Home Highlight Work Hard, Travel Smart: Bleisure Jadi Tren Baru di Dunia Profesional

Work Hard, Travel Smart: Bleisure Jadi Tren Baru di Dunia Profesional

88
0
ilustrasi Bleisure
ilustrasi Bleisure
Urban Vibes

Hi Urbie’s! Bayangkan ini: kamu melakukan perjalanan ke Jakarta untuk menghadiri konferensi selama tiga hari. Setelah tugas selesai, kamu memutuskan untuk memperpanjang kunjungan hingga akhir pekan, mencicipi masakan khas Betawi, dan menikmati keindahan Kepulauan Seribu. Inilah inti dari bleisure—tren perjalanan yang kini digandrungi oleh anak muda Indonesia.

Menggabungkan kata business dan leisure, bleisure menawarkan cara cerdas untuk mengubah perjalanan kerja menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus produktif. Bagi generasi milenial dan Gen Z, gaya hidup ini menjadi pilihan populer karena mampu menggabungkan efisiensi dengan pengalaman bermakna.

Di era pascapandemi, pola kerja telah mengalami perubahan besar. Fleksibilitas kerja jarak jauh dan jadwal yang lebih lentur membuat para profesional muda semakin terbuka terhadap konsep bleisure. Dengan kekayaan budaya dan keindahan alamnya, Indonesia menjadi destinasi sempurna untuk mendukung tren ini. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya tidak hanya berfungsi sebagai pusat bisnis modern tetapi juga menawarkan akses mudah ke berbagai destinasi wisata, dari pantai hingga pegunungan.

Bayangkan setelah seharian rapat di Surabaya, kamu melanjutkan perjalanan ke Bromo untuk menikmati matahari terbit yang memukau. Atau setelah menghadiri konferensi di Bali, kamu menyegarkan diri dengan retret yoga di Ubud. Kombinasi unik ini mengubah perjalanan kerja biasa menjadi pengalaman hidup yang berkesan.

Daya tarik bleisure tidak berhenti pada liburan santai. Banyak wisatawan mencari pengalaman yang lebih mendalam dan unik. Aktivitas seperti retret yoga atau perawatan spa tradisional Jawa menjadi pilihan yang populer. Eksplorasi budaya, seperti belajar membatik di Solo atau menyaksikan tarian Kecak di Bali, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kekayaan budaya Indonesia. Ekowisata, seperti mengunjungi hutan konservasi di Kalimantan atau berpartisipasi dalam program wisata berbasis komunitas, juga mencerminkan kesadaran akan pentingnya perjalanan berkelanjutan.

Baca juga:

Bagi para profesional yang sibuk, bleisure memungkinkan pengalaman ini tanpa mengorbankan tanggung jawab kerja.

Tren ini juga berdampak besar pada sektor pariwisata Indonesia. Wisatawan bleisure yang memperpanjang masa tinggal mereka cenderung menghabiskan lebih banyak uang untuk akomodasi, kuliner, dan aktivitas lokal, yang pada gilirannya membantu mendukung ekonomi setempat. Usaha kecil seperti pengrajin lokal dan pelaku industri kreatif mendapatkan manfaat langsung dari wisatawan yang mencari pengalaman autentik.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melihat potensi besar dari bleisure ini. Destinasi seperti Danau Toba, Labuan Bajo, dan Borobudur yang masuk dalam kategori destinasi super prioritas, semakin dipromosikan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan bleisure. Infrastruktur yang lebih baik dan strategi pemasaran yang terintegrasi memastikan destinasi ini menjadi daya tarik utama.

Bagi generasi yang menghargai pengalaman sekaligus efisiensi, bleisure menjadi cara baru untuk menyeimbangkan pekerjaan dan hiburan. Ini bukan hanya soal menyelesaikan tugas tetapi juga menciptakan kenangan indah di tengah kesibukan profesional.

Jika kamu memiliki perjalanan kerja dalam waktu dekat, mengapa tidak menambahkan akhir pekan ekstra? Perjalanan kerja ke Jakarta bisa diakhiri dengan liburan santai di Bali. Dengan bleisure, pekerjaan dan liburan kini dapat berjalan seiring tanpa perlu kompromi.

Sumber: BATIQA Hotels

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here