Hi Urbie’s! Jocelyn Wildenstein, seorang sosialita asal Swiss yang dikenal luas dengan julukan “Catwoman,” telah meninggalkan dunia ini pada usia 81 tahun. Sosoknya yang eksentrik dan wajahnya yang berubah drastis akibat serangkaian operasi plastik telah memikat perhatian dunia selama lebih dari dua dekade. Meskipun kehidupannya selalu dikelilingi kontroversi, Jocelyn tetap menjadi simbol keberanian untuk tampil beda dan menantang norma kecantikan yang ada.
Pada malam pergantian tahun baru, dunia dikejutkan dengan kabar kepergiannya di Paris, Prancis. Pasangan hidupnya, Lloyd Klein, dengan penuh kesedihan mengungkapkan bahwa Jocelyn meninggal dengan tenang saat tidur. Meskipun penyebab kematiannya sempat menjadi misteri, laporan medis akhirnya mengungkapkan bahwa ia meninggal akibat komplikasi dari flebitis, sebuah kondisi yang menyebabkan pembekuan darah dan mengganggu aliran darah ke otak, yang berujung pada gagal jantung.
Awal Kehidupan Jocelyn Wildenstein: Dari Kehidupan Mewah ke Sosialita Terkenal
Lahir pada 5 Agustus 1940 di Lausanne, Swiss, Jocelyn memiliki kehidupan yang jauh dari sederhana. Sejak kecil, ia terpesona oleh seni dan budaya. Namun, kehidupan Jocelyn berubah drastis saat ia menikahi Alec Wildenstein, seorang kolektor seni kaya raya asal Prancis. Bersama Alec, Jocelyn menikmati kehidupan mewah dengan rumah besar di New York dan koleksi seni bernilai tinggi.
Namun, kehidupan glamor ini tak berlangsung lama. Pada 1999, pasangan ini bercerai dalam salah satu perceraian termahal dalam sejarah, dengan Jocelyn menerima ganti rugi sebesar $2,5 miliar dan $100 juta setiap tahunnya selama 13 tahun. Sejak perceraian itu, ia semakin dikenal sebagai ikon sosialita dan mulai menarik perhatian publik dengan penampilannya yang semakin dramatis.
Obsesi pada Operasi Plastik: Transformasi Wajah yang Kontroversial
Jocelyn Wildenstein dikenal dunia karena obsesinya pada operasi plastik yang mengubah wajahnya menjadi seperti kucing. Perjalanan transformasinya dimulai pada tahun 1998 dengan prosedur pengencangan mata, dan kemudian berlanjut dengan serangkaian prosedur lainnya seperti penarikan wajah dan pembentukan pipi. Jocelyn sendiri menganggap setiap operasi sebagai sebuah karya seni, dan dalam wawancara tahun 2006, ia berkata, “Jika Anda merasa nyaman dengan ketidaksempurnaan atau penuaan, tidak ada yang perlu diubah. Namun bagi saya, setiap transformasi adalah sebuah karya seni.”
Meskipun sering menjadi bahan ejekan media, gaya khas Jocelyn akhirnya mendapatkan pengakuan. Ia bahkan menjadi inspirasi bagi sejumlah desainer di ajang pekan mode haute couture, dan publikasi mode terkemuka seperti Paper dan Interview mulai mengapresiasi penampilannya yang unik.
Baca juga:
- Junji Ito: Sang Arsitek Horor yang Memutarbalikkan Imajinasi
- Indonesia Jadi Negara dengan Gamer Terbanyak Kedua di Dunia, Total 119 juta Pemain!
- Persaingan Netflix dan Disney+: Perang Streaming yang Mengubah Industri Hiburan Selamanya
Kontroversi yang Mengelilingi Kehidupan Pribadi Jocelyn
Kehidupan Jocelyn penuh dengan misteri dan kontroversi. Usianya sendiri menjadi teka-teki, dengan beberapa sumber menyebutkan bahwa ia meninggal pada usia 79 tahun, sementara yang lain mengklaim bahwa ia berusia 84 tahun. Proyek serial dokumenter tentang dirinya yang dijadwalkan tayang di HBO pada 2023 pun tidak pernah terwujud, menambah lapisan intrik dalam kisah hidupnya.
Jocelyn selalu menanggapi pandangan publik dengan tegas, sering kali menunjukkan bahwa ia tidak peduli dengan opini orang lain. Ia seolah menantang dunia untuk terus meraba-raba kebenaran di balik persona megah dan kehidupannya yang penuh drama.
Detik-Detik Kematian Jocelyn Wildenstein
Pada malam pergantian tahun 2024, dunia dikejutkan dengan kepergian Jocelyn yang ditemukan meninggal di apartemennya di Paris. Pasangannya selama 21 tahun, Lloyd Klein, menceritakan bahwa Jocelyn meninggal dengan tenang saat tidur. Klein menjelaskan bahwa Jocelyn menderita flebitis, kondisi yang menyebabkan pembekuan darah dan pembengkakan di kaki, yang kemudian mengarah pada komplikasi serius seperti gagal jantung.
Kepergiannya meninggalkan banyak pertanyaan dan rasa penasaran di kalangan penggemar dan media, tetapi juga mengakhiri babak kehidupan yang penuh warna dan kontroversi.
Potret Terakhir Jocelyn Wildenstein
Sebelum meninggal, Jocelyn masih aktif membagikan potret dirinya di media sosial. Pada tahun 2021, ia mengunggah foto dirinya yang elegan di peternakan pribadi di Oljogi, dikelilingi oleh jerapah-jerapah, dengan latar belakang megah Gunung Kenya. Dalam caption foto tersebut, ia menulis, “Saya di peternakan saya di Oljogi dengan jerapah-jerapah saya di belakang saya, Gunung Kenya yang megah #lovestory #jocelynwildenstein #oljogi”.
Foto tersebut menjadi salah satu dari sekian banyak momen yang menunjukkan Jocelyn sebagai sosok yang tetap berani tampil beda, dan merayakan keunikan diri dengan cara yang sangat khas. Dengan 1,1 juta pengikut setia di Instagram, ia tetap menjadi simbol keberanian dan kontroversi yang tak terlupakan.
Jocelyn Wildenstein, dengan transformasi wajahnya yang ikonik dan kehidupannya yang penuh dengan kontroversi, tetap menjadi salah satu sosok paling menarik dan penuh misteri dalam sejarah sosialita dunia. Meskipun kepergiannya meninggalkan banyak pertanyaan, warisannya sebagai simbol keberanian untuk tampil beda dan menantang norma kecantikan konvensional akan terus dikenang.