Setelah lebih dari dua dekade berkarya di industri musik Indonesia, band legendaris Caffeine kembali menyapa para penggemarnya lewat single terbaru bertajuk “Setangkai Bunga”. Band yang dikenal dengan lagu-lagu bernuansa pop rock dan melankolis ini kini tampil dengan warna baru—lebih lembut, emosional, dan matang—namun tetap mempertahankan benang merah musikalitas khas mereka.
Setangkai Bunga bukan sekadar lagu baru, tetapi merupakan bentuk evolusi musikal Caffeine yang kini digawangi oleh tiga personel inti: Beni Anwar (gitar), Suyudi Quyud/Yudie (drum), dan Chikin Muhammad (vokal). Kehadiran Chikin sebagai vokalis baru sejak tahun 2022 memberikan warna yang segar dan lebih dewasa bagi band ini. Dalam lagu ini, suara vokal Chikin terdengar lebih tenang, middle, dan penuh emosi, menjauh dari gaya vokal yang ‘teriak-teriak’, sehingga menciptakan dinamika yang lebih stabil dan menyentuh.
Secara musikal, Setangkai Bunga mengusung pendekatan yang lebih sederhana namun tidak kehilangan kedalaman. Aransemen lagu mengandalkan melodi mendayu, piano elektrik, elemen string, serta sentuhan elektronik ringan. Caffeine mencoba keluar dari zona nyaman mereka yang selama ini identik dengan gaya pop-rock, dan menghadirkan nuansa pop yang lebih kontemporer. Seperti diungkapkan oleh Beni, eksplorasi ini dilakukan demi membentuk jati diri musik yang baru tanpa meninggalkan karakter khas Caffeine.
Baca Juga:
- Sir Beckham! David Beckham Resmi Sandang Gelar Kehormatan dari Raja Charles
- The Oakbar: Destinasi Tersembunyi Bergaya Speakeasy & Coffee Lounge di Tengah Jakarta
- Punya Rumah Dekat Kota Kini Mungkin! Ini Dia Rumah Subsidi Tipe 18 m²
Tema lagu ini mengangkat kisah long-distance relationship (LDR)—tentang rindu yang tak pernah hilang meski jarak memisahkan. Lewat lirik dan musiknya, Caffeine ingin menggambarkan kesetiaan dan cinta yang tak tergoyahkan. Video klipnya pun mendukung tema ini, dengan cerita tentang seorang pria yang harus meninggalkan kekasihnya demi pekerjaan, namun tetap menjaga rasa cinta itu dalam-dalam. Tidak ada perpisahan, hanya kerinduan yang tetap tumbuh.
Menurut Yudie, sang pencipta lagu, “Setangkai Bunga” lahir dari imajinasi tentang seseorang yang terus mencintai orang yang sama, meski jarak menjadi penghalang. “Kalau dia ada, saya akan kasih dia setangkai bunga,” ungkapnya, menjelaskan bahwa judul lagu ini dipilih agar lebih mudah dikenang oleh pendengar.
Beni menambahkan bahwa lagu ini adalah bentuk eksplorasi dari banyak referensi genre yang sebelumnya tidak mereka sentuh, seperti penggunaan sequencer dan akor-akor “miring” yang memberi rasa berbeda. Namun, kesederhanaan dalam pola dan harmoni justru membuatnya terdengar lebih jujur dan menyentuh.
Doa untuk Beni Anwar
Di balik kehangatan perilisan Setangkai Bunga, terselip kabar mengejutkan sekaligus mengharukan: Beni Anwar, gitaris sekaligus pendiri Caffeine, mengalami stroke mendadak saat sedang berkumpul dengan teman-temannya. Chikin menceritakan bahwa gejala awal sempat muncul berupa rasa kebas di sisi kiri tubuh, hingga akhirnya tubuh bagian kiri Beni lumpuh ketika mencoba berdiri.
Beruntung, Beni segera ditangani dan dilarikan ke rumah sakit, di mana ia menjalani perawatan intensif di ruang High Care Unit (HCU). Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pembengkakan di otak. Saat ini, Beni telah dipindahkan ke ruang rawat inap dan mulai menunjukkan kemajuan. Ia sudah dapat berkomunikasi, meski masih terbatas, dan bagian kiri tubuhnya masih belum bisa digerakkan.
Dalam situasi ini, solidaritas dan semangat dari rekan-rekan band serta para penggemar begitu terasa. Pihak Pelangi Records dan seluruh tim Caffeine mengajak publik untuk mendoakan kesembuhan Beni. Sosok yang telah menjadi tulang punggung dalam perjalanan musik Caffeine ini tengah berjuang, dan dukungan dari pecinta musik adalah kekuatan yang sangat berarti.
“Setangkai Bunga” menjadi simbol dua hal sekaligus: kebangkitan Caffeine dalam semangat baru, dan keteguhan cinta yang tidak luntur oleh waktu maupun jarak. Lagu ini tak hanya berbicara tentang rindu dan cinta, tapi juga tentang harapan, perjuangan, dan transformasi. Di tengah kondisi Beni yang sedang dalam masa pemulihan, semangat Caffeine untuk terus berkarya tetap membara—seperti sekuntum bunga yang tumbuh meski cuaca tak menentu.
Bagi kamu yang merindukan lagu-lagu penuh rasa dan ingin merasakan sisi lain dari Caffeine, Setangkai Bunga wajib masuk ke playlist-mu. Dengarkan dengan hati, dan kirimkan doa untuk Beni Anwar.



















































