Bekerja di dunia agency yang dinamis menuntut kreativitas dan keberanian. Gen Z, generasi yang lahir di era digital, punya cara unik dalam menyampaikan ide brilian di ruang meeting. Bukan hanya soal berbicara, tapi juga soal strategi. Lalu, bagaimana cara Gen Z memastikan ide mereka tak sekadar terdengar, tetapi juga mendapat apresiasi? Yuk, simak caranya di sini!
Data Adalah Senjata
Gen Z paham bahwa ide tanpa data hanya sekadar opini. Sebelum meeting, mereka akan melakukan riset mendalam, baik melalui internet, survei kecil-kecilan, maupun data dari media sosial. Dengan data konkret, mereka mampu memperkuat argumen dan membuat presentasi lebih meyakinkan.
Contohnya, saat brainstorming untuk digital campaign, mereka mungkin membawa insight dari tren TikTok terbaru atau analisis sederhana dari tools seperti Google Trends. Dengan begitu, ide yang disampaikan tidak hanya kreatif, tetapi juga relevan.
Ide Bukan Hanya Kata-kata
Gen Z dikenal dengan kemampuan visualnya yang kuat. Ketimbang hanya berbicara panjang lebar, mereka cenderung menggunakan slide presentasi yang menarik, infografis, hingga video pendek.
Visual yang menarik tidak hanya mempermudah penyampaian ide, tetapi juga membuat audience di ruang meeting tetap fokus. Mereka paham bahwa tampilan visual yang kuat bisa membantu memperjelas pesan tanpa perlu terlalu banyak kata.
Berani dan To The Point
Mungkin banyak yang berpikir bahwa Gen Z suka bertele-tele, tapi di ruang meeting, mereka justru berani berbicara langsung ke intinya. Mereka cenderung menggunakan metode “elevator pitch”, yaitu menyampaikan ide inti dalam waktu singkat namun tetap mengena.
Misal, dalam presentasi campaign, mereka akan membuka dengan statistik mencengangkan atau pertanyaan retoris yang menarik perhatian, lalu langsung menjelaskan ide utama dan manfaatnya.
Kolaboratif, Bukan Kompetitif
Di dunia agency, kerja tim sangatlah penting. Gen Z menunjukkan sikap kolaboratif dengan terbuka pada feedback dan siap berdebat secara sehat. Mereka tidak segan meminta masukan dari rekan-rekan senior maupun junior.
Baca juga
- Nikmati Iftar Spesial di Zest Sukajadi Bandung, Sajian Lezat dan Promo Menarik!
- Sambut Ramadan dengan Kemewahan dan Cita Rasa Nusantara di Lorin Hotels
- Tjakap Djiwa, Transformasi Staycation di Aryaduta Menteng untuk Jiwa dan Raga
Dalam meeting, mereka juga kerap mengajak orang lain berdiskusi, menciptakan suasana yang lebih interaktif. Mereka tahu bahwa ide brilian kadang muncul dari obrolan ringan atau perspektif yang berbeda.
Menggunakan Bahasa yang Relevan
Gen Z pintar dalam memilih bahasa yang sesuai dengan audiens. Mereka memahami tone of voice perusahaan dan mampu menyesuaikan cara berbicara. Dalam presentasi, mereka mungkin menggunakan bahasa yang santai namun tetap profesional, terutama jika target audiens campaign mereka adalah anak muda.
Ide Brilian Butuh Keberanian
Di ruang meeting agency, Gen Z tidak hanya berbicara tetapi juga mempersiapkan setiap detail dengan baik. Mereka membawa data, visualisasi menarik, serta kemampuan komunikasi yang efektif. Generasi ini menunjukkan bahwa keberanian dan persiapan matang adalah kunci untuk membuat ide brilian mereka diakui.
Bagi kamu yang baru memasuki dunia kerja di agency, jangan takut bersuara. Persiapkan dirimu, buat presentasi yang menarik, dan sampaikan ide dengan percaya diri. Siapa tahu, ide kamu lah yang akan menjadi campaignc besar berikutnya!