Hi Urbie’s! Minggu (27/4) dini hari waktu Indonesia menjadi malam penuh euforia bagi fans Liverpool di seluruh dunia. Di bawah sorotan lampu Anfield, The Reds menunjukkan keperkasaannya dengan kemenangan telak 5-1 atas Tottenham Hotspur, sekaligus mengunci gelar Premier League musim 2024/2025!
Meski kompetisi masih menyisakan sekitar empat pekan, Liverpool sudah memastikan diri sebagai kampiun. Dengan torehan 82 poin, pasukan Jurgen Klopp sudah tak mungkin lagi dikejar oleh Arsenal yang tertahan di posisi kedua dengan 67 poin. Ini bukan hanya tentang sebuah kemenangan; ini adalah tentang menulis ulang sejarah.
Liverpool Gelar ke-20, Menyamai Rekor Manchester United
Momen ini terasa jauh lebih istimewa karena Liverpool kini resmi mengoleksi gelar Liga Inggris ke-20 sepanjang sejarah mereka. Angka keramat ini berarti The Reds akhirnya berhasil menyamai rekor Manchester United, yang selama ini berdiri sendirian sebagai klub dengan jumlah trofi terbanyak di kasta tertinggi Inggris.
Sebuah perjalanan panjang penuh darah, keringat, dan air mata kini berbuah manis. Dari masa kejayaan era Bill Shankly dan Bob Paisley, hingga era modern di bawah komando Jurgen Klopp, Liverpool selalu menjadi simbol semangat pantang menyerah. Dan kini, mereka kembali ke singgasana sebagai klub tersukses di negeri Ratu Elizabeth.
Malam Magis di Anfield
Anfield benar-benar bergemuruh malam itu. Ketika peluit panjang dibunyikan, tak hanya para pemain yang merayakan, tapi juga ribuan Kopites yang memenuhi tribun stadion. Bendera-bendera merah berkibar, lagu “You’ll Never Walk Alone” bergema, dan pelukan penuh emosi terjadi di setiap sudut.
Dalam laga itu, Liverpool tampil agresif sejak menit pertama. Gol demi gol lahir dari kerjasama apik antara Mohamed Salah, Darwin Núñez, hingga bintang muda yang sedang naik daun, Ben Doak. Tottenham, yang berusaha memberikan perlawanan, akhirnya hanya mampu membalas dengan satu gol hiburan.
Kemenangan ini seolah menjadi pernyataan keras: Anfield tetaplah benteng yang sulit ditaklukkan. Di musim penuh drama ini, Liverpool membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Baca juga:
- Lebaran di Ladang Minyak: Kisah Para Pekerja Hulu Migas yang Mengabdi Tanpa Libur
- BPOM Klarifikasi Isu Penutupan Pabrik Skincare PT. Ratansha Purnama Abadi
- Nvidia Perkenalkan Groot N1: AI Canggih untuk Robot Humanoid
Misi Klopp: Legacy Abadi
Bagi Jurgen Klopp, gelar ini bukan hanya tentang trofi, melainkan tentang meninggalkan warisan abadi. Sejak datang ke Merseyside pada 2015, Klopp perlahan membangun kembali Liverpool dari fondasi. Ia mengubah mereka dari tim yang ‘hampir juara’ menjadi mesin kemenangan yang menakutkan.
Di bawah arahan Klopp, Liverpool sudah meraih gelar Liga Champions, Premier League, Piala FA, Piala Liga, hingga Piala Dunia Antarklub. Dan kini, dengan 20 gelar liga di tangan, Klopp membawa Liverpool ke era baru kejayaan.
Dalam wawancara usai pertandingan, Klopp berkata, “Ini bukan hanya soal angka. Ini tentang orang-orang, tentang cerita-cerita yang kita tulis bersama. Saya bangga, sangat bangga.”
Liverpool Perayaan Tiada Akhir
Selebrasi pun pecah, tak hanya di Liverpool, tapi juga di seluruh penjuru dunia. Dari bar di London, pub di Dublin, sampai kafe-kafe kecil di Jakarta, para pendukung Liverpool merayakan kemenangan ini dengan penuh suka cita. Sosial media dipenuhi dengan ucapan selamat, meme-meme kocak, hingga video penuh emosi dari para fans.
Bagi Urbie’s yang juga fans Liverpool, momen ini pastinya jadi salah satu yang paling membekas di hati. Ini adalah hari ketika semua kerja keras, dukungan tanpa henti, dan cinta terhadap klub berbuah manis.
Selamat, Liverpool! Gelar ke-20 ini bukan hanya milik para pemain, tapi juga milik setiap orang yang pernah bernyanyi di tengah hujan, menangis dalam kekalahan, dan selalu percaya bahwa suatu hari, kejayaan itu akan kembali.