Hai, Urbie’s!
Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang serba digital dan cepat, ada satu komunitas di Indonesia yang diam-diam jadi inspirasi global dalam hal pelestarian alam. Yup, kenalan yuk sama Suku Kajang, suku adat yang tinggal di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dan dikenal punya filosofi hidup yang super ramah lingkungan.
Apa sih yang bikin Suku Kajang begitu istimewa? Bukan cuma karena keaslian budaya dan tradisinya yang masih dijaga dengan ketat, tapi juga karena komitmen luar biasa mereka dalam melestarikan hutan dan menjaga keseimbangan ekosistem. Bahkan nih, The Washington Post sampai angkat topi atas kebijakan-kebijakan Suku Kajang dalam menjaga kelestarian bumi. Keren banget, kan?
Hidup Harmonis Bareng Alam
Suku Kajang punya gaya hidup yang disebut sebagai “Kamase-masea”, artinya hidup sederhana dan secukupnya. Mereka percaya bahwa alam bukan sekadar tempat tinggal, tapi bagian dari diri mereka sendiri. Maka dari itu, menebang pohon, berburu hewan, atau mencabut rumput dilarang keras, kecuali untuk upacara adat atau kebutuhan yang benar-benar mendesak—misalnya membangun rumah.
Bayangin deh, Urbie’s, gimana disiplinnya mereka sampai rumput pun gak boleh dicabut sembarangan. Semua dilakukan atas dasar rasa hormat pada alam. Gaya hidup kayak gini jelas jadi tamparan buat kita yang kadang masih suka buang sampah sembarangan atau boros listrik.
Baca Juga:
- Manekin Salto & Jas Anti Sobek: Kampanye Iklan Jepang yang ‘Out Of The Box’!
- Live-Action ‘Lilo & Stitch’ Tuai Pujian: Paling Menyentuh dan Terbaik dari Disney Sejauh Ini!
- Angelina Jolie Bersinar di Festival Film Cannes 2025: Suarakan Pentingnya Sinema Global dan Kemanusiaan
Filosofi yang Turun Temurun
Kebijakan-kebijakan suku ini gak sekadar dibuat untuk keren-kerenan atau tren sesaat. Semua nilai-nilai itu diwariskan turun-temurun, dan dipegang erat oleh generasi muda Kajang. Mereka tumbuh dengan pemahaman bahwa hutan adalah ibu yang memberi kehidupan, dan karenanya harus dijaga sebaik-baiknya.
Salah satu wilayah yang paling dilindungi adalah hutan adat mereka. Luasnya mencapai ribuan hektare dan gak bisa dimasuki sembarangan. Pemerintah pun mengakui status hutan adat ini dan memberikan perlindungan hukum, menjadikannya contoh sukses kolaborasi antara hukum adat dan hukum negara.
Inspirasi Gaya Hidup Berkelanjutan
Urbie’s, di saat banyak orang baru sadar pentingnya hidup berkelanjutan karena isu perubahan iklim, Suku Kajang udah lebih dulu melakukannya tanpa pamrih. Mereka adalah bukti nyata bahwa kearifan lokal bisa jadi solusi masa depan.
Jadi, gak ada salahnya buat kita mulai belajar dari mereka. Mulai dari hal kecil aja dulu: kurangi penggunaan plastik, bijak menggunakan air, tanam pohon, atau dukung produk lokal ramah lingkungan. Karena menjaga bumi itu bukan tren sesaat, tapi tanggung jawab jangka panjang kita semua.




















































