Hai, urbie’s! Siapa sih yang nggak kenal Bob Dylan? Sosok musisi legendaris ini dikenal sebagai artis bunglon yang selalu berevolusi, dari hipster folk-rock di era ’60-an hingga menjadi penyair politik. Namun, memahami Dylan bukanlah hal yang mudah. Keberagaman persona dan fase hidupnya membuatnya sulit untuk dirangkum, apalagi ditiru. Nah, film terbaru A Complete Unknown, garapan James Mangold, mencoba menggali awal perjalanan karier sang musisi. Tayang mulai 25 Desember, film ini lebih memilih gaya drama klasik daripada pendekatan eksperimental seperti film I’m Not There. Mangold membawa kita ke tahun-tahun awal Dylan sebagai pendatang baru yang menjadi sensasi di dunia musik folk.
Timothée Chalamet, yang memerankan Dylan, memukau penonton dengan performanya. Film ini menyoroti momen-momen penting, termasuk saat Dylan mengunjungi idolanya, Woody Guthrie (Scoot McNairy), yang sedang sakit. Ada juga Pete Seeger (Edward Norton), yang membantu Dylan menemukan pijakan dalam kariernya.
Baca juga:
- YOASOBI dan PlayStation Hadirkan “Project: MEMORY CARD” untuk Rayakan 30 Tahun Nostalgia Gaming
- “Rangga & Cinta” Segera Diproduksi: Kolaborasi Indonesia-Korea yang Membawa Optimisme Baru
- Mengalami Pelecehan Seksual di Kantor? Ini yang Harus Kamu Lakukan!
Namun, A Complete Unknown bukan tanpa kontroversi. Para penggemar berat Dylan mungkin akan mempertanyakan beberapa kebebasan kreatif yang diambil Mangold. Misalnya, adegan di Newport Folk Festival 1965 digambarkan seperti kartun, bahkan menyisipkan dialog yang sebenarnya terjadi setahun kemudian di Inggris.
Meski begitu, film ini tetap berhasil menangkap esensi musikal Dylan. Momen-momen seperti Dylan memainkan melodi asli dengan gitar akustik benar-benar membawa aura magis. Mangold memanfaatkan ekspresi Chalamet yang intens dan reaksi para penonton di film untuk menunjukkan dampak luar biasa bakat Dylan.
Sayangnya, naskah film yang ditulis Mangold dan Jay Cock terasa kurang menggali lebih dalam tentang inspirasi dan motivasi sang legenda. Alih-alih memberikan wawasan baru, A Complete Unknown lebih fokus pada suasana dan estetika. Namun, bagi kamu yang ingin menikmati performa musikal Dylan di layar lebar, film ini tetap layak ditonton.
Jadi, urbie’s, apakah kamu penasaran dengan film ini? Yuk, siap-siap nostalgia dan merasakan kembali era kebangkitan folk-rock bersama A Complete Unknown!
