Hi Urbies! Pernahkah kalian membayangkan sebuah patung yang bisa bergerak layaknya makhluk hidup? Puff, naga berusia 150 tahun, adalah contoh luar biasa dari seni mekanik Jepang yang masih mampu menunjukkan keanggunannya hingga hari ini.
Seni Jizai Okimono: Ketika Patung Menjadi Hidup
Puff bukanlah naga biasa. Ia adalah bagian dari seni “Jizai Okimono”, sebuah teknik pembuatan patung hewan dekoratif dari Jepang yang dirancang dengan sambungan yang memungkinkan mereka bergerak layaknya makhluk hidup.
Setiap sendi pada naga besi tempa ini dapat bergerak dengan presisi yang luar biasa. Bayangkan sebuah patung yang dapat menggerakkan kepala, ekor, bahkan cakarnya seperti makhluk mitologi sungguhan! Teknik ini pertama kali dikembangkan oleh para ahli pandai besi Jepang di periode Edo (1603-1868), yang sebelumnya mengasah keterampilan mereka dalam membuat baju zirah dan pedang samurai.
Keindahan dan Kerumitan di Setiap Detail
Tidak hanya soal pergerakan, setiap detail dari Puff dibuat dengan ketelitian luar biasa. Wajahnya yang ekspresif, sisik-sisik yang tersusun rapi, hingga struktur tubuhnya yang lentur adalah hasil kerja seni tingkat tinggi. Ini membuktikan betapa luar biasanya kemampuan pengrajin Jepang dalam menciptakan karya yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional.
Baca juga
- Nikmati Iftar Spesial di Zest Sukajadi Bandung, Sajian Lezat dan Promo Menarik!
- Sambut Ramadan dengan Kemewahan dan Cita Rasa Nusantara di Lorin Hotels
- Tjakap Djiwa, Transformasi Staycation di Aryaduta Menteng untuk Jiwa dan Raga
Di Mana Bisa Melihat Puff?
Bagi kalian yang penasaran ingin melihat langsung naga besi yang menakjubkan ini, Puff saat ini dipamerkan di Gallery 108. Marielle Epstein, asisten direktur interpretasi, akan memberikan wawasan lebih mendalam tentang bagaimana karya seni luar biasa ini dibuat dan apa maknanya dalam sejarah seni Jepang.
Mewarisi Keajaiban Seni Mekanik
Puff bukan hanya sekadar patung dekoratif, tetapi juga warisan budaya yang menunjukkan bagaimana para pengrajin masa lalu menciptakan keajaiban melalui seni dan keterampilan mekanik. Keberadaannya hingga saat ini menjadi bukti bahwa seni dan teknologi bisa berpadu sempurna, bahkan sejak ratusan tahun yang lalu.
Bagaimana menurut kalian, Urbies? Apakah seni mekanik seperti ini masih relevan di zaman modern? Atau justru semakin bernilai karena keunikannya? Share pendapat kalian di kolom komentar!