Home Highlight Jakarta, Kota yang Tak Pernah Lepas dari Macet: Peringkat 7 Dunia di...

Jakarta, Kota yang Tak Pernah Lepas dari Macet: Peringkat 7 Dunia di Tahun 2024

40
0
ilustrasi macet - sumber foto FREEPIK
ilustrasi macet - sumber foto FREEPIK
Urban Vibes

Hi Urbie’s! Jika kamu sering menghabiskan waktu berjam-jam di jalan hanya untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain di Jakarta, kamu nggak sendirian. Menurut laporan Global Traffic Scorecard 2024 yang dirilis oleh INRIX, Jakarta kini menempati peringkat 7 dalam daftar kota paling macet di dunia. Yep, nggak salah lagi, Jakarta yang dikenal sebagai kota dengan sejuta peluang juga diakui dunia sebagai salah satu kota dengan kemacetan paling parah.

Kecepatan Berkendara yang Makin Lambat

Data dari INRIX menunjukkan bahwa kecepatan rata-rata berkendara di pusat kota Jakarta hanya mencapai 13 mil per jam atau sekitar 20 km per jam. Bisa bayangin nggak, betapa lambatnya perjalanan kalau kamu terjebak di situasi kayak gini setiap hari? Kemacetan ini jelas bikin warga Jakarta harus punya stok sabar ekstra.

Kenapa Jakarta Bisa Semacet Ini?

Ada banyak faktor yang bikin macet Jakarta makin parah. Salah satunya adalah pertumbuhan jumlah kendaraan yang nggak sebanding dengan kapasitas jalan. Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta mencapai lebih dari 5% per tahun. Sementara itu, pembangunan jalan baru hanya tumbuh sekitar 0,01% per tahun. Ya, jelas nggak seimbang, kan?

Faktor lainnya adalah minimnya transportasi publik yang terintegrasi dengan baik. Meski MRT dan LRT sudah mulai beroperasi, cakupan layanannya masih terbatas. Akibatnya, banyak warga yang tetap memilih menggunakan kendaraan pribadi karena merasa transportasi umum belum cukup praktis.

Baca juga:

Dampak Kemacetan yang Nggak Bisa Dianggap Remeh

Kemacetan di Jakarta bukan cuma bikin bete, tapi juga berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan. Menurut laporan yang sama, waktu yang dihabiskan di jalan selama macet juga mengurangi produktivitas. Waktu yang seharusnya bisa dipakai untuk hal-hal yang lebih bermanfaat malah habis untuk menunggu kendaraan merayap pelan-pelan.

Nggak cuma itu, kemacetan juga berkontribusi pada peningkatan polusi udara. Jakarta kini dikenal sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Polusi dari emisi kendaraan bermotor nggak hanya membahayakan lingkungan, tapi juga kesehatan masyarakat.

Solusi untuk Jakarta yang Lebih Lancar

Meski macet seolah jadi bagian dari identitas Jakarta, tetap ada harapan untuk perubahan. Beberapa langkah sudah diambil oleh pemerintah, seperti pembangunan MRT, LRT, dan perluasan TransJakarta. Selain itu, pemerintah juga sedang gencar mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus mengupayakan pengintegrasian transportasi umum dengan sistem pembayaran yang lebih simpel. Harapannya, semakin banyak warga yang beralih ke transportasi umum karena merasa lebih nyaman dan efisien.

Tapi, nggak cuma pemerintah yang perlu bergerak. Kita sebagai warga juga punya peran penting untuk mengurangi kemacetan. Salah satunya adalah dengan mulai mengurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk perjalanan pendek. Kalau jaraknya dekat, kenapa nggak jalan kaki atau naik sepeda saja? Selain lebih ramah lingkungan, kamu juga bisa sekaligus berolahraga.

Jakarta Bisa Lebih Baik, Kalau Kita Mau Berubah

Kemacetan di Jakarta memang jadi tantangan besar yang harus dihadapi bersama. Dengan peringkat ketujuh sebagai kota termacet di dunia, sudah saatnya kita semua mulai bergerak untuk menciptakan Jakarta yang lebih baik.

Mengubah kebiasaan memang nggak mudah, tapi dengan langkah kecil yang dilakukan bersama-sama, siapa tahu Jakarta bisa lepas dari daftar kota termacet di dunia di masa depan. Jadi, gimana, siap untuk ikut ambil bagian?

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here