Jack Black memutuskan untuk menghentikan tur dunia Tenacious D setelah komentar kontroversial yang dilontarkan oleh rekan satu bandnya, Kyle Gass. Insiden ini terjadi saat konser di Sydney, Australia, ketika Gass diminta untuk membuat permintaan setelah diberikan kue ulang tahun ke-64.
Kyle Gass kemudian mengatakan sesuatu yang mirip dengan “Jangan lewatkan Trump lain kali.” Komentar ini memicu kemarahan publik dan membuat Black merasa perlu menghentikan tur.
Dalam sebuah pernyataan di Instagram, Black menyatakan bahwa dia “terkejut” dengan komentar Gass dan tidak akan mentolerir ujaran kebencian atau kekerasan politik dalam bentuk apapun. Ia juga menambahkan bahwa ia merasa tidak tepat untuk melanjutkan tur Tenacious D dan bahwa rencana kreatif grup lainnya juga ditunda.
Baca juga:
- Liburan Hemat dengan Miles & Point: Tips Jitu untuk Traveler Cerdas!
- Mau Liburan ke Pantai? Ini Top List Pantai Terindah di Indonesia!
- Pulau Komodo: Surga Tersembunyi di Timur Indonesia yang Wajib Dikunjungi!
Gass sendiri telah meminta maaf atas komentarnya, menyebutnya sebagai “kekurangan penilaian yang parah”. Ia menegaskan tidak mendukung kekerasan dalam bentuk apapun dan menyesal atas apa yang terjadi.
Insiden ini juga berdampak pada jadwal tur Tenacious D, dengan konser di Newcastle, New South Wales, ditunda. Selain itu, Gass memutuskan untuk berpisah dengan agennya.
Komentar Kyle Gass memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Elon Musk yang menyebutnya “jahat”. Senator Ralph Babet bahkan meminta agar band ini dideportasi dari Australia.
Insiden Kyle Gass terjadi hanya beberapa hari setelah upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Pennsylvania. Pelaku, Thomas Matthew Crooks, telah ditembak mati oleh penembak jitu Secret Service.