Lebaran telah usai, dan banyak masyarakat yang telah kembali ke tempat tinggalnya setelah melakukan perjalanan mudik. Mudik merupakan momen spesial untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Namun, perjalanan jauh dengan kendaraan pribadi dapat memberikan dampak pada kondisi ban mobil.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan ban mobil secara menyeluruh setelah mudik guna memastikan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara. Fisa Rizqiano, Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgston Indonesia, menekankan pentingnya ban mobil dalam menjaga keselamatan pengemudi dan penumpang, terutama setelah menempuh perjalanan jauh.
Berikut beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan ban mobil pasca mudik:
1. Tekanan Angin
Ban mobil memiliki pori-pori kecil yang memungkinkan udara keluar secara perlahan, sehingga tekanan angin dapat berkurang seiring waktu. Selain itu, tekanan angin juga dapat berkurang akibat panas gesekan jalan yang menghangatkan udara di dalam ban. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan angin ban secara berkala dan menyesuaikannya dengan standar yang direkomendasikan.
Waktu terbaik untuk memeriksa tekanan angin adalah ketika ban dalam keadaan dingin, idealnya setelah kendaraan berhenti minimal 3 jam. Pastikan untuk memeriksa tekanan angin pada semua ban, termasuk ban serep. Tekanan angin yang ideal dapat ditemukan pada informasi tekanan ban yang tertera pada lis pintu pengemudi atau buku manual kendaraan.
2. Keausan Ban
Keausan ban merupakan faktor penting dalam keselamatan berkendara. Ban yang aus dapat menyebabkan berkurangnya daya cengkeraman dan meningkatkan risiko kecelakaan, terutama pada kondisi jalan basah atau licin.
Untuk mengetahui tingkat keausan ban, perhatikan Tire Wear Indicator (TWI) yang terdapat pada dinding samping (sidewall) ban. Jika tanda TWI sudah sejajar dengan permukaan ban, maka berarti kedalaman tapak ban sudah kurang dari batas aman (1,6 mm) dan perlu diganti.
Selain kedalaman tapak, perhatikan pula kondisi fisik ban lainnya, seperti adanya retak, benjolan, memar, atau benda asing yang menempel. Tanda-tanda kerusakan tersebut dapat melemahkan struktur ban dan membuatnya lebih mudah pecah atau sobek jika terkena benturan.
Baca juga:
- McDonald’s Jepang Tarik Kembali Mainan Happy Meal Doraemon Vol.1 “Doraemon dan Tuba no Fue”
- Meiji Rilis Earphone Nirkabel Bentuk “Kinoko no Yama”! Lucu Banget!
- Marvel Hadirkan Game PC Gratis “Marvel Rivals” di Bulan Mei
3. Spooring
Kondisi jalan yang tidak rata selama mudik, terutama jika sering melewati lubang atau jalan bergelombang, dapat menyebabkan perubahan pada geometri roda (wheel alignment). Hal ini dikenal dengan istilah spooring.
Spooring yang tidak tepat dapat menyebabkan keausan ban yang cepat dan tidak merata, serta memengaruhi pengendalian dan pengereman mobil. Tanda-tanda spooring yang perlu diperhatikan antara lain mobil terasa oleng, ban cepat aus, dan ban berisik.
Jika terdapat tanda-tanda spooring, segera bawa kendaraan ke bengkel untuk melakukan spooring dan menyetel ulang geometri roda ke standar.
4. Rotasi Ban
Melakukan perjalanan jauh selama mudik dapat menyebabkan keausan ban yang tidak merata. Oleh karena itu, rotasi ban secara berkala dapat membantu menjaga keausan ban lebih merata dan meningkatkan kinerja mobil.
Rotasi ban dapat dilakukan dengan menukar ban depan dengan ban belakang. Lakukan rotasi ban secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan atau bengkel terpercaya.
Pemeriksaan ban mobil secara menyeluruh dapat dilakukan di bengkel TOMO terdekat. TOMO memiliki staf dan mekanik profesional yang terlatih dan bersertifikasi oleh Bridgestone Indonesia Education Center (BINEC). Mereka siap membantu Anda dalam pemeriksaan ban dan memberikan informasi terkait ban yang dibutuhkan.
Pastikan untuk melakukan pemeriksaan ban mobil Anda secara menyeluruh setelah mudik Lebaran guna memastikan keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara. Dengan menjaga kondisi ban mobil tetap optimal, Anda dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan menikmati perjalanan yang aman dan nyaman.
