Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta kembali menyelenggarakan acara TUPIKO Vol. 2 dengan tema “Communicating with Tradition: Explore The Nusantara Games” pada hari Sabtu, 8 Juni 2024 di Kampus Mercu Buana. Acara ini mengupas tuntas tentang komunikasi budaya melalui berbagai sudut pandang, khususnya dalam konteks permainan tradisional Nusantara.
Dik Doank, aktor, musisi, dan budayawan, dan Eka Perwitasari, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, hadir sebagai pembicara inspiratif dalam talkshow yang menarik ini. Keduanya berdiskusi mengenai peran penting komunikasi dalam melestarikan budaya Nusantara, khususnya melalui permainan tradisional.
Dik Doank, yang dikenal sebagai pencinta budaya Nusantara, membuka acara dengan mengajak para peserta untuk menyelami kekayaan budaya Nusantara melalui permainan tradisional. Ia membagikan pengalamannya dalam mempelajari dan melestarikan budaya, serta menekankan pentingnya komunikasi dalam menyebarkan nilai-nilai budaya tersebut kepada generasi muda.
Salah satu poin penting yang dibahas Dik Doank adalah tentang asal-usul bangsa Indonesia. Berbeda dengan pandangan umum yang hanya mengenal nenek moyang sebagai nelayan, Dik Doank memaparkan bukti bahwa nenek moyang bangsa Indonesia juga memiliki keahlian lain, yaitu menenun. Keberagaman kain dan motif dari Sabang sampai Merauke menjadi bukti nyata keahlian nenek moyang dalam menenun.
Baca juga:
- Song Hye Kyo: Aktris dengan Bayaran Termahal, Ratu K-Wave yang Tak Tergantikan!
- Kisah Inspiratif Goo Hye-sun: Dari Tinggal di Mobil Hingga Mendapatkan Penghargaan Kelulusan Tertinggi
- Dress Ramah Lingkungan Lisa: Inspirasi Untuk Dunia Fashion!
Dik Doank juga menekankan pentingnya pemberitaan dan exposure dalam sebuah acara. Ia berpendapat bahwa informasi yang disampaikan dalam acara edukasi seperti TUPIKO Vol. 2 perlu disebarluaskan kepada masyarakat luas agar dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi banyak orang.

Eka Perwitasari, selaku dosen Ilmu Komunikasi, menambahkan bahwa komunikasi memainkan peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai budaya tersebut kepada generasi muda. Ia menjelaskan bahwa dengan menggunakan strategi komunikasi yang tepat, komunikasi budaya dapat dikemas secara menarik dan relevan dengan zaman modern.
Diskusi inspiratif dari Dik Doank dan Eka Perwitasari menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus menggali dan melestarikan budaya Nusantara. Dengan memahami akar budaya dan tradisi, kita dapat memperkuat identitas bangsa dan menjadikannya sebagai sumber kekuatan di era globalisasi.
Para peserta antusias mengajukan pertanyaan dan bertukar ide tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam melestarikan budaya Nusantara melalui permainan tradisional. TUPIKO Vol. 2 merupakan salah satu upaya Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta dalam mewujudkan komitmennya untuk memajukan budaya Nusantara.
Acara ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budayanya sendiri. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta akan terus mengadakan berbagai acara menarik dan informatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya budaya Nusantara.