Pada hari Minggu kemarin, Manchester City berhasil mencatat sejarah baru dalam dunia sepak bola Inggris dengan memecahkan rekor yang telah bertahan selama 136 tahun. Mereka berhasil mengalahkan West Ham dengan skor 3-1, sehingga meraih gelar Premier League untuk keempat kalinya secara beruntun.
Kemenangan yang mengukuhkan rekor ini terjadi pada hari terakhir musim, di mana Man City harus menang untuk mengungguli pesaing utama mereka, Arsenal, yang berhasil mengalahkan Everton dengan skor 2-1. Jika Man City kalah atau bermain imbang, maka Arsenal akan mengambil gelar tersebut.
Namun, untungnya bagi City, mereka berhasil merayakan gelar keenam dalam tujuh musim terakhir.
Keberhasilan ini membuat Manchester City menjadi klub pertama di Inggris yang memenangkan empat gelar liga secara beruntun. Hal ini merupakan lanjutan dari pencapaian gemilang musim sebelumnya, di mana City meraih treble—gelar juara musim Premier League, Piala FA Inggris, dan Liga Champions Eropa. Pendapatan klub untuk tahun ini mencapai $891 juta, meningkat lebih dari 16% dibanding tahun sebelumnya, serta mencatatkan rekor baru dalam sejarah Premier League.
Dibawah kepemimpinan manajer legendaris asal Catalan, Pep Guardiola, klub Sheikh Mansour bin Zayed al Nahyan telah bertransformasi menjadi kekuatan besar dalam dunia sepak bola, dengan koleksi 16 gelar di bawah ikat pinggang mereka. Sumber daya finansial yang melimpah dari Sheikh Mansour sebagai anggota keluarga penguasa Abu Dhabi, serta kebijakan klub dalam menginvestasikan dana untuk mendatangkan pemain-pemain bintang, telah menjadikan Manchester City sebagai kekuatan utama dalam dunia sepak bola global.
Baca juga:
- McDonald’s Jepang Tarik Kembali Mainan Happy Meal Doraemon Vol.1 “Doraemon dan Tuba no Fue”
- Meiji Rilis Earphone Nirkabel Bentuk “Kinoko no Yama”! Lucu Banget!
- 10 Rekomendasi Drama Jepang Terbaru: Hiburan Seru untuk Teman Liburanmu!
Meskipun demikian, ada bayang-bayang yang menghantui klub dengan seragam biru langit ini. Pada bulan Februari 2023, EPL menuduh Manchester City melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) dan Profit and Sustainability Rules (PSR) mereka, dengan beberapa tuduhan yang bermula sejak tahun 2009. Kasus ini bergerak lambat dan tertutup rapat, dengan Manchester City dengan tegas membantah segala tuduhan. Konsekuensi dari kasus ini bisa berupa denda, suspensi, bahkan degradasi bagi klub.
Pada tahun 2018, City dinyatakan bersalah atas pelanggaran regulasi Financial Fair Play (FFP) UEFA, yang mengakibatkan mereka dilarang bermain di Liga Champions selama dua tahun. Namun, klub berhasil memenangkan banding mereka di Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS), sehingga hukuman tersebut dibatalkan.
Musim ini, dua klub lainnya, Everton dan Nottingham Forest, juga dikenakan sanksi karena melanggar aturan keuangan EPL, dengan pengurangan poin yang mengancam mereka dengan degradasi. Namun, kedua tim tersebut berhasil bertahan di kasta teratas musim ini.
Dibeli oleh Sheikh Mansour pada tahun 2008 dengan harga $388,5 juta, sekarang Manchester City telah dinilai senilai $4,75 miliar oleh Sportico. Hal ini menjadikan mereka sebagai klub keenam terkaya di antara 50 klub sepak bola paling berharga di dunia.