Di Paris 2024, Veddriq Leonardo dari Indonesia mencetak sejarah dengan meraih medali emas pertama dalam kategori Speed Climbing pria. Keberhasilannya ini menyusul kemenangan Aleksandra Mirosław dari Polandia dalam kategori wanita, menjadikan Indonesia salah satu negara yang mencuri perhatian di Olimpiade tahun ini.
Leonardo, yang terkenal dengan kecepatan dan tekniknya yang mengesankan, tampil gemilang dengan waktu 4.75 detik. Ini hanya 0.02 detik lebih cepat dari Wu Peng dari Republik Rakyat Cina, yang meraih medali perak. “Saya merasa sangat luar biasa. Ini selalu menjadi impian saya, dan hari ini saya mewujudkannya,” ungkap Leonardo dengan penuh kegembiraan. “Seluruh Indonesia bangga dengan medali emas ini.”
Di hari sebelumnya, Aleksandra Mirosław merebut medali emas pada kategori wanita, dan kehadiran Leonardo di podium emas menandai momen bersejarah bagi Indonesia di Paris 2024. Menariknya, Leonardo hampir memecahkan rekor dunia dengan waktu mendekati 4.74 detik yang dicetak oleh Sam Watson dari Amerika Serikat. Watson, yang sebelumnya memegang rekor dunia, meraih medali perunggu setelah menorehkan waktu 4.74 detik dalam perebutan medali.
Peringkat Speed Climbing pria kali ini menampilkan drama yang mengesankan. Dalam babak penyisihan, hanya delapan pemanjat yang tersisa setelah kualifikasi, memperebutkan medali emas pertama di Olimpiade. Berbeda dari Tokyo 2020 yang menggabungkan semua kategori climbing, Paris 2024 memisahkan Speed Climbing dari Boulder dan Lead, memberi kesempatan bagi para spesialis Speed untuk bersinar.
Baca juga artikel kami yang lain:
- POMME: Mempersembahkan Ulang Magis “Itsumo Nando Demo” dari Studio Ghibli
- GACKT Meratapi Bangkrutnya Merek Gitar Legendaris: Apakah Era Musik Rock Telah Berakhir?
- Heboh! Spiderman Tobey Maguire Digosipkan Pacari Model Muda?
Pertandingan berlangsung ketat dari babak perempat final. Watson membuka dengan mengalahkan Julian David dengan waktu 5.03 detik. Babak perempat final kedua menampilkan Wu Peng yang mengalahkan juara dunia Matteo Zurloni dengan selisih waktu yang sangat tipis—hanya 0.002 detik. Leonardo, mantan pemegang rekor dunia, menunjukkan dominasinya dengan waktu 4.88 detik, menyingkirkan Bassa Mawem.
Di semi-final, Leonardo mencatatkan waktu pribadi terbaik 4.78 detik, mengalahkan Reza Alipour yang mencatatkan waktu 4.84 detik. Meskipun Watson harus merelakan tempat di final, dia kemudian mengukir rekor dunia baru 4.74 detik dalam perebutan medali perunggu, mengalahkan Alipour dengan waktu tipis.
Akhirnya, pada final yang sangat menegangkan, Leonardo mengalahkan Wu Peng dengan waktu 4.75 detik, menjadi yang tercepat dan mencatatkan sejarah bagi Indonesia. Dengan kemenangan ini, Leonardo menjadi atlet pertama dari Indonesia yang meraih medali emas dalam Speed Climbing di Olimpiade.
Podium Speed Climbing Pria Paris 2024:
- Emas: Veddriq Leonardo (Indonesia)
- Perak: Wu Peng (Republik Rakyat Cina)
- Perunggu: Sam Watson (Amerika Serikat)
Kemenangan Leonardo bukan hanya sebuah prestasi pribadi tetapi juga momen yang menyatukan bangsa Indonesia dalam kebanggaan dan euforia olahraga. Para penggemar di seluruh dunia kini menyaksikan bagaimana Speed Climbing telah berkembang pesat, dengan atlet-atletnya menunjukkan kecepatan dan ketepatan yang belum pernah terlihat sebelumnya di pentas Olimpiade.