Home Lifestyle Berhenti Peduli, Mulai Bahagia: Ketika ‘Melepaskan’ Justru Jadi Bentuk Sayang pada Diri...

Berhenti Peduli, Mulai Bahagia: Ketika ‘Melepaskan’ Justru Jadi Bentuk Sayang pada Diri Sendiri

157
0
Ilustrasi Berhenti Peduli, Mulai Bahagia: Ketika ‘Melepaskan’ Justru Jadi Bentuk Sayang pada Diri Sendiri - Foto: Freepik
Ilustrasi Berhenti Peduli, Mulai Bahagia: Ketika ‘Melepaskan’ Justru Jadi Bentuk Sayang pada Diri Sendiri - Foto: Freepik
Mercure

Hi Urbie’s! di usia muda tahun, kita sering diajarkan untuk jadi orang yang selalu peduli. Peduli pada pasangan, teman, keluarga, bahkan rekan kerja. Kita diajarkan bahwa semakin banyak memberi perhatian, semakin baik. Namun, jarang ada yang bilang bahwa berhenti peduli juga bisa menjadi wujud sayang pada diri sendiri.

Bukan berarti berubah jadi cuek atau egois. Justru, ini soal memahami batas energi dan mental kita. Karena kadang, peduli terlalu dalam bisa bikin kita tenggelam dalam masalah yang bahkan bukan milik kita.

Ketika Peduli Justru Menyakiti

Bayangkan kamu terus-terusan berusaha memperbaiki hubungan yang sudah retak. Kamu kirim pesan duluan, selalu mengalah, bahkan memendam rasa sakit hanya agar orang itu nggak pergi. Kamu peduli, tapi peduli yang membuat kamu kehilangan dirimu sendiri.

Fenomena ini sering terjadi di usia muda. Kita pikir, mempertahankan berarti berjuang. Padahal, ada garis tipis antara berjuang dan menyakiti diri. Kalau kamu selalu jadi pihak yang mengorbankan waktu, energi, dan kebahagiaan, itu bukan cinta, itu penyerahan diri.

Berhenti Peduli Bukan Berarti Membenci

Berhenti peduli bukan berarti kamu berhenti mencintai atau peduli selamanya. Itu berarti kamu memilih untuk menaruh dirimu di urutan pertama. Kamu sadar bahwa terus memikirkan orang yang nggak memikirkanmu balik hanya akan melelahkan.

Contohnya, saat kamu memutuskan berhenti memantau media sosial mantan, berhenti ikut campur drama teman, atau berhenti membela orang yang nggak mau dibela. Di situ, kamu sedang bilang ke dirimu: “Aku berhak tenang”.

Self-Love dalam Bentuk ‘Melepaskan’

Self-love sering dibicarakan dalam bentuk merawat diri: skincare, liburan, makan enak. Tapi bentuk self-love yang paling underrated adalah melepaskan. Lepas dari beban mental, ekspektasi, dan hubungan yang toksik.

Melepaskan berarti mengakui bahwa kita nggak bisa mengontrol segalanya. Itu bentuk penerimaan bahwa kebahagiaan orang lain bukan selalu tanggung jawab kita. Kadang, yang bisa kita lakukan hanyalah mendoakan dari jauh dan melanjutkan hidup.

Tanda Kamu Perlu Berhenti Peduli

  1. Kamu merasa lelah tanpa alasan jelas: energi mental habis untuk hal yang nggak menguntungkan kamu.
  2. Kamu mulai kehilangan jati diri: semua keputusan didasari keinginan menyenangkan orang lain.
  3. Kamu nggak lagi merasa dihargai: pedulimu dianggap biasa, bahkan diabaikan.
  4. Kamu merasa bersalah saat memikirkan diri sendiri.

Kalau tanda-tanda ini muncul, mungkin sudah saatnya menurunkan beban itu dari pundakmu.

Berhenti Peduli Itu Menjaga Kesehatan Mental

Di dunia yang penuh tekanan sosial, apalagi di era media sosial, berhenti peduli adalah bentuk detoks. Kamu mengurangi konsumsi drama yang nggak penting, berhenti membandingkan diri, dan fokus pada apa yang benar-benar membuatmu bahagia.

Langkah ini bukan cuma menyelamatkan pikiran, tapi juga fisik. Stres berkepanjangan bisa memicu kelelahan, insomnia, bahkan sakit fisik. Jadi, berhenti peduli bisa jadi resep rahasia umur panjang.

Baca Juga:

Berhenti peduli bukan berarti hati membeku. Justru itu tanda bahwa kamu cukup dewasa untuk memilih mana yang layak mendapat perhatianmu. Di usia muda, energi dan waktu adalah aset terbesar. Jangan habiskan untuk hal-hal yang hanya menguras, bukan mengisi.

Karena pada akhirnya, mencintai diri sendiri sering dimulai dari satu langkah sederhana: berhenti peduli pada hal yang tidak seharusnya kamu pedulikan.

Swiss-Belexpress Kuta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here