Home News Commuter Line Makin Cepat, KAI Gencarkan Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang

Commuter Line Makin Cepat, KAI Gencarkan Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang

38
0
keselamatan perlintasan sebidang KAI - sumber foto KAI
keselamatan perlintasan sebidang KAI - sumber foto KAI
Artotel Casa Kuningan

Hi Urbie’s! KAI Commuter terus memperkuat komitmennya dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api, khususnya di jalur-jalur padat seperti Jabodetabek, Banten, dan Karawang. Tak sekadar mengoperasikan ribuan perjalanan Commuter Line setiap harinya, KAI juga aktif mengedukasi masyarakat, khususnya soal keselamatan di perlintasan sebidang—area paling krusial dalam jalur kereta api yang bersinggungan langsung dengan jalan raya.

Salah satu aksi terbarunya berlangsung pada Selasa (22/7), di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) No.8 Stasiun Taman Kota. Bersama Komunitas Pecinta Kereta Edan Sepur, KAI Commuter mengadakan sosialisasi langsung di lokasi. Tujuannya? Menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa keselamatan bukan cuma tanggung jawab operator, tapi juga kita semua.

388 Perlintasan Sebidang, Ribuan Peluang Risiko

Menurut data terbaru, terdapat 388 perlintasan sebidang yang dilalui Commuter Line di seluruh wilayah operasional. Dari jumlah tersebut, hanya 213 yang teregistrasi secara resmi. Sisanya—sebanyak 175 titik—masih belum terdaftar, dan inilah yang menjadi tantangan besar bagi KAI Commuter. Bayangkan, dengan total 1.076 perjalanan kereta tiap harinya, risiko kecelakaan bisa datang kapan saja jika kesadaran pengguna jalan tidak ditingkatkan.

“Hal inilah yang menjadi concern KAI Commuter untuk terus melakukan sosialisasi keselamatan perjalanan kereta api, khususnya di perlintasan sebidang,” ungkap Joni Martinus, VP Corporate Secretary KAI Commuter.

Fokus di Jalur Basoetta yang Kini Lebih Cepat

Salah satu jalur yang menjadi sorotan adalah lintas perjalanan Commuter Line Basoetta (Bandara Soekarno-Hatta). Jalur ini kini mengalami percepatan operasional, yang artinya kecepatan kereta meningkat. Perlintasan JPL No.8 Stasiun Taman Kota menjadi salah satu titik krusial.

KAI Commuter pun mengingatkan masyarakat, khususnya pengendara, untuk lebih disiplin dan berhati-hati. “Segera berhenti ketika palang akan ditutup, dan jangan memaksa melintas,” tegas Joni.
Tercatat ada 41 perlintasan di sepanjang jalur Basoetta, dan seluruhnya membutuhkan kerja sama lintas sektor demi menjaga keselamatan bersama.

Sosialisasi Turun ke Jalan, Sekolah, dan Permukiman

Nggak cuma di perlintasan aktif, KAI Commuter juga melakukan edukasi secara rutin ke sekolah-sekolah dan pemukiman warga yang berada di sekitar jalur rel. Pendekatannya langsung, menyentuh, dan edukatif.

“Langkah ini merupakan bagian dari bukti nyata komitmen KAI terhadap keselamatan perjalanan KA dan kepedulian terhadap keselamatan masyarakat,” lanjut Joni.

Baca Juga:

Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya preventif lain seperti sosialisasi anti-vandalisme: mencegah aksi pelemparan benda ke kereta, penempatan barang asing di rel, hingga perusakan prasarana KA. Semua ini penting demi keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran transportasi publik yang makin kita andalkan.

Taati Aturan, Hindari Petaka di Perlintasan Sebidang

KAI Commuter tak henti mengingatkan bahwa sesuai UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, setiap kendaraan wajib berhenti dan mendahulukan perjalanan kereta api di perlintasan sebidang.

Selain itu, segala bentuk vandalisme terhadap sarana-prasarana kereta juga jelas dilarang dan bisa dikenakan sanksi pidana.

“Sering kali, meskipun sudah ada rambu dan sinyal peringatan, pengendara tetap memaksa melintas. Inilah kebiasaan yang harus kita ubah bersama,” kata Joni menutup pernyataannya.

Saatnya Lebih Peduli di Rel yang Sama

Urbie’s, keselamatan memang terlihat sepele hingga sesuatu yang buruk terjadi. KAI Commuter sudah mengambil langkah konkret—sekarang giliran kita. Disiplin di perlintasan sebidang bukan sekadar menaati hukum, tapi bentuk kepedulian terhadap hidup kita dan orang lain. Jadi, kalau kamu naik motor, mobil, atau bahkan jalan kaki dan melihat palang mulai turun, berhentilah sejenak. Nyawa lebih berharga daripada terburu-buru.

Dan jangan lupa, dukung juga upaya mereka untuk menjadikan jalur kereta di Indonesia makin aman dan nyaman untuk semua.

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here