Di tangan seniman multitalenta Dik Doank, ide itu jadi nyata lewat karya berjudul “Ibu & Vespa” yang tampil mencuri perhatian di pameran #GASAJADULU karya kolektif MOZARTS 73 di Taman Ismail Marzuki (TIM). Pameran yang berlangsung dari 17 hingga 30 November 2025 ini bukan sekadar soal motor, tapi tentang bagaimana seni, kenangan, dan kehidupan urban Jakarta berpadu dalam satu napas kreatif.

Ketika Mesin Menjadi Kanvas

Di tengah hiruk pikuk kota, motor sering kali hanya dianggap alat transportasi. Tapi di tangan para seniman, termasuk Dik Doank, motor berubah jadi cermin kehidupan urban — tentang identitas, profesi, gaya hidup, dan kisah jalanan Jakarta yang jarang terdengar.

Melalui kolaborasi builder, ilustrator, dan seniman lintas disiplin, pameran ini menyulap dunia otomotif menjadi ruang seni eksperimental. Setiap karya menghadirkan rangka, cat, dan suara mesin sebagai bagian dari bahasa visual yang penuh karakter. Hasilnya bukan cuma karya untuk dilihat, tapi juga untuk dirasakan — lengkap dengan aroma bensin, gemuruh mesin, dan energi kebebasan yang berdenyut di setiap sudut galeri.

“Ibu & Vespa” — Sebuah Cerita tentang Kasih, Mesin, dan Kenangan

Di antara semua karya yang ditampilkan, “Ibu & Vespa” karya Dik Doank menjadi pusat perhatian. Sebuah vespa kuning terang berdiri gagah dikelilingi struktur segitiga bercahaya. Uniknya, lampu-lampu pada instalasi ini berubah warna setiap kali ada pengunjung berteriak atau bertepuk tangan di sekitarnya — seolah merespons energi dan emosi manusia.

Namun di balik kemegahan visualnya, tersimpan kisah personal yang hangat. Vespa yang digunakan dalam karya tersebut bukanlah motor sembarangan, melainkan motor penuh kenangan yang menemani perjalanan hidup sang seniman.

“Vespa tersebut adalah motor pemberian ibu saat masih kuliah di IKJ, dibeli seharga Rp 550.000,” ujar Dik Doank kepada tim Urbanvibes.

Kisah itu kemudian diwujudkan dalam karya yang menggambarkan bagaimana kasih seorang ibu menjadi sumber kekuatan yang menyalakan semangat anaknya untuk terus maju. Dalam narasinya, Dik Doank menjelaskan bahwa Vespa ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan saksi perjalanan hidup dan kasih yang tak lekang waktu.

Struktur segitiga di sekeliling Vespa menggambarkan sosok ibu sebagai penopang kehidupan, simbol kasih sayang yang selalu ada dalam diam. Hingga kini, bahkan setelah lulus kuliah, Dik Doank masih menggunakan Vespa itu, menjadikannya bukan sekadar karya seni, tapi juga warisan cinta yang terus hidup.

Taman Ismail Marzuki - sumber foto Adi/Urbanvibes
Taman Ismail Marzuki – sumber foto Adi/Urbanvibes

Antara Knalpot dan Kanvas

#GASAJADULU bukan hanya pameran seni — ia adalah ruang dialog antara mesin dan manusia, antara deru knalpot dan detak hati kreatif.
Setiap karya di sini bercerita tentang semangat eksplorasi dan kebebasan, dua hal yang melekat erat dengan kultur jalanan Jakarta. Dari motor bergrafis futuristik hingga instalasi bercahaya, semuanya menggambarkan bagaimana seni bisa lahir dari logam dan suara mesin.

Bagi para pengunjung, pengalaman ini terasa begitu hidup. Kamu bisa mencium aroma khas mesin, mendengar suara yang berdengung, melihat pantulan cahaya neon, dan merasakan energi yang sama — energi kota yang tak pernah tidur.

Baca Juga:

Ruang Kreativitas Tanpa Rem

Untuk kamu yang mencintai otomotif, desain, seni, dan kultur urban, pameran ini terasa seperti rumah.
#GASAJADULU membuktikan bahwa dunia motor dan seni saling terhubung — keduanya tumbuh dari semangat kebebasan dan keberanian untuk bereksperimen.

Pameran ini juga jadi wadah bagi komunitas kreatif untuk saling bertukar ide, inspirasi, dan cerita. Di sini, deru mesin bertemu sapuan kuas, menghasilkan harmoni yang hanya bisa ditemukan di Jakarta: keras, jujur, dan penuh warna.

Gratis & Terbuka untuk Umum

Pameran #GASAJADULU digelar di Galeri Taman Ismail Marzuki, dari 17 hingga 30 November 2025, dan gratis untuk umum.
Datanglah, Urbie’s! Saksikan bagaimana karya seperti “Ibu & Vespa” milik Dik Doank menyalakan ruang dengan cahaya, kenangan, dan kasih yang hidup di balik suara mesin.

Jakarta, Mesin, dan Jiwa yang Menyala

Setiap motor punya cerita. Tapi di tangan seniman seperti Dik Doank, cerita itu menjelma jadi seni yang bicara tentang cinta, perjuangan, dan rasa syukur. Lewat pameran #GASAJADULU, Jakarta tak lagi sekadar kota, tapi kanvas besar tempat kreativitas terus menyala — karena di sini, mesin pun bisa punya perasaan.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here