Google kembali menggebrak dunia teknologi dengan kejutan di ajang tahunan Google I/O 2025 yang digelar pada 20 Mei lalu di Shoreline Amphitheatre, Mountain View, California. Kali ini, mereka memperkenalkan prototipe kacamata pintar yang bukan hanya “pintar”, tapi juga hadir dengan kecanggihan kecerdasan buatan (AI) terbaru, Gemini. Menariknya, perangkat ini dikembangkan bersama Samsung Electronics dan merek fashion kacamata ternama seperti Gentle Monster dan Warby Parker. Kombinasi yang terdengar elegan, bukan?
Salah satu momen paling berkesan di acara tersebut adalah ketika Shahram Izadi, Wakil Presiden Divisi XR (Extended Reality) Google, memanggil Nishta Bhatia, Manajer Produk AI, ke atas panggung. Keduanya memakai kacamata berbingkai hitam yang langsung memikat perhatian para hadirin. Yang menarik, apa yang dilihat Nishta melalui kacamatanya langsung diproyeksikan ke layar besar panggung, lengkap dengan teks dan grafik tembus pandang yang dijelaskan oleh AI Gemini.
Kacamata ini bukan sekadar alat penampil, tapi juga asisten pribadi berbasis AI. Contohnya, ketika Nishta bertanya, “Di mana saya membeli kopi yang saya minum sebelumnya?”, AI langsung menampilkan nama kafe tersebut, lengkap dengan lokasinya di peta. Bahkan, saat ia melihat ke arah penonton dan berkata, “Ambil foto dan tambahkan ke favorit kalian,” kacamata tersebut langsung memotret dan menyimpan gambar ke dalam galeri favoritnya.
Ekosistem Gemini: Integrasi AI dan Perangkat Keras
Berbeda dari pendekatan sebelumnya, Google kali ini menunjukkan strategi agresif dalam mengintegrasikan AI ke dalam perangkat fisik. Gemini tidak hanya hadir di smartphone atau laptop, tetapi juga pada kacamata pintar. Sundar Pichai, CEO Google, menyatakan dalam pidato utamanya bahwa perusahaan kini akan langsung menyematkan model AI terbaik ke dalam produk nyata dan merilisnya secepat mungkin. Langkah ini sekaligus menandai pembentukan apa yang mereka sebut sebagai “Ekosistem Gemini”—kombinasi harmonis antara perangkat keras dan perangkat lunak yang berorientasi pada pengalaman pengguna sehari-hari.
Bagi yang familiar dengan proyek “Google Glass” yang diluncurkan pada 2013 namun ditarik dari pasar dua tahun kemudian, ini adalah momen kebangkitan. Google tampaknya belajar dari kegagalan masa lalu. Kali ini, mereka tidak hanya mengedepankan teknologi, tapi juga menggandeng merek-merek yang mengerti soal estetika dan kenyamanan pengguna, seperti Gentle Monster yang dikenal dengan desain stylish dan Warby Parker yang ramah kantong.
Baca Juga:
- Manekin Salto & Jas Anti Sobek: Kampanye Iklan Jepang yang ‘Out Of The Box’!
- Live-Action ‘Lilo & Stitch’ Tuai Pujian: Paling Menyentuh dan Terbaik dari Disney Sejauh Ini!
- Angelina Jolie Bersinar di Festival Film Cannes 2025: Suarakan Pentingnya Sinema Global dan Kemanusiaan
Bukan Sekadar Gaya, Tapi Fungsi yang Memudahkan Hidup
Dari pengalaman langsung di stan kacamata pintar, terlihat bahwa perangkat ini dilengkapi dengan kamera di sisi kiri atas bingkai dan layar kecil pada lensa kanan. Layar tersebut memproyeksikan teks semi-transparan yang membuat penggunanya bisa melihat informasi di dunia nyata secara langsung—mirip dengan tampilan HUD (head-up display) pada mobil modern.
Yang paling menggembirakan? Fitur terjemahan langsung. Kini, kamu bisa berinteraksi dengan orang asing dan melihat hasil terjemahannya muncul secara real-time di layar kacamata. Keren, kan?
Tak kalah mengejutkan, salah satu pendiri Google, Sergey Brin, terlihat hadir langsung di stan, mengenakan kacamata pintar tersebut sambil menjajal fitur-fitur barunya. Sebuah pesan simbolik bahwa Google serius dalam memasuki babak baru ini.
Masa Depan Komputasi Ada di Wajahmu
Dengan kehadiran kacamata pintar ini, Google dan Samsung seakan ingin mengatakan bahwa masa depan bukan sekadar layar kecil di tangan, tetapi tampilan informasi yang hadir langsung di depan mata. AI tidak lagi sekadar berada di balik layar, tapi menjadi teman bicara, pemandu arah, bahkan fotografer pribadi dalam satu perangkat ringan dan stylish.
Google I/O 2025 tidak hanya memperlihatkan kecanggihan teknologi, tetapi juga komitmen untuk membuat AI lebih dekat dan berguna bagi kehidupan sehari-hari. Dan dengan dukungan dari Samsung serta mitra-mitra modis seperti Gentle Monster, kacamata pintar ini punya potensi bukan hanya menjadi gadget, tapi tren gaya hidup.
