Hi Urbie’s! Di dunia yang penuh dengan notifikasi, status media sosial, dan undangan tak terhenti dari teman-teman, ada sebuah konsep yang mulai mendapatkan perhatian lebih: Joy of Missing Out (JOMO), atau Kebahagiaan karena Melewatkan Kesempatan. Berbeda dengan FOMO (Fear of Missing Out) yang membuat banyak orang merasa tertekan untuk selalu terhubung dan mengikuti arus, JOMO mengajarkan kita untuk menemukan kedamaian dalam memilih untuk tidak terlibat, untuk menikmati waktu sendiri, dan untuk merayakan kebahagiaan dalam ketenangan.
Di tengah kecanggihan teknologi dan kehidupan sosial yang serba cepat, JOMO menjadi sebuah filosofi yang memberi kesempatan untuk menghargai momen-momen sederhana yang sering kita abaikan. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang apa itu JOMO, mengapa semakin banyak orang merasa tertarik dengan konsep ini, dan bagaimana kita bisa mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
FOMO vs. JOMO: Dua Sisi Koin Kehidupan Digital
Sebelum kita memahami betul makna JOMO, mari kita lihat terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan FOMO. FOMO adalah perasaan cemas atau khawatir bahwa kita akan kehilangan kesempatan atau pengalaman sosial yang terjadi di luar sana—terutama yang terlihat “glamor” di media sosial. FOMO sering mendorong kita untuk selalu terhubung, ikut dalam tren terbaru, dan terlibat dalam segala sesuatu yang sedang terjadi di dunia maya, bahkan jika itu membuat kita merasa lelah, tertekan, atau kehilangan arah.
Di sisi lain, JOMO adalah kebalikan dari itu. JOMO mengajak kita untuk menemukan kebahagiaan dalam “melepaskan diri” dari keramaian dan hiruk-pikuk sosial. Ini adalah tentang memilih untuk tidak ikut serta dalam segala sesuatu yang tidak memberi dampak positif bagi diri kita. Kebahagiaan karena memilih untuk tidak terlibat—untuk menikmati waktu tenang di rumah, untuk fokus pada aktivitas yang memberikan kedamaian, atau untuk sekadar bersantai tanpa merasa perlu mengonfirmasi keberadaan kita secara digital.
Mengapa JOMO Begitu Menarik di Era Digital?
- Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Kehidupan di zaman digital seringkali membebani kita dengan informasi yang tak terhitung jumlahnya. Media sosial, notifikasi, dan tekanan untuk selalu terlihat “sempurna” dapat menciptakan rasa stres, cemas, atau bahkan depresi. JOMO memberi kita kebebasan untuk keluar dari siklus tersebut dan fokus pada apa yang benar-benar penting: kesehatan mental kita. Dengan memilih untuk “melepaskan” beberapa kegiatan sosial atau mengurangi paparan media sosial, kita memberi ruang bagi diri sendiri untuk lebih tenang, lebih sadar, dan lebih bahagia.
- Menemukan Kembali Kualitas Waktu
Di tengah kehidupan yang dipenuhi dengan berbagai macam kegiatan dan janji, sering kali kita kehilangan makna dari waktu yang kita habiskan. JOMO mengajarkan kita untuk memperhatikan kualitas waktu, bukan kuantitas. Alih-alih terjebak dalam kegiatan yang membebani atau mengikuti arus tren yang tidak kita sukai, kita belajar untuk menikmati momen sederhana. Seperti menikmati secangkir kopi di pagi hari tanpa terganggu ponsel, atau membaca buku yang sudah lama tertunda.
- Melepaskan Ekspektasi Sosial
Kita sering kali merasa bahwa kita harus selalu ikut serta dalam segala hal—baik itu acara sosial, pesta, atau kegiatan grup. Ada tekanan untuk selalu tampil dalam momen yang tampaknya penting atau menyenangkan di media sosial. Namun, JOMO mengajarkan kita untuk melepas ekspektasi sosial tersebut dan merasa bebas untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak memberi kita kebahagiaan. Dengan itu, kita bisa menghindari rasa lelah dan mencari keseimbangan antara dunia luar dan kehidupan pribadi kita.
