Wawancara yang dinantikan banyak orang antara Donald Trump dan Elon Musk di platform X tidak berjalan mulus tanpa gangguan. Penundaan 45 menit akibat serangan siber besar menjadi awal yang dramatis untuk percakapan yang akhirnya disiarkan dengan jumlah pendengar yang lebih sedikit dari yang diharapkan.
Selama sesi yang sangat dinanti ini, Trump mengungkapkan minat besar untuk melibatkan Elon Musk dalam timnya jika ia terpilih kembali sebagai Presiden AS. Trump menggambarkan Musk sebagai calon ideal untuk bergabung dengan komisi efisiensi pemerintah, berkat reputasinya dalam mengelola anggaran secara efektif di dunia bisnis.
Musk mengusulkan pembentukan komisi yang akan memastikan uang pajak dikelola dengan lebih bijak. “Akan sangat bermanfaat jika ada komisi yang fokus pada efisiensi pengeluaran pemerintah,” ujar Musk. Trump menanggapi dengan antusias, menyebut Musk sebagai “pemotong biaya” ulung yang bisa membantu mengurangi pemborosan anggaran negara.
Baca juga artikel kami yang lain:
- POMME: Mempersembahkan Ulang Magis “Itsumo Nando Demo” dari Studio Ghibli
- GACKT Meratapi Bangkrutnya Merek Gitar Legendaris: Apakah Era Musik Rock Telah Berakhir?
- Heboh! Spiderman Tobey Maguire Digosipkan Pacari Model Muda?
Selain topik efisiensi, Trump kembali menegaskan salah satu janjinya yang kontroversial: menutup Departemen Pendidikan AS. Menurut Trump, pemindahan tanggung jawab pendidikan ke negara bagian akan meningkatkan efektivitas pengelolaan.
Meskipun langkah ini kontroversial dan menimbulkan perdebatan, calon presiden Amerika ini percaya bahwa negara bagian akan mampu menjalankan pendidikan dengan lebih baik dibandingkan pemerintah federal.
Wawancara ini menyoroti bagaimana Trump dan Musk dapat menjadi pasangan yang mengubah lanskap pemerintahan dan kebijakan publik di masa depan, meskipun jalan menuju implementasi rencana mereka mungkin tidak semulus yang diharapkan.