Google baru-baru ini bikin gebrakan besar nih, urbie! Google gandeng nuklir, mereka resmi tanda tangan kontrak dengan perusahaan pembangkit listrik tenaga nuklir kecil di AS, Kairos Power, buat mengoperasikan pusat data AI mereka. Bukan main-main, Google bakal dapet suplai listrik sebesar 500 megawatt (MW) dari 6 sampai 7 reaktor nuklir modular kecil (SMR) yang rencananya bakal dioperasikan Kairos Power. SMR ini dirancang buat lebih sederhana dan aman dibanding pembangkit nuklir gede, dan bakal mulai dioperasikan pada tahun 2030. Plus, tambahan reaktor lain juga dijadwalkan nyusul pada 2035.
Menurut Mike Terrell, Senior Director Energi dan Iklim Google, perjanjian ini jadi milestone penting buat perjalanan energi bersih Google selama 15 tahun terakhir. Google memang lagi ngebut buat mencapai net zero alias nol emisi karbon pada tahun 2030, dan tenaga nuklir dinilai bakal jadi kunci penting buat mewujudkannya. Soalnya, energi nuklir tuh stabil, bebas karbon, dan bisa jalan 24 jam non-stop, cocok banget buat pusat data AI yang haus energi.
Baca juga:
- Karya Mozart Saat Remaja Ditemukan Setelah 233 Tahun!
- Kisah Menarik: “5 Centimeters Per Second” Bertransformasi Menjadi Film Live-Action!
- Johnny Depp Siap Ubah Penampilan: Dari Gigi ke Seluruh Tubuh, Apa Saja yang Bakal Direnovasi?
Nggak cuma Google loh yang lagi naksir berat sama tenaga nuklir. Raksasa teknologi lainnya kayak Microsoft, Amazon, dan bahkan Open AI juga udah mulai merapat ke energi nuklir buat ngedukung operasional mereka yang makin gila-gilaan. Microsoft misalnya, udah deal buat dapet pasokan listrik dari Constellation Energy, perusahaan nuklir terbesar di AS. Amazon juga nggak mau kalah, mereka udah beli pusat data yang tenaganya dari pembangkit nuklir Tallen Energy.
Nah, ternyata AI butuh banyak banget energi, dan energi nuklir, google gandeng nuklir kayaknya jadi jawaban yang tepat. Dengan langkah-langkah ini, para perusahaan teknologi gede ini nggak cuma berusaha bikin inovasi, tapi juga pengen menjaga bumi tetap bersih dari polusi karbon. Gimana, urbie? Siap-siap lihat masa depan teknologi yang makin “bersih” dan ramah lingkungan nih!