Pernahkah kamu merasa lelah dengan seseorang hingga ingin memutuskan hubungan begitu saja? Di era yang serba cepat ini, kebiasaan “cut off” atau memutuskan hubungan dengan seseorang tanpa banyak basa-basi semakin sering terjadi.
Terutama di kalangan generasi muda, memilih untuk menghapus seseorang dari lingkaran sosial bisa terasa seperti solusi yang praktis dan menenangkan. Namun, benarkah ini baik untuk hubungan sosial kita?
Cerita di Balik Tombol Block
Olivia, seorang mahasiswi jurusan desain, pernah merasa begitu jenuh dengan temannya, Zahra. “Dia selalu bercerita tentang masalahnya tanpa pernah mendengarkan ceritaku”, ungkap Olivia. Merasa hubungan pertemanan mereka tak lagi sehat, Olivia memutuskan untuk memutus komunikasi dengan Zahra tanpa penjelasan panjang lebar. “Aku block nomor dia, hapus kontaknya. Rasanya lega, tapi ada juga rasa bersalah”.
Kisah Olivia hanyalah satu dari banyak cerita serupa di luar sana. Di media sosial, sering kita temukan nasihat-nasihat seperti “Cut toxic people out of your life!” atau “Protect your peace!”. Terdengar positif, tapi apakah selalu demikian?
Antara Self-Love dan Menghindar dari Masalah
Memutuskan hubungan bisa menjadi bentuk self-love jika dilakukan dengan pertimbangan matang. Namun, jika kebiasaan ini terus diulang tanpa mencoba berkomunikasi lebih dulu, ini bisa menjadi mekanisme pelarian. Kemampuan menyelesaikan konflik dan berkomunikasi adalah bagian penting dari perkembangan sosial.
Terlalu mudah memutuskan hubungan justru bisa membuat seseorang sulit membangun kedekatan jangka panjang. Akan ada saatnya kita perlu menghadapi masalah, bukan sekadar menghindarinya.
Baca juga
- Nikmati Iftar Spesial di Zest Sukajadi Bandung, Sajian Lezat dan Promo Menarik!
- Sambut Ramadan dengan Kemewahan dan Cita Rasa Nusantara di Lorin Hotels
- Tjakap Djiwa, Transformasi Staycation di Aryaduta Menteng untuk Jiwa dan Raga
Bagaimana Memilih dengan Bijak?
Sebelum kamu menekan tombol “unfriend” atau “block”, ada baiknya mempertimbangkan beberapa hal berikut:
Coba Berbicara Terlebih Dahulu
Banyak masalah bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik. Jangan langsung mengambil keputusan sepihak.
Evaluasi Hubungan
Apakah hubungan ini benar-benar beracun atau hanya ada masalah kecil yang sebenarnya bisa diperbaiki?
Pertimbangkan Dampaknya
Memutuskan hubungan mungkin melegakan, tapi apakah kamu siap dengan konsekuensinya?
Tidak Selalu Harus Cut Off
Kebiasaan untuk cut off seseorang memang kadang diperlukan, terutama jika hubungan tersebut benar-benar tidak sehat. Namun, terlalu mudah mengambil keputusan ini bisa menghambat kemampuan kita dalam membangun hubungan sosial yang kuat dan sehat. Ingat, tidak semua masalah selesai dengan cara memutuskan hubungan. Terkadang, keberanian untuk menghadapi masalah dan berkomunikasi dengan baik justru bisa menjadi solusi terbaik.
Pada akhirnya, bijaklah dalam memilih kapan harus melangkah pergi dan kapan harus tetap tinggal. Bukan hanya untuk kebaikan dirimu sendiri, tetapi juga untuk menjaga kesehatan hubungan sosialmu di masa depan.