Dalam film terbaru arahan Jon Watts, “Wolfs”, Brad Pitt dan George Clooney memainkan dua sisi dari koin yang sama dalam komedi-thriller yang penuh konsep ini. Mengikuti jejak kesuksesan trilogi Spider-Man: Homecoming, Watts membawa kita ke dalam cerita tentang dua “serigala tunggal” yang ternyata telah mendapatkan pekerjaan yang sama. Namun, kisah ini menghadirkan lebih dari sekadar plot yang standar; ia menawarkan campuran humor dan aksi yang menghibur dengan nuansa yang sangat menghibur.
Sinopsis dan Cerita
Film ini dimulai dengan pemandangan malam di Manhattan. Setelah sebuah kecelakaan kaca dan teriakan wanita, kita diperkenalkan kepada Margaret (Amy Ryan), yang terlibat dengan seorang pria muda yang dia temui di bar. Ketika pria itu tiba-tiba tewas, Margaret menghubungi George Clooney, yang merasa dirinya satu-satunya orang yang tepat untuk menangani kasus ini. Di sisi lain, Brad Pitt juga dihubungi untuk pekerjaan serupa, dan di sinilah masalahnya; kedua pria ini ternyata bukanlah “serigala tunggal” seperti yang mereka kira.
Watts, yang sebelumnya dikenal dengan film-film Spider-Man-nya, memanfaatkan kesempatan ini untuk menjauh dari jagat Marvel dan mengeksplorasi genre baru dengan nada yang lebih santai. Sementara Pitt dan Clooney memainkan karakter yang disebut Nick dan Jack, film ini tidak secara eksplisit menyebutkan nama mereka, seolah-olah penonton sudah tahu bahwa mereka adalah Pitt dan Clooney.
Karakter dan Interaksi
Jika Watts memilih untuk membalik peran – menjadikan Pitt sebagai Jack dan Clooney sebagai Nick – apakah hal itu akan membuat perbedaan? Hampir tidak, karena inti cerita adalah bahwa kedua tokoh ini sangat mirip. Mereka memiliki suara serak yang sama, tatapan yang sama tajam, serta jaket kulit hitam dan janggut beruban yang hampir identik. Penampilan mereka tidak hanya menghibur tetapi juga sedikit komikal, seolah-olah mereka adalah bintang dari versi Hollywood yang lebih homoerotik dari The Hairy Bikers, di mana para koki selebriti dikejar-kejar oleh seorang pemuda setengah telanjang di kota.
Baca juga:
- Biji Semangka: Bukan Cuma Sampah, Tapi Superfood!
- Penelitian Terbaru: Proses Penuaan Ternyata Berjalan Tidak Merata!
- Sakit Tenggorokan Bikin Ganggu? Tenang, Ada Cara Alaminya!
Plot dan Twist
Tugas Nick dan Jack seharusnya sederhana, tetapi tentu saja berbagai kejadian tak terduga muncul. Pria muda yang disebut Kid (diperankan oleh Austin Abrams) ternyata belum mati dan malah melarikan diri. Sekarang, dia berkeliaran di Lower Manhattan hanya dengan celana dalamnya, sementara Nick dan Jack, yang merasa terlalu tua untuk tugas ini, mencoba mengejar sambil mengeluh tentang punggung mereka yang sakit.
Film ini, pada dasarnya, lebih merupakan film kriminal yang konyol dan puas diri, tetapi bintang-bintang utamanya tampak sangat menikmati peran mereka, dan semangat mereka sangat menular. Setiap twist plot mengikuti twist lainnya, dan ketegangan terus meningkat. Ada tas berisi narkoba di bagasi dan sekelompok gangster Albania di tempat parkir—semuanya tampaknya akan hancur jika Nick dan Jack tidak merasa diri mereka sebagai operator yang sangat cerdas. Kami tahu ini karena mereka memiliki kebiasaan memainkan lagu “Smooth Operator” dari Sade di mobil mereka.
Anak muda dalam film ini berpikir bahwa Nick dan Jack adalah pasangan. Dia tertawa dan berkata, “Kalian pada dasarnya adalah orang yang sama.” Ini adalah inti dari “Wolfs”, meskipun akhirnya terbukti menjadi batasan film ini. Film buddy yang hebat memang tentang kesamaan, tetapi juga tentang perbedaan dan gesekan, sama seperti rivalitas olahraga yang hebat didefinisikan oleh benturan gaya. Redford membutuhkan Newman sama seperti Djokovic membutuhkan Nadal; dua serigala Watts hanya bisa menggertak dan melolong tanpa henti.
Dengan chemistry luar biasa antara Pitt dan Clooney serta campuran humor dan aksi yang menghibur, “Wolfs” menawarkan pengalaman sinematik yang penuh energi dan menyenangkan. Jika Anda mencari tontonan yang ringan namun memikat, film ini patut masuk dalam daftar Anda.