Emily Armstrong, vokalis baru Linkin Park yang juga dikenal sebagai pentolan Dead Sara, baru-baru ini mendapat sorotan negatif dari netizen karena dukungan masa lalunya terhadap aktor Danny Masterson. Masterson, yang terkenal lewat perannya di That ’70s Show, dihukum pada tahun 2023 karena memperkosa dua wanita dan dijatuhi hukuman 30 tahun penjara. Kasus ini menjadi perhatian besar, dan keterlibatan Armstrong di masa lalu kini kembali mencuat.
Kemarahan dari fans dan kritikus memuncak setelah diumumkan bahwa Armstrong bergabung dengan Linkin Park. Hal ini dipicu oleh keterlibatannya dalam salah satu sidang awal Masterson, di mana ia hadir sebagai pengamat. Namun, Armstrong cepat merespons kritik tersebut melalui unggahan Instagram story-nya.
“Hai, nama saya Emily,” tulisnya. “Saya orang baru bagi banyak dari kalian, dan saya ingin menjelaskan sesuatu yang terjadi beberapa waktu lalu.” Ia melanjutkan dengan mengklarifikasi bahwa beberapa tahun lalu, ia diminta untuk mendukung seseorang yang ia anggap sebagai teman di pengadilan, namun setelahnya ia menyadari bahwa itu adalah kesalahan. Armstrong menekankan bahwa ia tidak mendukung pelecehan atau kekerasan terhadap perempuan dan sepenuhnya bersimpati dengan para korban.
Baca juga:
- Bye-bye Filler! Sculptra Jadi Tren Baru di Dunia Kecantikan
- Rahasia Awet Muda ala Jepang: Nutrisi Tersembunyi dalam Sup Miso
- Perlu Gak Sih Minum Multivitamin? Atau Cuma Modus Vitamin Seller!
Masterson sendiri dihukum atas kasus pemerkosaan yang terjadi di rumahnya di Hollywood Hills antara tahun 2001 dan 2003. Kasus ini semakin rumit karena keterlibatan Masterson dengan Gereja Scientology, sebuah aliran yang kerap dikritik karena pengaruhnya dalam menutupi kasus-kasus serupa.
Selain kritikan dari para penggemar, vokalis baru Linkin Park juga mendapat kecaman dari mantan penganut Scientology dan vokalis The Mars Volta, Cedric Bixler-Zavala, dan istrinya, Chrissie Carnell-Bixler. Chrissie adalah salah satu wanita yang menuduh Masterson melakukan kekerasan seksual, meski tuduhannya tidak berujung pada hukuman.
Bixler-Zavala menyuarakan kekesalannya dalam komentar yang tersebar luas di media sosial, menanyakan bagaimana Armstrong bisa berdamai dengan dukungannya terhadap Masterson di masa lalu. Ia juga menyebutkan pengalamannya dengan komunitas Scientology, yang menurutnya memperburuk keadaan para korban.
Meski begitu, Armstrong kini berusaha menebus kesalahannya dan menyatakan dengan tegas bahwa ia berdiri bersama para korban kekerasan. Bagaimanapun, responsnya terhadap kritik ini menjadi pembicaraan panas, dan banyak fans yang masih menilai langkah berikutnya yang akan diambil oleh Emily dan Linkin Park.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa masa lalu seseorang bisa kembali menghantui, terutama ketika melibatkan isu sensitif seperti kekerasan seksual. Semoga dengan pernyataan dan sikap barunya, Emily bisa melanjutkan karirnya dengan lebih berhati-hati, sambil tetap mendukung para korban yang membutuhkan suara dan dukungan kita semua.