Urbie’s, kamu pernah ngebayangin bisa ngobrol sama hewan kayak di film-film fantasi? Mungkin sebentar lagi itu bukan cuma mimpi! Google baru aja ngumumin proyek super canggih bernama DolphinGemma, AI (Artificial Intelligence) yang bisa memahami suara lumba-lumba, lho!
Pada tanggal 14 April (waktu setempat), Google kerja bareng Georgia Institute of Technology dan tim ilmuwan dari Wild Dolphin Project (WDP) buat ngembangin teknologi ini. Mereka bikin DolphinGemma dengan 400 juta parameter yang bikin AI ini jadi super pintar menganalisis suara lumba-lumba tutul Atlantik. Keren banget gak sih?
Dari tahun 1985, WDP udah ngebahas soal bahasa lumba-lumba dan nyari tahu apakah suara yang mereka keluarkan itu punya pola komunikasi tertentu. Nah, sekarang dengan bantuan teknologi dari Google, semua data suara itu dianalisis pakai DolphinGemma. Tujuannya? Buat ngenalin struktur, pola, bahkan makna dari tiap suara yang lumba-lumba hasilkan.
Baca juga:
- Serial “Harry Potter” HBO Umumkan Daftar Pemeran, Siapa yang Jadi Snape dan Hagrid?
- Mangkuluhur ARTOTEL Suites Ajak Keluarga Brunch Seru di Hari Minggu
- Sudah Saatnya Angkat Koper? Ini 7 Tanda Kamu Harus Resign dan Cari Kantor yang Lebih Baik
Bayangin deh, Urbie’s, AI ini bisa memprediksi suara selanjutnya dalam percakapan antar lumba-lumba kayak kita tebak-tebakan kata dalam chat. Teknologi ini bekerja mirip banget sama AI bahasa manusia kayak ChatGPT—bedanya, ini khusus buat bahasa lumba-lumba!
Yang makin gokil, Google juga pakai teknologi suara mereka sendiri yang namanya Tokenizer SoundStream. Ini bikin suara lumba-lumba bisa direkam dan dianalisis langsung dari smartphone, kayak Pixel 6 yang udah dipakai di lapangan sama tim WDP. Tapi tenang, tahun 2025 nanti mereka bakal upgrade ke Pixel 9 yang lebih canggih dan bisa langsung memproses suara plus prediksinya sekaligus. Mantap banget kan?
Nggak cuma itu aja, Urbie’s. Ada juga sistem baru bernama CHAT (Cetacean Hearing Augmentation Telemetry) yang dikembangin bareng Georgia Tech. Di sistem ini, manusia pakai peluit sintetis untuk mengasosiasikan suara dengan benda-benda favorit lumba-lumba, kayak rumput laut sargassum atau syal. Harapannya, lumba-lumba bisa belajar dan ikutan “ngomong” dengan peluit itu buat minta benda tertentu. Kayak ngajarin mereka bahasa isyarat versi laut!
Google juga punya rencana gede: mereka akan membuka DolphinGemma sebagai open-source model di musim panas 2025. Jadi peneliti di seluruh dunia, bukan cuma yang fokus ke lumba-lumba tutul Atlantik, tapi juga yang mempelajari jenis lumba-lumba lain kayak bottlenose dolphin atau spinner dolphin bisa ikut pakai AI ini buat riset mereka.
Yuk, siap-siap Urbie’s! Siapa tahu dalam beberapa tahun ke depan, kita nggak cuma ajak anjing main lempar bola, tapi bisa diskusi seru sama lumba-lumba soal cuaca laut atau tempat berenang yang asik!