Hi Urbie’s! Ketika kecil, kita tidak hanya belajar berjalan atau berbicara dari orang tua. Tanpa disadari, kita juga menyerap bagaimana mereka mencinta atau gagal mencintai. Hubungan orang tua, baik harmonis maupun penuh konflik, menjadi cermin cinta pertama yang membentuk cara kita memandang cinta.
Cinta yang Hangat, Hubungan yang Sehat
Anak yang tumbuh dalam keluarga penuh kasih sayang cenderung memiliki pandangan positif tentang cinta. Orang tua yang saling menghargai, berbicara dengan lembut, dan menyelesaikan konflik dengan dewasa akan memberi gambaran bahwa hubungan yang sehat adalah tentang komunikasi, kompromi, dan saling mendukung.
Ketika mereka dewasa, anak-anak dari keluarga ini lebih percaya diri dalam menjalin hubungan. Mereka tidak takut mencintai atau dicintai karena telah melihat sendiri bahwa cinta bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman.
Ketika Cinta Berarti Luka
Sebaliknya, anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh pertengkaran, perselingkuhan, atau kekerasan sering kali memiliki pandangan yang berbeda. Mereka mungkin menganggap cinta sebagai sesuatu yang menyakitkan atau penuh pengorbanan.
Bagi mereka, kedekatan bisa berarti ancaman, bukan kenyamanan. Beberapa memilih untuk menjauh dari hubungan romantis karena takut mengalami hal yang sama, sementara yang lain justru mengulangi pola yang telah mereka lihat sejak kecil, masuk ke dalam hubungan toksik tanpa menyadarinya.
Baca juga:
- Foresthree Coffee & Kitchen, Franchise dengan Filosofi Pohon Kehidupan
- Ini yang Harus di Lakukan Anak Muda Agar Tidak Ikut-Ikutan Tren #KaburAjaDulu
- Erspo Rilis Jersey Tandang Timnas Indonesia, Tampil Elegan dengan Ornamen Garuda di Bahu
Ketakutan atau Ketergantungan dalam Hubungan
Tak hanya itu, hubungan orang tua juga memengaruhi bagaimana seseorang menghadapi konflik dan perpisahan. Jika anak melihat orang tua yang selalu menutupi masalah atau bertahan dalam hubungan yang tidak sehat, mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang takut kehilangan meskipun harus bertahan dalam hubungan yang menyakitkan.
Sebaliknya, anak yang melihat perceraian orang tua tanpa penjelasan yang jelas mungkin akan tumbuh dengan ketakutan akan komitmen. Mereka bisa merasa bahwa hubungan romantis tidak akan pernah langgeng, sehingga memilih untuk tidak terlalu terikat secara emosional.
Bisakah Kita Mengubah Pandangan tentang Cinta?
Meskipun masa kecil membentuk banyak aspek dalam kehidupan, bukan berarti seseorang tidak bisa mengubah pandangannya tentang cinta. Menyadari bahwa pola hubungan orang tua memengaruhi cara kita mencintai adalah langkah pertama untuk memperbaikinya.
Terapi, refleksi diri, dan pengalaman dalam hubungan yang sehat bisa membantu seseorang untuk membangun pola cinta yang lebih baik. Tidak ada yang salah dengan belajar ulang tentang bagaimana mencintai dengan cara yang lebih sehat, meskipun harus dimulai dari nol.
Cinta yang Kita Pilih
Pada akhirnya, hubungan orang tua memang memberikan pengaruh besar terhadap bagaimana kita memandang cinta, tetapi itu bukan takdir yang tak bisa diubah. Kita bisa memilih untuk menciptakan kisah cinta yang lebih baik, bukan hanya berdasarkan apa yang kita lihat saat kecil, tetapi juga dari apa yang kita pelajari tentang cinta yang sehat.
Karena cinta bukan hanya tentang apa yang kita warisi, tapi juga tentang apa yang kita pilih untuk percaya.