Siapa sangka di balik kemewahan tas Christian Dior, tersembunyi kisah kelam eksploitasi tenaga kerja? Baru-baru ini, dilansir dari harian korea terungkap fakta mengejutkan bahwa tas Dior senilai 3 juta won dibuat dengan biaya hanya 80.000 won!
Fakta ini terungkap dalam investigasi pengadilan Italia terkait eksploitasi tenaga kerja oleh subkontraktor Dior. Pengadilan Milan menjatuhkan sanksi kepada Dior SAREL, cabang Italia Dior, atas kelalaiannya dalam mengawasi praktik kerja subkontraktornya.
Penyelidikan menemukan bahwa subkontraktor Dior mempekerjakan imigran ilegal, memalsukan kontrak kerja, dan memaksa pekerja bekerja lembur tanpa upah lembur, bahkan di hari libur. Parahnya lagi, demi mengejar keuntungan, subkontraktor ini sampai melepas perangkat keselamatan mesin, membahayakan keselamatan para pekerja!
Lebih mirisnya lagi, tas-tas yang dibuat dengan cara eksploitatif ini dijual Dior dengan harga fantastis, mencapai 49 kali lipat harga produksinya! Bayangkan, keuntungan yang diraup Dior dengan mengorbankan keringat dan darah para pekerja!
Kasus ini bukan satu-satunya. Sebelumnya, Giorgio Armani juga menerima sanksi serupa karena praktik eksploitasi tenaga kerja oleh subkontraktornya.
Baca juga:
- Kebiasaan Aneh Artis Hollywood! Artis Favorit Kamu Termasuk?
- Kisah Cinta Taylor Swift dan Travis Kelce, Andy Reid dan Tammy Jadi Makcomblang!
- Biaya Operasi Plastik di Korea: Berapa? Tren Apa yang Populer!
Terbongkarnya kasus ini menjadi tamparan keras bagi industri fashion mewah yang selama ini identik dengan kemewahan dan glamor. Di balik gemerlapnya penampilan, ternyata tersembunyi sisi kelam yang memprihatinkan.
Dampak eksploitasi Dior adalah kompleks dan memiliki banyak dimensi. Fakta-fakta di atas hanya memberikan gambaran sekilas tentang beberapa dampak yang paling signifikan.
Semoga kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih kritis dalam memilih produk, terutama produk-produk branded. Jangan sampai kita tergiur dengan label mewah tanpa mengetahui proses di balik pembuatannya.
Sebagai konsumen, kita punya hak untuk mengetahui asal-usul produk dan memastikan bahwa produk tersebut dibuat dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.
Mari bersama-sama tolak eksploitasi tenaga kerja dan dukung produk-produk yang dibuat dengan cara yang manusiawi!