Hi Urbie’s! Kalau kamu pencinta makanan unik atau penggemar jamur, kamu pasti harus tahu tentang jamur bernama Fistulina hepatica, atau lebih sering disebut beefsteak fungus. Nama ini bukan asal-asalan, karena bentuk, warna, dan bahkan teksturnya yang mirip banget sama daging sapi!
Penampilan yang Bikin Penasaran
Beefsteak fungus ini punya tampilan yang cukup mencolok. Bagian atas jamur ini berwarna merah kecokelatan sampai merah tua, lengkap dengan tekstur kasar dan beberapa bintik putih yang bikin permukaannya tampak menarik. Di bagian bawahnya, terdapat banyak pori kecil yang menjadi tempat spora jamur ini berkembang biak. Nah, yang bikin beefsteak fungus tambah mirip daging adalah teksturnya yang berserat. Bahkan, saat kamu potong, dia bisa mengeluarkan cairan merah mirip darah, yang kadang bikin orang sejenak lupa kalau ini sebenarnya adalah jamur.
Ukuran dan Habitat
Ukuran jamur ini nggak main-main, biasanya bisa mencapai diameter 10-25 cm dengan ketebalan sekitar 3 cm—cukup besar untuk jadi “steak vegan,” ya! Beefsteak fungus ini biasanya tumbuh di batang pohon ek atau kastanye yang tua dan sudah terluka. Jamur ini paling sering ditemukan di Eropa, Amerika Utara, dan beberapa wilayah Asia dengan iklim sedang. Jadi, kalau kamu sedang main-main ke hutan di daerah tersebut, jangan heran kalau tiba-tiba menemukan “steak” yang tumbuh di batang pohon!
Baca juga:
- Nikmati Liburan Hemat dengan 11.11 Flash Sale dari Aston Hotels
- Harga Super Terjangkau! Flash Sale 11.11 di BATIQA Hotels, Mulai Rp263.500!
- Meruorah Komodo Labuan Bajo Hadirkan Ambara Spa & Wellness: Oase Relaksasi Eksklusif di Labuan Bajo
Peran dalam Ekosistem
Fistulina hepatica ini bukan cuma buat dimakan, tapi juga punya peran penting di alam. Jamur ini tergolong jamur saprofit, yang berarti ia hidup dari batang pohon yang tua atau sudah mati. Perannya adalah membantu memecah kayu tua, sehingga nutrisi dari pohon yang sudah mati ini bisa kembali ke dalam tanah dan bermanfaat untuk tumbuhan lain. Selain itu, beefsteak fungus juga dikenal menyebabkan brown rot pada pohon ek, yang membantu proses penguraian.
Rasa Beefsteak fungus dan Cara Mengolahnya
Jamur ini bisa dimakan, lho, dan sering banget dijadikan bahan masakan pengganti daging, terutama untuk hidangan vegan atau vegetarian. Teksturnya yang kenyal dan berserat membuatnya cocok dipanggang, digoreng, atau direbus. Rasanya sendiri agak asam, yang bikin orang tambah penasaran. Selain itu, beefsteak fungus juga bisa menyerap bumbu dengan baik, jadi kamu bisa eksplorasi banyak resep dengan jamur ini.
Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kesehatan Beefsteak fungus
Selain enak, jamur ini ternyata juga kaya nutrisi. Fistulina hepatica mengandung antioksidan dan vitamin C, yang bermanfaat buat kesehatan kulit dan imun tubuh. Jamur ini juga memiliki beberapa senyawa bioaktif yang dianggap berguna untuk kesehatan secara umum. Tapi ingat, nggak semua beefsteak fungus aman dimakan. Kamu harus memastikan jamurnya masih segar dan nggak terkontaminasi, karena jamur yang sudah tua atau terkontaminasi bisa beracun.
Beefsteak fungus ini bisa jadi pengalaman unik bagi kamu yang suka eksplorasi kuliner atau yang ingin coba makanan vegan. Bentuknya yang mirip daging dan teksturnya yang berserat bikin jamur ini jadi salah satu alternatif keren buat yang mau mengurangi konsumsi daging. Tapi, pastikan kamu tahu asal usul jamurnya sebelum dikonsumsi, ya! Jadi, tertarik buat mencobanya?