- Fokus pada Diri Sendiri dan Hobi
Di dunia yang terus berputar, kita sering kali lupa tentang pentingnya waktu untuk diri sendiri. JOMO memberi kita izin untuk menghabiskan waktu dengan hobi yang selama ini tertunda, menjalani rutinitas yang memberi ketenangan batin, atau bahkan hanya sekadar bersantai tanpa tekanan. Entah itu berkebun, menulis, menggambar, atau berjalan-jalan di alam, JOMO membantu kita kembali ke kegiatan yang menumbuhkan kepuasan batin.
Baca juga:
- K-Pop Festival 2024, Momen Seru yang Menghadirkan Budaya Korea di Jakarta
- NewJeans Jadi Global Brand Ambassador Indomie: Kolaborasi yang Mengguncang Media Sosial!
- Review Swiss-Belboutique Yogyakarta: Hotel Modern di Jantung Kota
Mengadopsi JOMO dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengimplementasikan JOMO dalam kehidupan nyata tidak selalu mudah, tetapi bukan hal yang mustahil. Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk mulai merayakan Joy of Missing Out:
- Kurangi Waktu Media Sosial
Media sosial sering kali menjadi akar dari FOMO. Berkurangnya waktu yang kita habiskan untuk scroll di Instagram atau Twitter bisa memberi kita lebih banyak waktu untuk menikmati hidup nyata. Cobalah menetapkan waktu tertentu untuk mengecek media sosial, atau bahkan mengambil liburan digital dari ponsel untuk beberapa hari. Hasilnya, Anda akan menemukan ketenangan dan kebebasan dari kecemasan yang sering ditimbulkan oleh notifikasi terus-menerus.
- Jadwalkan Waktu untuk Diri Sendiri
Beri diri Anda izin untuk mengatakan tidak pada undangan sosial yang tidak memberi energi positif. Gunakan waktu itu untuk merawat diri, beristirahat, atau mengejar kegiatan yang memberi kebahagiaan. Ini bisa jadi cara untuk benar-benar merasakan kesehatan mental yang lebih baik dan memperkuat hubungan dengan diri sendiri.
- Nikmati Kehidupan Tanpa Tekanan
Tidak ada yang salah dengan memilih untuk tidak ikut dalam tren terbaru atau acara yang sedang populer. JOMO mengajak kita untuk merasa bebas dari kewajiban sosial dan mengejar kebahagiaan yang lebih otentik. Fokuslah pada kegiatan yang memberi nilai, ketenangan, dan kenikmatan tanpa merasa tertekan untuk berbagi atau membandingkan dengan orang lain.
- Revaluasi Prioritas
Gunakan kesempatan untuk mengevaluasi apa yang benar-benar penting dalam hidup Anda. Apakah kegiatan sosial yang sering Anda hadiri benar-benar membuat Anda bahagia? Atau justru hanya memberi rasa lelah dan stres? Dengan menetapkan prioritas yang lebih jelas, Anda bisa lebih selektif dalam memilih aktivitas yang memberi dampak positif pada kesejahteraan Anda.
Menemukan Ketenangan dalam Ketidakterlibatan
Dalam dunia yang semakin terhubung dan serba cepat, JOMO menawarkan sebuah pelarian yang sangat dibutuhkan. Ini adalah tentang menemukan kedamaian dalam kesederhanaan dan kebebasan dalam ketidakterlibatan. Dengan JOMO, kita diajak untuk berhenti mengejar apa yang tampaknya “harus” dilakukan, dan mulai menikmati apa yang benar-benar membuat kita bahagia. Ini adalah sebuah seni melepaskan dan mengizinkan diri untuk berhenti mengejar segala sesuatu yang tidak membawa kedamaian batin.
Mungkin saatnya untuk berhenti merasakan ketakutan karena melewatkan sesuatu, dan mulai merayakan kebahagiaan yang datang dari memilih untuk tidak terlibat. Karena dalam ketenangan, kita sering kali menemukan kebahagiaan yang sejati.