Hi Urbie’s! Setelah lima tahun tak merilis album, Marcello Tahitoe—yang lebih akrab kita kenal dengan nama Ello—kembali membawa angin baru ke industri musik Indonesia lewat karya terbarunya berjudul Ombak Melankolia. Album ini resmi diluncurkan pada Jumat, 25 April 2025 di bawah label MK Records, dan merupakan album ketujuh sepanjang karir bermusiknya. Buat kamu penggemar musik yang punya tempat spesial buat lagu-lagu penuh rasa, Ello punya sesuatu yang sangat berbeda kali ini.
Bukan Ello namanya kalau nggak berani keluar dari zona nyaman. Setelah sukses besar lewat album 99 yang bahkan diganjar AMI Awards sebagai Album Rock Terbaik tahun 2020, banyak yang menyangka ia akan lanjut dengan jalur serupa. Tapi justru sebaliknya, Urbie’s! Di Ombak Melankolia, Ello mengambil langkah berani dengan menghadirkan sepuluh lagu low-dynamic—alias lagu-lagu yang lebih pelan, reflektif, dan emosional.
“Ini adalah album ketujuh gue. Berbeda dari album-album sebelumnya, di Ombak Melankolia ini isinya full low-dynamic song—sesuatu yang nggak pernah ada di enam album gue sebelumnya,” ungkap Ello. “Ini juga salah satu cara gue buat tetap semangat berkarya. Gue nggak mau terkunci di satu genre aja.”
Buat kamu yang sudah sempat dengar Do Over, Janji Sumpah, atau Asmaralaya, ketiga lagu tersebut menjadi pembuka jalan buat vibe album ini. Ketujuh lagu lainnya dirilis secara eksklusif dalam album, dan semuanya digarap dengan penuh kesungguhan. Di balik layar, Ello bekerja sama dengan para musisi hebat seperti Iga Massardi (Barasuara), Pandu Fuzztoni (The Adams), Vega Antares, Timotius Firman, dan Eki Puradiredja (Mocca, The Groove). Nggak heran kalau hasil akhirnya terasa sangat matang dan beragam.
Baca Juga:
- “Daredevil: Born Again” Musim 2 Tayang Maret 2026! Siap-Siap Nonton Aksi Matt Murdock Lagi!
- Kartini di Ladang Migas, Ketika Perempuan Menjadi Energi Baru Indonesia
- Viral Azan dari Hawaii, Harmoni Islam di Negeri Aloha
“Ngerjain lagu bareng mereka membuat gue dapat ilmu-ilmu baru,” kata Ello. “Gue belajar bahwa setiap musisi punya treatment-nya sendiri dan taste yang berbeda-beda dalam membuat musik. Buat gue itu penting banget.”
Kolaborasi ini memberikan warna unik untuk setiap track, menjadikan Ombak Melankolia lebih dari sekadar album—melainkan sebuah perjalanan. Lagu-lagu yang ada di dalamnya mengalun seperti ombak, pelan tapi pasti menghantam sisi terdalam emosi pendengar. Dari kesendirian, kerinduan, penyesalan, hingga harapan yang halus diselipkan di antara bait dan harmoni, semuanya terasa personal.
Dalam dunia musik yang sekarang didominasi tren dance beat dan lirik instan, Ombak Melankolia adalah napas segar—atau bisa dibilang, sepotong senja di antara hiruk pikuk kota. Musiknya tidak hanya untuk didengar, tetapi untuk dirasakan. Ini adalah jenis album yang kamu dengarkan saat hujan turun, atau saat malam tiba dan kamu ingin menyendiri, merenungi sesuatu yang kamu pun mungkin belum bisa jelaskan.
Ello juga menyebut album ini sebagai bentuk “perjalanan” dirinya sebagai musisi. “Semoga kalian bisa menikmati vibe yang berbeda dari album-album sebelumnya dan merasakan alunan sendu di setiap lagu di album yang sangat variatif ini,” tutupnya.
Peluncuran album ini pun menegaskan posisi Ello sebagai musisi yang tidak hanya relevan, tetapi juga berani berevolusi. Di usianya yang ke-20 tahun berkarya, Ello tetap menjadi salah satu nama yang selalu ditunggu-tunggu karyanya.
Buat kamu yang penasaran, Ombak Melankolia sudah bisa kamu nikmati di berbagai platform digital seperti Spotify, Joox, iTunes, dan YouTube. Jangan lupa pakai headset terbaikmu, nyalakan lilin aroma terapi, dan siapkan diri untuk tenggelam dalam ombak rasa yang Ello hadirkan.
Karena kadang, lagu-lagu pelan bisa berbicara lebih keras daripada yang kita duga.
