Home Lifestyle Homo Ludens: Merangkul Esensi Bermain dalam Kehidupan Sehari-hari

Homo Ludens: Merangkul Esensi Bermain dalam Kehidupan Sehari-hari

89
0
ilustrasi Homo Ludens
ilustrasi Homo Ludens
Urban Vibes

Hi Urbie’s! Hari itu di tengah keramaian taman kota, seorang pemuda bernama Ardi duduk termenung di bangku kayu yang dikelilingi bunga berwarna-warni. Ia baru saja keluar dari sebuah meeting kantor yang membahas target tahunan perusahaan. Pikiran Ardi penuh oleh angka-angka dan tenggat waktu yang membebani. Namun, pemandangan di depannya begitu kontras seperti anak-anak bermain kejar-kejaran, seorang pria tua tertawa lepas saat bermain catur dengan temannya, dan sekelompok remaja sedang asyik bermain frisbee. Di tengah hiruk pikuk itu, Ardi mendadak teringat pada sebuah istilah yang pernah ia pelajari di masa kuliah yaitu Homo Ludens, manusia yang bermain.

Apa sebenarnya makna Homo Ludens? Apakah bermain hanya untuk anak-anak? Ataukah bermain adalah sesuatu yang lebih mendalam, sesuatu yang telah hilang dalam kehidupan orang dewasa yang sibuk seperti dirinya?

Mengenal Konsep Homo Ludens

Istilah Homo Ludens diperkenalkan oleh Johan Huizinga, seorang filsuf dan sejarawan Belanda, dalam bukunya yang berjudul “Homo Ludens” pada tahun 1938. Huizinga berpendapat bahwa bermain bukanlah sekadar aktivitas sampingan. Bermain adalah esensi dari keberadaan manusia. Menurutnya, bermain adalah sesuatu yang universal, melintasi budaya, waktu, dan usia.

Namun, bermain di sini tidak selalu seperti bermain monopoli atau sepak bola. Bermain menurut Huizinga adalah aktivitas yang dilakukan dengan sukarela, penuh kreativitas, dan bebas dari paksaan, di mana manusia bisa sepenuhnya menjadi dirinya sendiri.

Dunia yang Kehilangan Permainan

Banyak dari kita seperti Ardi, terjebak dalam rutinitas yang monoton. Hidup penuh jadwal seperti bangun pagi, pergi kerja, menghadiri rapat, pulang dalam kelelahan, lalu tidur. Segalanya terasa seperti perlombaan tanpa akhir. Ardi sering bertanya-tanya kapan terakhir kali ia melakukan sesuatu hanya untuk bersenang-senang.

Dunia modern memang mendorong kita untuk menjadi produktif. Waktu dianggap berharga hanya jika digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang nyata seperti uang, prestasi, atau status sosial. Dalam konteks seperti ini, bermain sering dianggap sebagai hal yang tidak penting, bahkan membuang waktu.

Namun, hilangnya elemen bermain dalam hidup kita bukan tanpa konsekuensi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan, kreativitas, dan kesehatan mental sangat terkait dengan kemampuan kita untuk bermain. Bahkan, beberapa inovasi terbesar dalam sejarah manusia muncul dari proses bermain dan bereksperimen.

Mencari Kembali Sisi Bermain dalam Hidup

Hari itu, Ardi memutuskan untuk mengambil langkah kecil. Ia meraih ponselnya dan mencari komunitas yang mungkin menarik baginya. Ia menemukan sebuah kelompok yang rutin bermain board game di akhir pekan. Awalnya, ia merasa ragu untuk bergabung karena rasanya aneh seorang pria dewasa bermain dadu dan kartu.

Namun, perasaan itu segera sirna ketika ia datang ke pertemuan pertama. Di sana, ia menemukan orang-orang dari berbagai latar belakang seperti mahasiswa, pekerja kantoran, bahkan seorang dokter. Mereka semua tertawa, bercanda, dan fokus pada satu hal yaitu menikmati permainan. “Saya lupa kapan terakhir kali merasa sebebas ini”, kata Ardi pada dirinya sendiri setelah pertemuan itu.

Baca juga:

Homo Ludens dalam Kehidupan Sehari-hari

Cerita Ardi mungkin sederhana, tetapi menunjukkan bagaimana konsep Homo Ludens bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bermain tidak harus selalu berupa aktivitas fisik atau permainan tertentu. Bermain bisa hadir dalam bentuk lain, seperti:

Eksperimen dalam Kreativitas: Menulis cerita pendek, menggambar bebas, atau mencoba resep masakan baru adalah bentuk bermain. Aktivitas ini melibatkan elemen kebebasan dan eksplorasi, tanpa tekanan untuk menjadi sempurna.

Berinteraksi dengan Orang Lain: Terkadang, kita lupa bahwa percakapan ringan dengan teman, lelucon, atau sekadar bermain kata-kata adalah cara untuk bermain. Hal ini memperkuat hubungan sosial dan menghadirkan kebahagiaan.

Menantang Diri Sendiri: Bermain juga bisa mencoba sesuatu yang baru dan menantang, seperti belajar alat musik, mencoba olahraga ekstrem, atau mengikuti kelas tari. Prosesnya mungkin sulit, tetapi pengalaman itu tetap menyenangkan.

Gamifikasi Kehidupan: Konsep gamifikasi yang mengubah tugas sehari-hari menjadi permainan menjadi semakin populer. Misalnya menggunakan aplikasi untuk mencatat kebiasaan sehat dengan sistem poin atau mengatur target harian seperti sebuah misi dalam permainan.

Manfaat Bermain untuk Kehidupan

Ardi tidak hanya mendapatkan teman baru dari komunitasnya. Ia juga merasakan dampak positif bermain dalam berbagai aspek hidupnya. Bermain membantunya mengurangi stres dan merasa lebih rileks. Ia menemukan ide-ide segar yang membantunya menyelesaikan masalah di tempat kerja.

Bermain menciptakan ruang untuk koneksi yang lebih mendalam dengan orang lain. Penelitian juga mendukung manfaat ini. Bermain dapat meningkatkan kemampuan otak untuk berpikir fleksibel, mengasah keterampilan sosial, dan bahkan memperpanjang umur.

Hidup adalah Sebuah Permainan

Pada akhirnya, hidup tidak harus selalu serius. Ketika Ardi berjalan pulang dari taman itu, ia merasa seperti anak kecil lagi, penuh semangat dan rasa ingin tahu. Ia menyadari bahwa bermain bukanlah aktivitas yang membuang waktu, melainkan inti dari menjadi manusia. Seperti yang pernah dikatakan Huizinga, “Dalam permainan, manusia menemukan kebebasan.”

Jadi, di tengah tekanan hidup modern, kita perlu mengingat bahwa kita adalah Homo Ludens. Bermain bukan hanya hak kita; itu adalah bagian dari siapa kita. Entah itu bermain game, mencoba hobi baru, atau sekadar bersenang-senang dengan teman, mari kita merangkul esensi bermain dan menemukan kembali kebahagiaan di dalamnya.

Sekarang, cobalah tanyakan pada diri sendiri: kapan terakhir kali kamu bermain? Jika jawabannya sudah terlalu lama, mungkin sudah waktunya untuk mengambil jeda dan menemukan cara untuk bermain lagi. Karena di dalam permainan, kita tidak hanya menemukan kebahagiaan, tetapi juga diri kita yang sejati.

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here