Film horor “Badarawuhi di Desa Penari” menorehkan prestasi membanggakan dengan mencapai 2 juta penonton dalam waktu 6 hari penayangan. Capaian ini menandakan tren positif film tersebut sejak dirilis di layar lebar pada 11 April 2024.
Berdasarkan unggahan resmi rumah produksi MD Entertainment di media sosial Instagram pada Rabu (17/4), film ini telah ditonton lebih dari 2 juta orang.
“Tembus 2.000.000++ orang melihat tarian para dawuh di hari ke-6 tayang,” tulis akun MD Entertainment.
Perolehan ini menunjukkan performa impresif Badarawuhi di Desa Penari sejak awal penayangannya di musim libur Lebaran 2024. Film ini mencatat 344.507 penonton pada hari pertama, kemudian 1.031.707 penonton di hari ketiga, dan 1,6 juta penonton di hari kelima.
Dengan pencapaian ini, Badarawuhi di Desa Penari menjadi film kedua yang menembus 2 juta penonton di tahun 2024, mengikuti jejak film “Agak Laen”. Film garapan Kimo Stamboel ini berpotensi meraih angka penonton yang lebih banyak lagi karena masih mendapatkan banyak jatah layar di bioskop.
Baca juga:
- McDonald’s Jepang Tarik Kembali Mainan Happy Meal Doraemon Vol.1 “Doraemon dan Tuba no Fue”
- Meiji Rilis Earphone Nirkabel Bentuk “Kinoko no Yama”! Lucu Banget!
- Marvel Hadirkan Game PC Gratis “Marvel Rivals” di Bulan Mei
Namun, persaingan di genre horor tahun ini cukup ketat. Film “Siksa Kubur” yang juga bergenre horor dan berbalut religi telah ditonton lebih dari 1,4 juta orang per Senin (15/4). Film terbaru Joko Anwar ini pun berpeluang menyusul Badarawuhi di Desa Penari dalam waktu dekat.
Badarawuhi di Desa Penari merupakan prekuel dari film “KKN di Desa Penari” yang fenomenal. Film ini menceritakan kisah Mila (Maudy Effrosina), Yuda (Jourdy Pranata), Jito (M. Iqbal Sulaiman), dan Roy (Ardit Erwandha) yang mengunjungi sebuah desa misterius bernama Desa Penari.
Kedatangan mereka bertujuan untuk mencari informasi mengenai sosok penari berparas cantik bernama Badarawuhi (Aulia Sarah). Namun, mereka terjebak dalam teror dan harus berhadapan dengan Badarawuhi yang ternyata adalah siluman wanita penari.
Film ini diadaptasi dari cerita SimpleMan, namun tidak disutradarai oleh Awi Suryadi seperti film pertamanya. Kimo Stamboel mengambil alih kursi sutradara dengan skenario yang ditulis oleh Lele Laila dan SimpleMan.
Suksesnya Badarawuhi di Desa Penari menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap film horor Indonesia yang berkualitas. Film ini menjadi bukti bahwa industri film Indonesia terus berkembang dan mampu menghasilkan karya yang diminati oleh banyak penonton.