Home Entertainment McDonald’s Jepang Hadirkan Parodi “ROSIER” dari LUNA SEA Lewat Band LUNA CHEE

McDonald’s Jepang Hadirkan Parodi “ROSIER” dari LUNA SEA Lewat Band LUNA CHEE

196
0
iklan McDonald’s terbaru parodi ROSIER LUNA SEA - sumber foto Mcdonalds Japan
iklan McDonald’s terbaru parodi ROSIER LUNA SEA - sumber foto Mcdonalds Japan
Mercure

Hi Urbie’s! McDonald’s Jepang kembali mencuri perhatian publik dengan kampanye iklan terbarunya yang menggabungkan musik legendaris dengan cita rasa khas fast food. Lagu klasik “ROSIER” milik band rock ikonik LUNA SEA mendapat sentuhan parodi unik oleh Tam Tam, vokalis band cover LUNA RIVER. Versi ini digunakan sebagai latar untuk mempromosikan menu andalan Double Cheeseburger dan Cheese Cheese Teriyaki dalam video komersial terbaru.

Bagi kamu penggemar musik Jepang, khususnya J-Rock, iklan ini menjadi sesuatu yang cukup segar sekaligus penuh nostalgia. Pasalnya, McDonald’s tidak hanya menghadirkan lagu yang sudah melekat di hati penggemar sejak era 90-an, tetapi juga melibatkan musisi lintas generasi dalam sebuah band spesial bernama LUNA CHEE.

Kolaborasi Unik: Dari “ROSIER” ke “LUNA CHEE”

Dalam iklan tersebut, penonton disuguhkan performa kolaboratif dari sejumlah musisi ternama. Seishiro Kato, aktor muda berbakat yang kerap wara-wiri di layar kaca Jepang, bergabung bersama Haruto dari LUNA RIVER, Hiroto dari Alice Nine, Yue dari Kizu, serta Hibiki dari MATENROU OPERA. Kelimanya membentuk band parodi LUNA CHEE, nama yang diambil sebagai plesetan dari LUNA SEA dengan tambahan nuansa “cheese” sesuai tema menu burger.

Kehadiran LUNA CHEE membuat iklan ini terasa lebih dari sekadar promosi makanan cepat saji. Ada kombinasi antara humor, nostalgia, dan musik berkualitas yang dieksekusi dengan konsep cerdas. Penonton pun tidak hanya tergoda dengan visual burger keju meleleh, tetapi juga merasakan atmosfer konser rock mini dengan energi khas J-Rock.

Mengapa LUNA SEA dan “ROSIER”?

“ROSIER” bukan lagu biasa bagi penggemar musik Jepang. Dirilis pada tahun 1994, lagu ini menjadi salah satu anthem paling ikonik dari LUNA SEA. Dengan riff gitar yang kuat, vokal penuh emosi, dan lirik yang mendalam, “ROSIER” merepresentasikan kejayaan era visual kei Jepang. Tidak heran jika McDonald’s memilih lagu ini sebagai medium nostalgia untuk menjangkau audiens lintas generasi.

Dengan menjadikannya parodi, McDonald’s Jepang berhasil menghadirkan sisi fun tanpa mengurangi aura legendaris lagu tersebut. Justru, eksperimen ini membuat “ROSIER” kembali relevan di kalangan anak muda yang mungkin baru pertama kali mendengar lagu ini lewat iklan.

Strategi Marketing McDonald’s: Musik Sebagai Medium Emosional

Bukan pertama kalinya McDonald’s Jepang menggunakan pendekatan kreatif berbasis musik. Sebelumnya, brand ini juga kerap menggandeng artis atau idol Jepang dalam kampanye mereka. Namun, langkah kali ini terbilang lebih berani. Alih-alih sekadar menampilkan musik baru, mereka memilih menghidupkan kembali karya klasik yang punya tempat khusus di hati banyak orang.

Baca Juga:

Dengan cara ini, McDonald’s tidak hanya menjual produk, tetapi juga menjual pengalaman emosional. Ketika penonton mendengar versi parodi “ROSIER”, memori lama mereka bangkit kembali, sementara generasi baru merasa penasaran dan tertarik untuk mencari tahu tentang band aslinya.

Respon Publik: Antara Nostalgia dan Tawa

Sejak dirilis, iklan ini menuai beragam reaksi dari publik Jepang maupun penggemar musik internasional. Banyak yang mengaku terhibur dengan keberanian McDonald’s memparodikan lagu seikonis “ROSIER”. Ada pula yang menyebut kolaborasi ini sebagai “panggung reuni imajiner” yang mempertemukan musisi dari berbagai band dengan latar berbeda.

Di media sosial, cuplikan video iklan ini cepat menyebar dengan komentar-komentar yang penuh nostalgia. Beberapa penggemar LUNA SEA menyebut bahwa mereka merasa terkejut sekaligus senang melihat lagu favorit mereka dibawakan dalam nuansa berbeda. Sementara generasi muda yang mungkin belum akrab dengan LUNA SEA, merasa iklan ini lucu dan catchy.

Musik LUNA SEA, Nostalgia, dan Burger Keju

Fenomena ini kembali menegaskan bahwa iklan makanan tidak lagi sekadar menampilkan visual produk, tetapi juga mampu mengikat emosi audiens dengan elemen budaya populer. Musik berperan penting dalam menciptakan koneksi emosional tersebut.

McDonald’s Jepang sukses menghadirkan sesuatu yang berbeda: burger keju yang sudah populer dipromosikan dengan cara yang penuh warna, emosional, dan bahkan sedikit eksperimental. Seakan ingin berkata, “Nikmati burger kami dengan rasa nostalgia dan sedikit tawa.”

Kalau kamu pecinta J-Rock, bayangkan menikmati Double Cheeseburger sambil mendengarkan versi parodi “ROSIER” ini. Rasanya bukan hanya kenyang di perut, tapi juga hangat di hati.

Kolaborasi McDonald’s Jepang dengan parodi “ROSIER” adalah bukti nyata bahwa strategi marketing berbasis musik mampu menghadirkan dampak besar. Bukan hanya soal burger, tapi juga soal bagaimana sebuah brand mampu menghidupkan kembali memori kolektif masyarakat lewat budaya populer.

Dengan LUNA CHEE, McDonald’s berhasil menjembatani generasi lama penggemar LUNA SEA dan generasi baru yang haus hiburan segar. Sebuah langkah yang cerdas, berani, dan tentunya lezat!

Swiss-Belexpress Kuta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here