Home Business Keamanan Pangan Jadi Kunci: Perempuan UMK Kuliner Kian Percaya Diri Bangun Usaha

Keamanan Pangan Jadi Kunci: Perempuan UMK Kuliner Kian Percaya Diri Bangun Usaha

44
0
Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghadirkan pelatihan keamanan pangan bagi perempuan pelaku UMK pangan olahan. Program ini berlangsung dalam rangkaian Frisian Flag Dukung UMK – Kedai Kreatif 2025. (Foto: Dok. FFI)
Urbanvibes

Hi Urbie’s! Di tengah pesatnya dunia kuliner rumahan, satu hal yang sering terlupakan justru yang paling penting: keamanan pangan. Menyadari hal itu, Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menghadirkan pelatihan keamanan pangan bagi perempuan pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) pangan olahan. Program ini berlangsung dalam rangkaian Frisian Flag Dukung UMK – Kedai Kreatif 2025.

Suasananya hangat dan penuh semangat. Ratusan perempuan pelaku kuliner rumahan duduk rapi, mencatat, bertanya, dan berdiskusi. Semua punya tujuan sama: membangun usaha yang lebih sehat, berdaya saing, dan tentu saja menguntungkan.

“Fondasi usaha kuliner itu dimulai dari keamanan pangan”

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, menjelaskan bahwa kolaborasi bersama BPOM bukanlah hal baru. Mereka telah berjalan seiring dalam program Orang Tua Angkat (OTA) UMK Pangan Olahan sejak 2021.

Program ini penting karena membantu pelaku UMK, terutama perempuan, memahami standar keamanan pangan olahan sesuai ketentuan pemerintah. Hal ini sejalan dengan misi kami ‘Nourishing Indonesia to Progress’—bahwa kemajuan bangsa harus dimulai dari kepatuhan terhadap standar keamanan pangan yang melindungi kesehatan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/11/2025).

Bagi Andrew, pelatihan bukan sekadar sesi belajar. Ia melihatnya sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan ekonomi rumah tangga dan komunitas.

Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghadirkan pelatihan keamanan pangan bagi perempuan pelaku UMK pangan olahan. Program ini berlangsung dalam rangkaian Frisian Flag Dukung UMK – Kedai Kreatif 2025. (Foto: Dok. FFI)

Apresiasi dari BPOM: “Setiap UMK punya tanggung jawab keamanan pangan”

Semangat FFI disambut baik oleh Direktur PMPUPO BPOM, Agus Yudi Prayudana, S.Farm., Apt., M.M. Ia menegaskan bahwa BPOM konsisten memperkuat UMK pangan olahan melalui pendampingan maupun kolaborasi dengan perusahaan yang menjadi Orang Tua Angkat UMK.

BPOM terus menjalankan berbagai program pemberdayaan untuk memastikan keamanan pangan di Indonesia. Setiap pelaku UMK pangan memiliki kewajiban menjamin keamanan produk mereka, mulai dari penyediaan dan penyimpanan bahan baku, proses pengolahan, penyajian, hingga distribusi,” jelasnya.

Agus melihat kolaborasi seperti ini sangat penting untuk mendorong UMK—yang jumlahnya lebih dari 65 juta di Indonesia—menjadi semakin kompetitif dan berdaya.

Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghadirkan pelatihan keamanan pangan bagi perempuan pelaku UMK pangan olahan. Program ini berlangsung dalam rangkaian Frisian Flag Dukung UMK – Kedai Kreatif 2025. (Foto: Dok. FFI)

270 Perempuan UMK Belajar Bareng & Dapat Inspirasi Menu Kreatif

Pelatihan tahun ini diikuti 270 anggota komunitas masak perempuan @momasa.official. Mereka adalah para pelaku kuliner rumahan yang aktif mengembangkan produk berbasis bahan dari FFI. Selain materi keamanan pangan, peserta juga dibekali ide menu menarik bertajuk Sarapan On The Go dari Chef Nanda, yang menampilkan tiga kreasi sarapan simpel namun bernilai jual.

Interaksi peserta dengan pemateri jadi salah satu momen yang paling hidup. Ada yang bertanya tentang penyimpanan bahan baku, teknik pengemasan, hingga cara menentukan harga jual. Semua tampak antusias—bukan hanya ingin aman, tetapi juga ingin naik kelas.

UMK, Perempuan, dan Kekuatan Ekonomi yang Tak Terlihat

Data terbaru menunjukkan UMK menyumbang sekitar 60% terhadap PDB nasional, menyerap 97% tenaga kerja, dan menopang jutaan keluarga. Dari angka tersebut, sekitar 64,5% UMKM dikelola oleh perempuan—mereka adalah tulang punggung ekonomi yang seringkali bekerja dari balik dapur rumah.

Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghadirkan pelatihan keamanan pangan bagi perempuan pelaku UMK pangan olahan. Program ini berlangsung dalam rangkaian Frisian Flag Dukung UMK – Kedai Kreatif 2025. (Foto: Dok. FFI)

Sektor makanan dan minuman pun terus tumbuh, mencatat peningkatan 6,15% pada triwulan II 2025. Ini sinyal bahwa peluang usaha kuliner semakin menjanjikan—asal dibangun dengan fondasi yang tepat.

Kedai Kreatif: Gerakan yang Merangkul Perempuan Wirausaha

Sejak 2021, Kedai Kreatif telah menjangkau lebih dari 1.200 pelaku UMK di berbagai daerah. Bukan hanya pelatihan, tetapi juga pendampingan jangka panjang agar peserta terus berkembang dan percaya diri.

Kedai Kreatif bukan sekadar pelatihan, tetapi gerakan untuk membuka jalan bagi perempuan Indonesia memiliki kemandirian ekonomi, rasa percaya diri, dan semangat berbagi. Dari dapur rumah, lahir wirausaha baru yang membawa perubahan positif bagi keluarga dan masyarakat,” tutup Andrew.

Dengan semakin banyaknya pelaku UMK perempuan yang dibekali pengetahuan keamanan pangan dan kreativitas menu, program ini diharapkan tidak hanya menghadirkan makanan lezat, tetapi juga aman dan layak bersaing di pasar kuliner yang kian kompetitif. Semoga semakin banyak perempuan yang berani melangkah dan menciptakan peluang baru—mulai dari dapurnya sendiri.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here