Hi Urbie’s! Tahun 2025 kembali dimulai dengan sorotan tajam terhadap kondisi dunia. Para ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of Atomic Scientists (BAS) sedang mempersiapkan pengumuman penting tentang posisi terbaru Doomsday Clock atau Jam Kiamat. Simbol global ini menjadi pengingat kuat akan ancaman besar yang dihadapi umat manusia.
Apa itu Jam Kiamat?
Jam Kiamat adalah metafora visual yang diciptakan oleh para ilmuwan BAS pada tahun 1947. Jarum jam ini tidak mencatat waktu sebenarnya, melainkan menunjukkan seberapa dekat umat manusia dengan “kiamat” yang diartikan sebagai bencana global yang dapat menghancurkan peradaban. Faktor-faktor seperti senjata nuklir, perubahan iklim, pandemi, dan disinformasi menjadi bahan pertimbangan utama dalam menentukan posisi jarum jam.
Semakin dekat jarum jam dengan tengah malam, semakin besar risiko kehancuran dunia. Sebaliknya, jika jarum jam bergerak menjauh dari tengah malam, itu menandakan langkah positif yang diambil umat manusia untuk mengurangi ancaman global.
Pengumuman Jam Kiamat 2025
Menurut laman resmi BAS, pengumuman posisi Jam Kiamat 2025 akan dilakukan pada hari Selasa, 28 Januari. Waktunya adalah pukul 10.00 waktu Eastern Standard Time (EST), 15.00 waktu Greenwich Mean Time (GMT), dan 16.00 waktu Central European Time (CET). Momen ini akan menjadi refleksi penting terhadap berbagai peristiwa dan tantangan yang telah terjadi dalam setahun terakhir.
Mengapa Posisi Jam Kiamat Penting?
Jam Kiamat tidak hanya sekadar simbol; ia adalah pengingat bahwa tindakan manusia memiliki konsekuensi besar. Pada pengaturan tahun sebelumnya, jarum jam berada sangat dekat dengan tengah malam, menunjukkan kondisi dunia yang genting. Perang di Ukraina, ketegangan geopolitik, perkembangan senjata nuklir, dan lambatnya aksi perubahan iklim menjadi beberapa alasan utama.
Seiring waktu, posisi Jam Kiamat telah berubah beberapa kali. Pada awalnya, jam ini diatur pada tujuh menit sebelum tengah malam. Namun, ancaman yang terus meningkat, seperti perlombaan senjata nuklir pada era Perang Dingin, mendorong jarum semakin mendekat ke tengah malam.
Baca juga:
- Lewat Curhat Instagram, Rose BLACKPINK Siap Taklukkan 2025!
- Awaji Island, Destinasi Unik untuk Pecinta Bawang Manis
- Patrick Kluivert dan Strateginya untuk Membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Tantangan Utama Tahun 2025
Ada beberapa isu utama yang kemungkinan besar memengaruhi pengaturan Jam Kiamat tahun ini:
- Perubahan Iklim
Bencana alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim menjadi ancaman besar bagi keberlanjutan kehidupan di Bumi. Suhu global terus meningkat, mencairkan es di kutub, dan memicu cuaca ekstrem. - Ketegangan Geopolitik
Konflik internasional, termasuk potensi eskalasi senjata nuklir, tetap menjadi kekhawatiran utama. Ketidakpastian politik di banyak negara juga memperburuk situasi global. - Kemajuan Teknologi yang Tidak Terawasi
Teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan bioteknologi dapat membawa manfaat besar, tetapi tanpa regulasi yang ketat, teknologi ini juga bisa digunakan untuk tujuan merusak. - Disinformasi Global
Arus informasi yang salah atau sengaja disebarkan dapat memperburuk krisis global, menciptakan ketidakpercayaan, dan memperlambat aksi kolektif yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah besar.
Harapan di Tengah Ancaman
Meskipun ancaman tampak nyata, manusia tetap memiliki kesempatan untuk mengubah situasi. Kemajuan dalam diplomasi, kolaborasi global untuk mengatasi perubahan iklim, dan upaya bersama untuk mengurangi penyebaran senjata nuklir adalah beberapa langkah yang dapat menjauhkan jarum Jam Kiamat dari tengah malam.
Para ilmuwan BAS juga menekankan pentingnya kesadaran publik. Doomsday Clock bertujuan untuk memicu diskusi global tentang risiko besar yang kita hadapi, sekaligus mendorong tindakan nyata untuk mengurangi ancaman tersebut.
Posisi Jam Kiamat 2025 akan menjadi tolok ukur penting untuk memahami kondisi dunia saat ini. Apakah kita semakin dekat dengan kehancuran, atau ada langkah positif yang berhasil menjauhkan kita dari ancaman global? Mari kita nantikan pengumuman ini dengan refleksi mendalam dan komitmen untuk bertindak demi masa depan yang lebih baik.
