Home Lifestyle Acaraki Jamu Festival 2025 Rayakan Semangat “Pahlawan” di Kota Tua: Merawat Tradisi,...

Acaraki Jamu Festival 2025 Rayakan Semangat “Pahlawan” di Kota Tua: Merawat Tradisi, Menghormati Penjaga Budaya

32
0
Acaraki Jamu Festival 2025 edisi “Pahlawan” digelar di Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Minggu (16/11/2025) menghadirkan rangkaian seni dan budaya sekaligus penghormatan bagi para penjaga tradisi jamu di momen Hari Pahlawan. (Foto: R Indriani/Urbanvibes)
Urbanvibes

Hi Urbie’s! Setiap peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, publik diajak menengok kembali jejak perjuangan yang membentuk Indonesia hari ini. Namun, kepahlawanan ternyata tak hanya hidup dalam catatan sejarah. Ia juga hadir dalam keseharian—pada mereka yang menjaga warisan budaya agar tetap bertahan di tengah modernitas. Semangat itulah yang mengalir hangat di Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta, ketika Acaraki Jamu Festival (AJF) 2025 kembali digelar dengan tema “Pahlawan”.

Festival yang memadukan unsur seni, kesehatan, dan tradisi ini menjadi ajang penghormatan bagi para pelaku budaya hingga pekerja harian yang selama ini bekerja dalam senyap. “Kami juga ingin menunjukkan bahwa pahlawan ada di sekitar kita—pengrajin budaya, pekerja harian, dan mereka yang menjaga nilai-nilai Nusantara,” ujar Jony Yuwono, Pendiri Acaraki Jamu dalam konferensi pers di Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Minggu (16/11/2025).

Apresiasi dari Wamen Ekraf: Jamu sebagai Ikon dan Akar Budaya

Kegiatan ini mendapat perhatian khusus dari Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Irene Umar, yang secara langsung memberikan apresiasinya. Ia menilai jamu merupakan akar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik unik.

“Kami mengapresiasi Acaraki Jamu Festival untuk menjadikan jamu sebagai salah satu ikon Indonesia yang memiliki taste dan khasiat yang bisa dirasakan masyarakat. Apalagi jamu merupakan bagian dari subsektor ekonomi kreatif kuliner,” ujarnya di kesempatan yang sama.

Acaraki Jamu Festival 2025 edisi “Pahlawan” digelar di Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Minggu (16/11/2025) menghadirkan rangkaian seni dan budaya sekaligus penghormatan bagi para penjaga tradisi jamu di momen Hari Pahlawan. (Foto: R Indriani/Urbanvibes)

Irene menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen mendukung produk lokal dengan nilai ekonomi kreatif tinggi, termasuk jamu. Menurutnya, festival seperti AJF tak hanya menyosialisasikan tradisi minum jamu, tetapi juga menghidupkan kreativitas lintas budaya.

“Acaraki Jamu Festival tidak hanya melestarikan budaya, tetapi membawa semangat kreativitas melalui wahana permainan tradisional dan aksara Nusantara yang bisa menjadi inspirasi karya di masa depan. Kami juga terus membantu menyebarkan budaya Indonesia lewat bahasa dan aksara. Ini bagian dari diplomasi kebudayaan yang menunjukkan richness of Indonesian Culture,” tambahnya.

Menghidupkan Makna Menjamu dalam Tradisi Nusantara

AJF 2025 merupakan bagian dari program revitalisasi jamu sebagai pilihan gaya hidup sehat dan ikon budaya. Edisi “Pahlawan” menekankan bahwa jamu adalah warisan yang menghubungkan kesehatan, kearifan lokal, dan identitas bangsa.

Acaraki Jamu Festival 2025 edisi “Pahlawan” digelar di Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Minggu (16/11/2025) menghadirkan rangkaian seni dan budaya sekaligus penghormatan bagi para penjaga tradisi jamu di momen Hari Pahlawan. (Foto: R Indriani/Urbanvibes)

Jony Yuwono yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu menyebut, festival ini berakar pada filosofi menjamu—yang bukan sekadar menyuguhkan minuman, melainkan merawat dan menjaga budaya berharga.

“Dengan kata lain, jamu adalah ikon budaya yang menyatukan kesehatan, kearifan lokal, dan jati diri bangsa,” ujarnya.

Jony berharap festival ini mampu menempatkan tradisi jamu ke panggung publik dengan cara relevan bagi generasi masa kini.

“Semua kegiatan interaktif ini kami gelar sebagai bentuk penghormatan bagi pahlawan sehari-hari dan pelestarian budaya,” terangnya.

Acaraki Jamu Festival merupakan hasil kolaborasi antara Brand Acaraki yang didukung oleh Larutan Penyegar Cap Badak dan GP Jamu Indonesia. Festival jamu ini digelar di Kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta. (Foto: Istimewa)

Rangkaian Kegiatan Meriah di Jantung Kota Tua

Dengan lebih dari 400 peserta, AJF 2025 menghadirkan berbagai aktivitas yang menggugah semangat perjuangan dan cinta budaya:

  • Upacara Pembukaan Pahlawan dengan pengibaran bendera dan lagu Indonesia Raya melalui gramofon klasik.
  • Fun Walk 2.5K & Legowo Stations menyusuri rute bersejarah Kota Tua.
  • Peluncuran karya musik “Shadow of The Light” oleh Woro Mustiko, memadukan orkestra Barat dan instrumen tradisional Indonesia.
  • Heroes Appreciation Stage yang memberi penghargaan kepada Mbok Jamu, pengemudi ojek online, petugas PPSU, dan seniman Kota Tua.
  • Karnaval Permainan & Estafet Nusantara yang menghidupkan kembali permainan tradisional.
  • Petisi Aksara Nusantara untuk mendorong penggunaan aksara tradisional secara lebih luas dalam karya modern.

Menghubungkan Budaya, Kesehatan, dan Kreativitas Urban

Melalui festival ini, Acaraki ingin menjadikan jamu tetap relevan—baik di ruang publik nasional maupun internasional. Kolaborasi antara dunia kesehatan, seni, pariwisata, dan ekonomi kreatif menjadi pondasi utama festival ini.

Seperti semangat Hari Pahlawan, AJF 2025 mengingatkan bahwa menjaga tradisi adalah perjuangan yang bisa dilakukan siapa saja. Dan di tengah modernitas kota, secangkir jamu menjadi simbol bahwa akar budaya Indonesia selalu menemukan cara untuk tetap hidup.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here