Home Lifestyle Last Meeting: Momen Terakhir yang Diam-Diam Bikin Hati Patah

Last Meeting: Momen Terakhir yang Diam-Diam Bikin Hati Patah

69
0
Ilustrasi Last Meeting: Momen Terakhir yang Diam-Diam Bikin Hati Patah, Foto: Freepik
Ilustrasi Last Meeting: Momen Terakhir yang Diam-Diam Bikin Hati Patah, Foto: Freepik
Urban Vibes

Hi Urbie’s! Pernah gak sih, kamu ngobrol, ketawa, atau jalan bareng sama seseorang, tanpa sadar itu adalah last meeting kalian? Nggak ada perpisahan dramatis, nggak ada pelukan atau kalimat “selamat tinggal” yang heroik. Tiba-tiba aja, semua berakhir dan kalian nggak pernah ketemu lagi.

Fenomena last meeting ini makin sering dirasain generasi muda. Entah karena kesibukan, pindah kota, atau sekadar kehilangan arah komunikasi, banyak hubungan yang berakhir tanpa penutupan yang jelas. Nggak cuma soal cinta, tapi juga pertemanan, keluarga, bahkan rekan kerja.

Kenapa Last Meeting Bisa Begitu Menyentuh?

Beda sama perpisahan yang direncanakan, last meeting itu nggak pernah ada prolog. Kamu gak tahu kalau obrolan sore itu bakal jadi momen terakhir kalian duduk bareng. Bisa jadi, saat itu kamu lagi bete, sibuk main HP, atau terlalu fokus sama masalah sendiri. Dan ketika sadar, semua udah terlambat. Orang itu sudah pergi, dan kesempatan kedua mungkin nggak bakal datang.

Baca Juga:

Banyak anak muda yang akhirnya menyimpan rasa bersalah. Harusnya aku lebih banyak ngomong. Harusnya aku gak secepat itu pulang. Harusnya aku bilang makasih. Tapi ya, hidup nggak selalu ngasih kita waktu buat “harusnya”.

Kehilangan Tanpa Pamit Itu Nyakitin, Tapi Wajar

Menurut psikolog, kehilangan yang datang tanpa perpisahan cenderung lebih sulit diproses. Kita cenderung denial, berharap semuanya akan kembali seperti dulu. Tapi realitanya, orang-orang yang pernah dekat bisa berubah jadi asing dalam sekejap.

Fenomena ini juga dipicu oleh gaya hidup cepat dan digital. Komunikasi serba online bikin kita lupa rasanya hadir secara utuh. Seringnya, kita terlalu yakin masih ada “lain kali”, padahal nggak semua hubungan punya episode selanjutnya.

Belajar dari Last Meeting: Jangan Tunggu Momen Sempurna

Kalau ada pelajaran yang bisa diambil, yaitu selalu hadir sepenuh hati. Hargai momen bareng orang lain, bahkan yang paling sederhana sekalipun. Gak perlu nunggu ulang tahun atau acara spesial buat bilang sayang, makasih, atau maaf. Karena kamu nggak pernah tahu, kapan obrolan itu akan jadi yang terakhir.

Dan kalau kamu lagi kepikiran seseorang seperti teman lama, mantan gebetan, atau bahkan saudara, gak ada salahnya untuk sekadar menyapa. Mungkin mereka juga diam-diam nunggu kabar darimu.

Last Meeting Bukan Selalu Akhir Segalanya

Meskipun nyesek, last meeting bukan berarti harus disesali terus-menerus. Kadang, itu adalah penanda bahwa sebuah babak udah selesai, dan kamu sedang dituntun ke cerita baru. Yang penting, kita belajar untuk lebih hadir, lebih jujur, dan lebih menghargai orang-orang di sekitar kita.

Siapa tahu, momen yang sekarang kamu jalani, yang terasa biasa aja, suatu hari nanti akan kamu kenang sebagai momen paling bermakna. Jadi, jangan anggap remeh pertemuan hari ini. Bisa jadi, ini bukan cuma “see you later”, tapi diam-diam… perpisahan terakhir.

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here