Home Health Borderline Personality Disorder: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Borderline Personality Disorder: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

34
0
ilustrasi Borderline Personality - sumber foto Freepik
ilustrasi Borderline Personality - sumber foto Freepik
Urban Vibes

Hi Urbie’s! Borderline Personality Disorder (BPD) adalah gangguan kepribadian yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan orang lain. Orang dengan BPD sering mengalami ketidakstabilan emosi yang ekstrem, kesulitan dalam membangun hubungan, dan dorongan impulsif yang sulit dikendalikan.

BPD sering disalahpahami sebagai sekadar perubahan suasana hati yang berlebihan atau drama emosional. Padahal, gangguan ini merupakan kondisi serius yang bisa berdampak besar pada kehidupan penderitanya. Jika tidak ditangani dengan baik, BPD bisa menyebabkan hubungan yang penuh konflik, perasaan kosong yang mendalam, hingga risiko melukai diri sendiri.

Penyebab Borderline Personality Disorder

Penyebab pasti BPD masih belum sepenuhnya diketahui, tetapi para ahli percaya bahwa gangguan ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor berikut:

Genetika
Penelitian menunjukkan bahwa BPD bisa memiliki faktor keturunan. Jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan gangguan serupa, risikonya untuk mengalami BPD lebih tinggi.

Lingkungan Masa Kecil
Banyak penderita BPD memiliki riwayat pengalaman traumatis di masa kecil, seperti pelecehan, penelantaran, atau kehilangan orang tua. Trauma ini bisa memengaruhi cara mereka memproses emosi dan membangun hubungan di kemudian hari.

Ketidakseimbangan Kimia Otak
Gangguan pada neurotransmitter (zat kimia otak) yang mengatur emosi, seperti serotonin, bisa berperan dalam perkembangan BPD. Inilah sebabnya penderita sering mengalami perubahan emosi yang cepat dan intens.

Baca juga:

Gejala Borderline Personality Disorder

BPD memiliki berbagai gejala yang bisa berbeda pada setiap individu. Namun, beberapa tanda umum yang sering muncul antara lain:

Ketidakstabilan Emosi
Perasaan bisa berubah drastis dalam hitungan jam atau bahkan menit. Dari perasaan bahagia, tiba-tiba berubah menjadi sedih, marah, atau cemas tanpa alasan yang jelas.

Ketakutan Akan Penolakan
Orang dengan BPD sering merasa takut ditinggalkan, bahkan jika perpisahan itu hanya sementara. Mereka bisa menjadi sangat posesif atau berusaha keras untuk mempertahankan hubungan, bahkan jika itu tidak sehat.

Kesulitan Menjaga Hubungan
Hubungan dengan keluarga, teman, atau pasangan sering kali penuh konflik dan berubah-ubah. Penderita BPD bisa mengidealkan seseorang di satu waktu, tetapi kemudian membenci mereka di waktu lain.

Impulsif dan Berisiko
Tindakan impulsif seperti boros berlebihan, menyetir ugal-ugalan, kecanduan alkohol atau narkoba, hingga melukai diri sendiri bisa menjadi cara penderita BPD mengatasi emosi yang tidak stabil.

Perasaan Kosong yang Mendalam
Mereka sering merasa hampa atau kehilangan arah dalam hidup, seolah-olah tidak tahu siapa diri mereka sebenarnya.

Bagaimana Cara Mengatasi Borderline Personality Disorder?

BPD memang menantang, tetapi bukan berarti tidak bisa ditangani. Berikut beberapa langkah yang bisa membantu penderita mengelola gejala mereka:

Terapi Dialektis Perilaku (DBT)
DBT adalah terapi yang dirancang khusus untuk BPD. Terapi ini mengajarkan keterampilan untuk mengelola emosi, mengurangi impulsivitas, dan meningkatkan hubungan dengan orang lain.

Terapi Kognitif-Perilaku (CBT)
CBT membantu penderita mengenali pola pikir yang merugikan dan menggantinya dengan cara berpikir yang lebih sehat.

Obat-Obatan
Meskipun tidak ada obat khusus untuk BPD, dokter mungkin meresepkan obat antidepresan atau penstabil suasana hati untuk membantu mengendalikan gejala tertentu.

Dukungan Sosial
Memiliki lingkungan yang suportif sangat penting bagi penderita BPD. Dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok terapi bisa membantu mereka merasa lebih dipahami dan diterima.

Mengenali dan Mengelola Pemicu
Penderita BPD bisa belajar mengenali situasi atau perasaan yang memicu gejala mereka dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya dengan cara yang lebih sehat.

Borderline Personality Disorder bukanlah sekadar perubahan suasana hati yang berlebihan, melainkan gangguan mental serius yang membutuhkan perhatian. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala BPD, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Dengan terapi dan dukungan yang tepat, penderita BPD bisa menjalani hidup yang lebih stabil dan bermakna.

Jangan biarkan stigma menghalangimu untuk mencari bantuan. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here