Aroma roti segar memenuhi udara di Yumeshima, Distrik Konohana, Kota Osaka pada 5 Juni 2025. Di tengah hiruk-pikuk Osaka Kansai Expo, dunia menyaksikan kompetisi bergengsi para pembuat roti terbaik internasional bertajuk “Best of Mondial du Pain”, dan tahun ini, Korea Selatan keluar sebagai juara di Expo Osaka, mengalahkan pesaing kuat lainnya—termasuk Jepang sendiri yang kali ini harus puas tanpa membawa pulang kemenangan.
Kompetisi dua tahunan ini mempertemukan enam tim dari seluruh dunia, dengan tantangan yang tidak hanya menilai rasa dan tekstur, tetapi juga teknik dan estetika dari karya-karya roti yang mereka sajikan. Para peserta dituntut untuk menampilkan beragam jenis roti dengan teknik tinggi, kreativitas tinggi, serta efisiensi waktu yang ketat. Dalam durasi dua hari, para pembuat roti ini mencurahkan segala kemampuannya, mulai dari menguleni adonan hingga memanggang dan menghias roti dengan presisi.
Korea Selatan Tampil Memukau dengan Inovasi dan Presisi
Tim Korea Selatan tampil luar biasa. Dengan keseimbangan antara rasa, tekstur, dan visual yang memikat, tim ini berhasil memukau para juri. Mereka menyajikan roti-roti dengan konsep yang matang dan finishing yang mengesankan. Meski detail roti yang mereka tampilkan belum dirilis ke publik, hasil akhirnya cukup untuk membawa mereka menuju posisi puncak kompetisi.
Tak hanya sekadar membuat roti lezat, kompetisi ini juga menuntut para peserta untuk menunjukkan kemampuan artistik, terutama dalam kategori roti hias. Di sinilah kreativitas tim diuji secara maksimal.
Baca Juga:
- Peninggalan Napoleon Bonaparte Akan Dilelang, Topi Bicorne Capai Rp13 Miliar!
- Klinik Kecantikan Premium Terbaru di Jakarta Tawarkan Layanan Estetika hingga Terapi Stem Cell
- Island Hopping Seru di Pulau Harapan: Surga Tropis yang Wajib Kamu Kunjungi!
Jepang Kalah Tipis Meski Tampilkan Roti Bertema Dinosaurus
Jepang, yang biasanya diunggulkan dalam ajang seperti ini, harus mengakui keunggulan Korea Selatan. Dipimpin oleh Keisuke Takahashi (31), pembuat roti asal Prefektur Chiba, tim Jepang memproduksi hingga 19 jenis roti yang bervariasi—mulai dari ukuran besar hingga kecil.
Salah satu sorotan dari tim Jepang adalah roti hias bertema taman hiburan. Mereka menghadirkan karya unik berupa roti yang menyerupai fosil dinosaurus, dengan bentuk dan detail yang luar biasa memikat. Namun sayangnya, meski menonjol secara visual, hasil akhir mereka belum cukup memuaskan panel juri untuk mengantarkan mereka meraih gelar juara.
Semangat dan Ketekunan Terpancar dari Setiap Tetes Keringat
Pemandangan para peserta yang berkeringat di balik meja kayu saat menguleni adonan menjadi bukti nyata dedikasi mereka. Setiap roti yang keluar dari oven bukan sekadar makanan, tapi juga representasi budaya, keterampilan, dan hasrat.
Kompetisi seperti Best of Mondial du Pain ini menjadi panggung yang menunjukkan bahwa membuat roti adalah seni dan ilmu sekaligus. Diperlukan teknik tinggi, penguasaan suhu dan waktu, serta rasa estetika yang kuat.
Mungkinkah Masa Depan Dunia Roti Ada di Asia?
Kemenangan Korea Selatan bisa menjadi pertanda kebangkitan kekuatan Asia dalam dunia perrotian internasional, yang selama ini kerap didominasi negara-negara Eropa seperti Prancis atau Belgia. Dengan inovasi dan dedikasi yang tinggi, tak tertutup kemungkinan bahwa pusat tren roti dunia bisa mulai bergeser ke Timur.
Sementara itu, bagi Jepang, kekalahan ini bukan akhir. Justru bisa menjadi momen refleksi dan titik awal untuk kembali menyusun strategi agar dapat bersinar lebih kuat di edisi kompetisi berikutnya.
Ajang Best of Mondial du Pain membuktikan bahwa roti bukan sekadar pangan, tapi juga budaya, seni, dan diplomasi rasa yang bisa mempersatukan dunia melalui tepung dan ragi.
