Home Highlight Mark Zuckerberg Buka-bukaan di Postingan Meta: Pergeseran Politik yang Akan Mempengaruhi Media...

Mark Zuckerberg Buka-bukaan di Postingan Meta: Pergeseran Politik yang Akan Mempengaruhi Media Sosial

48
0
Mark Zuckerberg - sumber foto Instagram
Mark Zuckerberg - sumber foto Instagram
Urban Vibes

Hi Urbie’s! Dalam pengumumannya yang mengejutkan pada hari Selasa, CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa dia akan menghentikan pemeriksaan fakta profesional di platform Facebook dan Instagram. Keputusan ini menandai puncak dari upaya yang sudah berlangsung beberapa bulan untuk menyesuaikan Meta dengan tekanan politik yang mungkin muncul jika Donald Trump kembali berkuasa. Apa yang sebenarnya terjadi di balik langkah besar Zuckerberg ini?

Bagi sebagian orang, keputusan Mark Zuckerberg adalah hal yang tidak terduga, terutama bagi mereka yang mengingat sejarahnya yang penuh dengan dukungan untuk sejumlah tujuan progresif, seperti menentang deportasi massal. Namun, perubahan sikap Zuckerberg sudah mulai terlihat sejak musim panas lalu, ketika dia secara terbuka memuji respon Trump setelah dia hampir dibunuh, dengan mengatakan bahwa tindakan Trump mengangkat tinjunya setelah penembakan adalah salah satu “hal paling badass yang pernah saya lihat dalam hidup saya.”

Bukan hanya itu, Meta juga mulai melonggarkan langkah-langkah yang sebelumnya diterapkan pada akun Trump di Facebook dan Instagram setelah serangan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021. Langkah ini memberi Trump “kehidupan baru” di platform tersebut setelah di-banned dan kemudian dipulihkan.

Mark Zuckerberg juga mulai melontarkan kritik terhadap pemerintahan Biden, terutama dalam hal penanggulangan misinformasi Covid-19. Dia mengklaim bahwa pemerintah AS telah menekan Meta untuk menyensor konten yang mereka anggap tidak sesuai. Kritikan ini jauh lebih tajam dibandingkan dengan pernyataannya sebelumnya, dan mengindikasikan perubahan signifikan dalam nada politik perusahaan teknologi raksasa ini. Pada bulan Agustus, bahkan setelah Trump mengeluarkan ancaman pribadi terhadap Zuckerberg, Meta tetap memilih untuk tidak memberikan respons.

Baca juga:

Kebijakan Mark Zuckerberg yang lebih dekat dengan Trump semakin jelas terlihat dalam dinamika politik perusahaan. Meskipun Meta tidak memberikan sumbangan langsung kepada kandidat presiden pada pemilihan November lalu, perusahaan ini tetap memberikan kontribusi besar kepada senator dari kedua partai, menunjukkan pendekatan yang pragmatis namun juga semakin cenderung ke arah konservatif.

Namun, apa yang membuat langkah Zuckerberg benar-benar menarik adalah perubahan mendalam dalam komposisi kepemimpinan Meta. Bulan lalu, Meta mengangkat Joel Kaplan, seorang tokoh konservatif, untuk menggantikan Nick Clegg sebagai kepala kebijakan global. Kaplan adalah sosok yang dikenal dekat dengan Trump, memperlihatkan bahwa Meta semakin memosisikan diri sebagai platform yang lebih ramah bagi kalangan konservatif.

Bagi banyak pengamat, pergeseran politik Zuckerberg ini sangat mengejutkan. “Pengumuman Zuck adalah bentuk penyesuaian total kepada Trump dan upaya untuk mengejar Elon Musk dalam perlombaan menuju kebijakan yang lebih radikal,” ujar Nina Jankowicz, seorang ahli disinformasi. Zuckerberg yang dikenal sebagai sosok yang mengutamakan keseimbangan dan netralitas kini tampaknya berubah arah dengan mendekati golongan konservatif, meskipun dirinya masih mengklaim bahwa ia bukan seorang partisan.

Bagi banyak anak muda, langkah Mark Zuckerberg ini menjadi perbincangan hangat. Di era yang serba terhubung seperti sekarang, setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin teknologi seperti Zuckerberg tidak hanya memengaruhi perusahaan, tetapi juga memengaruhi cara kita berkomunikasi, berpikir, dan bahkan bertindak di dunia maya. Dengan dominasi Meta yang mencakup aplikasi-aplikasi seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger, perubahan arah politik Zuckerberg berpotensi mengubah lanskap media sosial secara signifikan.

Namun, apakah keputusan ini hanya sekadar mengikuti arus politik, atau apakah Zuckerberg benar-benar mencoba menetapkan arah baru bagi perusahaan teknologi ini? Yang pasti, langkah ini menciptakan pertanyaan besar tentang bagaimana platform besar seperti Meta harus bertindak di tengah gesekan politik yang semakin tajam. Apakah Meta akan menjadi alat kekuasaan bagi satu sisi politik, atau masih ada ruang untuk netralitas dalam menjaga kebebasan berbicara di dunia maya?

Bagi generasi muda yang sudah terbiasa dengan keberagaman suara dan perspektif di media sosial, keputusan Zuckerberg tentu menambah ketegangan dalam dunia yang semakin terpolarisasi ini. Sebagai pengguna, kita harus bijak dalam menyikapi perubahan besar ini, dan lebih cerdas dalam memilih informasi yang kita konsumsi di platform yang mendominasi kehidupan digital kita.

Kita mungkin tidak bisa mengubah arah politik seorang CEO atau perusahaan besar, tetapi kita tetap memiliki kekuatan untuk menentukan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia digital ini. Ke depan, apa yang akan terjadi dengan Meta dan Mark Zuckerberg mungkin akan lebih banyak memengaruhi kita daripada yang kita kira.

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here