
Hi Urbie’s! Ramadan selalu menjadi momen spesial bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali di Bandung. Kota yang dikenal dengan suasana sejuk dan pesona kuliner ini selalu menjadi destinasi favorit untuk iftar, baik bagi warga lokal maupun wisatawan. Namun, bagaimana tren iftar di Bandung dalam beberapa tahun terakhir? Apakah ada perubahan signifikan dalam preferensi masyarakat? Atika Nurliawati, Marketing Communication Manager Swiss-Belresort Dago Heritage, berbagi pandangannya tentang evolusi tren buka puasa di Bandung dan strategi hotel dalam menghadirkan pengalaman iftar yang tak terlupakan.
Bandung, Destinasi Favorit untuk Iftar
Bandung memiliki daya tarik tersendiri saat Ramadan. Kombinasi pemandangan alam yang indah, hawa sejuk, serta reputasi sebagai “rajanya kuliner” menjadikannya destinasi favorit untuk iftar. Menurut Atika, setelah pandemi mereda, tren buka puasa bersama kembali menggema. Masyarakat berbondong-bondong mengadakan silaturahmi, baik bersama keluarga, teman, maupun rekan kerja. Hal ini memberikan dampak positif bagi industri perhotelan dan kuliner.
“Bandung memiliki banyak spot wisata menarik dan terkenal dengan kulinernya. Tak heran jika setiap Ramadan, masyarakat antusias mencari tempat terbaik untuk iftar, baik yang menawarkan pemandangan alam maupun konsep kuliner unik,” ujarnya.
Tren yang cukup menonjol di Bandung dibandingkan kota lain adalah popularitas promo buka puasa all-you-can-eat (AYCE). Selain itu, budaya “takjil war”—berburu berbagai macam takjil sebelum berbuka—masih menjadi kebiasaan masyarakat.
Strategi Marketing & Promosi di Bulan Ramadan
Dalam dunia bisnis kuliner dan perhotelan, Ramadan menjadi momentum emas untuk meningkatkan engagement dan penjualan. Di Swiss-Belresort Dago Heritage, strategi pemasaran sudah mulai disiapkan jauh sebelum Ramadan tiba. Tahun ini, mereka menghadirkan Lavish of Ramadan Iftar Buffet dari 3 hingga 29 Maret 2025. Dengan harga Rp238.000 net/orang untuk dewasa dan Rp138.000 net/orang untuk anak-anak, paket ini menghadirkan menu highlight dari berbagai negara, dilengkapi dengan free takjil, live music, lucky dip vouchers, photo booth Ramadan, dan gimmick free stay.
Di era digital, media sosial menjadi alat utama untuk membangun hype. Swiss-Belresort Dago Heritage aktif memanfaatkan Instagram (@swissbelresortdago), website resmi, serta berkolaborasi dengan food bloggers, hotel reviewers, dan influencer lokal untuk memperluas jangkauan promosi.
“Kolaborasi dengan influencer dan media digital sangat berpengaruh dalam meningkatkan awareness dan penjualan iftar buffet. Sejak awal berdiri, hotel kami sudah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkenalkan produk dan layanan kami ke publik,” kata Atika.
Strategi FOMO (Fear of Missing Out) juga menjadi faktor penting. Promo terbatas atau menu eksklusif yang sedang viral sering kali menarik minat pelanggan. Namun, Atika menegaskan bahwa setiap strategi tetap harus disesuaikan dengan target pasar dan konsep hotel.

Menu & Konsep Iftar yang Paling Diminati
Dalam beberapa tahun terakhir, tren kuliner Middle Eastern sempat menjadi favorit masyarakat Bandung saat berbuka puasa. Namun, tren mulai bergeser ke pilihan kuliner yang lebih tradisional dan khas kota Bandung, seperti gorengan, cendol untuk takjil, seblak, surabi, dan hidangan Sunda lainnya. Melihat perubahan ini, Swiss-Belresort Dago Heritage menyajikan kombinasi kuliner nasional, internasional, dan lokal dalam paket iftar mereka.
Hotel dan restoran di Bandung pun semakin kreatif dalam menghadirkan konsep iftar yang unik. Gimmick seperti giveaway logam mulia atau hadiah umroh menjadi daya tarik tambahan bagi pelanggan.
Baca juga:
- Now And Then, The Beatles Kembali Mencetak Sejarah dengan Nominasi Brit Award
- Deteksi Dini Gangguan Mata Anak: Mengapa Pemeriksaan Mata Sejak Usia Dini Penting untuk Masa Depan Mereka
- Isyana Sarasvati Nyanyikan Lagu Tema Animasi Pokemon: Makna Dunia!
Peran Kolaborasi dalam Iftar Marketing
Kolaborasi antara hotel dengan brand lain seperti bank, e-wallet, atau komunitas sangat berpengaruh dalam meningkatkan pengunjung. Swiss-Belresort Dago Heritage rutin menggandeng komunitas online dan media untuk review serta promosi paket iftar mereka.
“Kami selalu melibatkan pihak ketiga dalam strategi pemasaran, baik itu brand, komunitas, atau media. Ini tidak hanya membantu memperluas jangkauan promosi tetapi juga meningkatkan engagement dengan pelanggan,” ujar Atika.
Perilaku Konsumen & Customer Experience
Dalam memilih tempat berbuka puasa, masyarakat Bandung cenderung mempertimbangkan harga terlebih dahulu. Setelah itu, mereka melihat kualitas makanan, suasana restoran, dan pengalaman unik yang ditawarkan. Ulasan pelanggan juga memainkan peran besar dalam menentukan pilihan tempat iftar.
“Review dari pelanggan sangat penting. Kami di Swiss-Belresort Dago Heritage selalu mengutamakan pelayanan terbaik agar tamu memberikan testimoni positif yang bisa menarik pelanggan lainnya. Kami mendengarkan keinginan dan kebutuhan tamu, karena mereka adalah prioritas utama kami,” tambahnya.
Reservasi online juga semakin populer selama Ramadan. Swiss-Belresort Dago Heritage memanfaatkan berbagai platform digital, termasuk WhatsApp dan website resmi, untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan.
Inovasi & Masa Depan Iftar di Bandung
Dari sisi inovasi, program diskon seperti Buy 3 Get 4 atau Buy 10 Get 1 Free semakin digemari, terutama bagi pelanggan yang berbuka dalam grup besar. Selain itu, beberapa hotel mulai mengintegrasikan program CSR dengan memberikan opsi donasi dari setiap transaksi iftar.
Bagaimana tren iftar di Bandung dalam 3-5 tahun ke depan? Atika memprediksi bahwa konsep makanan sehat dan bergizi akan semakin populer, terutama di kalangan milenial dan generasi yang lebih sadar akan pola makan seimbang.
“Ke depannya, venue yang menargetkan generasi muda akan semakin fokus pada makanan sehat, organik, dan berkelanjutan. Kami akan terus beradaptasi dengan tren dan preferensi pelanggan untuk menghadirkan pengalaman iftar yang terbaik,” pungkasnya.
Dengan semakin beragamnya pilihan iftar di Bandung, satu hal yang pasti: kota ini akan terus menjadi destinasi utama untuk berbuka puasa dengan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.