Hi Urbies! Tahukah kalian bahwa ada teknologi inovatif berbasis mikroalga yang bisa menyerap karbon dioksida (CO2) seperti layaknya pohon raksasa? Inilah Microforest, temuan dari Peneliti Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang siap menjadi solusi hijau untuk mengatasi perubahan iklim.
Mikroalga: Pahlawan Kecil Penyerap Karbon
Mikroalga akhir-akhir ini semakin menarik perhatian karena kemampuannya menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar. Dengan mekanisme metabolisme yang melibatkan protein, lemak, dan karbohidrat, mikroalga dapat mengolah CO2 menjadi energi dan zat berguna lainnya.
Hebatnya lagi, mikroalga mampu bertahan hidup di lingkungan ekstrem, seperti daerah berpolusi tinggi, suhu yang tidak stabil, bahkan udara yang mengandung racun. Dengan sifat adaptifnya, organisme ini menjadi kandidat utama dalam upaya menyelamatkan lingkungan dari ancaman pemanasan global.
Microforest: ‘Pohon Cair’ Masa Depan
Melihat potensi luar biasa tersebut, para peneliti dari PSE UGM mengembangkan teknologi Microforest, sebuah sistem inovatif berbasis mikroalga yang mampu menyerap karbon dioksida secara efektif. Microforest sering disebut sebagai “pohon cair”, karena kemampuannya dalam menyerap CO2 sebanding dengan lima pohon berusia 15 tahun.
Teknologi ini berbentuk kapsul hijau pekat yang berisi mikroalga aktif. Ketika ditempatkan di ruang terbuka, Microforest bekerja dengan menyerap polutan udara, mengubah karbon dioksida menjadi oksigen, serta menjaga kualitas udara agar tetap segar. Inovasi ini dapat menjadi solusi praktis bagi kota-kota besar yang mengalami polusi udara tinggi.
Baca juga
- Nikmati Iftar Spesial di Zest Sukajadi Bandung, Sajian Lezat dan Promo Menarik!
- Sambut Ramadan dengan Kemewahan dan Cita Rasa Nusantara di Lorin Hotels
- Tjakap Djiwa, Transformasi Staycation di Aryaduta Menteng untuk Jiwa dan Raga
Dampak dan Potensi Microforest untuk Masa Depan
Dengan semakin tingginya kadar CO2 di atmosfer akibat emisi industri dan kendaraan bermotor, keberadaan Microforest bisa menjadi angin segar bagi lingkungan. Jika teknologi ini diimplementasikan secara luas, maka efek rumah kaca dapat ditekan, udara di perkotaan menjadi lebih bersih, serta risiko penyakit akibat polusi udara bisa berkurang.
Selain itu, sistem ini dapat diterapkan di berbagai skala, mulai dari taman kota, gedung perkantoran, hingga kawasan industri. Dengan desain yang fleksibel dan efisiensi tinggi, Microforest berpotensi menjadi solusi masa depan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Saatnya Berkontribusi untuk Lingkungan!
Sebagai generasi yang peduli lingkungan, Urbies juga bisa ikut andil dalam menjaga keseimbangan alam. Mendukung inovasi seperti Microforest dan beralih ke gaya hidup ramah lingkungan adalah langkah kecil yang bisa memberikan dampak besar bagi masa depan bumi kita.
Jadi, apa pendapat kalian tentang teknologi ini, Urbies? Bayangkan jika setiap sudut kota kita dipenuhi oleh ‘pohon cair’ ini—udara lebih bersih, polusi berkurang, dan bumi kita menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali!