Hi Urbie’s!
Pariwisata Indonesia bakal memasuki babak baru! Lewat peluncuran program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) oleh Presiden Prabowo Subianto, pemerintah memperlihatkan keseriusannya mengembangkan desa wisata berbasis ekonomi kerakyatan. Dalam acara yang berlangsung di Desa Bentangan, Klaten, pada 21 Juli 2025 lalu, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan potensi besar KDMP/KKMP dalam memperkuat tata kelola pariwisata sekaligus mendorong pemerataan ekonomi masyarakat desa.
Dengan lebih dari 6.100 desa wisata aktif di seluruh Indonesia, sinergi antara koperasi dan pengelolaan pariwisata dinilai sangat strategis. “Kami melihat peluang besar untuk menyatukan gerakan koperasi dengan pengelolaan pariwisata,” ujar Menpar Widiyanti. Harapannya, koperasi tidak hanya menjadi lembaga ekonomi, tetapi juga garda depan pemberdayaan masyarakat desa lewat sektor pariwisata.
Yang menarik, program ini bukan hanya sekadar pencatatan kelembagaan koperasi, tapi dilengkapi juga dengan infrastruktur nyata: gudang penyimpanan, cold storage, gerai sembako, apotek, kendaraan logistik, hingga fasilitas pinjaman super mikro. Presiden Prabowo menyebut peluncuran 80.081 koperasi ini sebagai gerakan nasional strategis untuk memotong dominasi pihak besar dan memperkuat rakyat kecil. “Kalau kita punya niat yang baik, dorongan yang kuat, bisa. Yang tidak bisa, jadi bisa 80 ribu,” ucap Presiden Prabowo.
Baca Juga:
- Slovenia Buka Visa Nomaden Digital Mulai November, Ini Syarat dan Keuntungannya!
- Dari Fantasi ke Realita: Kursus Renang Putri Duyung Kini Tersedia di Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum
- Heboh! Justin Bieber Unggah Billboard Indonesia Tiga Kali di Instagram
Buat Urbie’s yang aktif di sektor pariwisata atau pelaku UMKM desa wisata, kabar ini bisa jadi angin segar. KDMP/KKMP membuka ruang kolaborasi lintas pelaku ekonomi desa: mulai dari petani, pengrajin, pemilik homestay, pelaku kuliner, hingga pemandu wisata. Semua dapat saling terhubung dalam ekosistem pariwisata lokal yang sehat dan berkelanjutan.
Sebagai bentuk konkret kolaborasi, Kementerian Pariwisata juga telah menjalin Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Koperasi. Tujuannya? Meningkatkan status Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) menjadi pengelola koperasi yang profesional dan mandiri. Proyek percontohan program ini akan digelar di 80 desa wisata, termasuk tiga desa unggulan:
- Desa Wisata Keciput (Belitung – Bangka Belitung)
- Desa Wisata Jeruju Besar (Kubu Raya – Kalimantan Barat)
- Desa Wisata Taman Martani (Sleman – DIY)
Langkah ini sejalan dengan trisula pengentasan kemiskinan ala pemerintahan Prabowo Subianto: kesehatan, pendidikan, dan sosial-ekonomi. Koperasi Merah Putih menjadi perwujudan sektor sosial-ekonomi yang berorientasi pada rakyat.
Menurut Menpar Widiyanti, penguatan koperasi akan membuka akses pembiayaan, memperluas pasar produk UMKM desa, dan memperkuat kapasitas kelembagaan wisata. Ini juga menjawab tantangan klasik desa wisata: minimnya infrastruktur, kurangnya promosi, hingga keterbatasan pembiayaan. Dengan koperasi sebagai penggerak, semua tantangan itu bisa diatasi secara kolektif.
Melalui pendekatan berbasis komunitas, KDMP/KKMP diyakini akan menjadi motor penggerak utama pariwisata desa yang inklusif. Ini adalah cara baru membangun Indonesia dari pinggiran—dengan mengedepankan kearifan lokal dan gotong royong ekonomi.
Jadi Urbie’s, sudah siap jadi bagian dari revolusi pariwisata berbasis koperasi? Yuk dukung gerakan ini dan sebarkan semangat ekonomi desa yang berkeadilan!